Bisakah Melahirkan Normal Pasca Sesar

?

Persalinan tentu merupakan momen bahagia yang ditunggu-tunggu. Terlebih lagi bila persalinan kita dapat berlangsung dengan lancar tanpa memerlukan operasi. Namun, ada kalanya kondisi kehamilan atau si buah hati membuat kita perlu menjalani operasi sesar.

Dewasa ini frekuensi persalinan dengan operasi sesar meningkat. Indikasi untuk melakukan operasi sesar itu sendiri bermacam-macam. Secara garis besar operasi sesar dilakukan untuk kepentingan kesehatan ibu, janin, atau keduanya.

Persalinan normal pasca sesar yang banyak dimaksud oleh masyarakat umum secara medis lebih tepat disebut sebagai persalinan pervaginam pasca sesar. Persalinan pervaginam pasca sesar (vaginal birth after caesarean section-VBAC) ini seperti halnya persalinan sesar, atau persalinan normal sekalipun memiliki risiko. Bukan hanya risiko upaya persalinan pervaginam pasca sesarnya tidak berhasil dan berakhir dengan operasi sesar darurat, tetapi juga risiko medis lainnya. 

Sebuah penelitian yang melibatkan 4143 upaya persalinan pasca sesar mencatat bahwa sebagian ibu menjalani persalinan sesar kembali secara terencana, sebagian ibu berhasil melahirkan pervaginam pasca sesar,dan sebagian ibu berakhir dengan operasi sesar darurat.

Dari kelompok-kelompok tersebut ibu dengan komplikasi luka terbuka (dehiscence) dan demam/ infeksi ditemukan terbanyak pada kelompok yang berakhir operasi sesar darurat (2,9% untuk luka terbuka dan 39,9% untuk demam), diikuti kelompok dengan persalinan sesar kembali terencana (1,5% untuk luka terbuka, dan 19,7% untuk demam), dan persalinan normal pasca sesar (1,3% untuk luka terbuka dan 3,3% untuk demam). Angka kematian maternal pada kasus persalinan pervaginam secara umum sejumlah 9,8/ 100.000, dibandingkan 17,9/100.000 pada kelompok persalinan sesar kembali terencana, dan 40,9/100.000 pada kelompok persalinan sesar tidak terencana.

Dari sisi bayi, angka kematian bayi rendah dan kurang lebih setaraan tara persalinan pervaginam pasca sesar dengan persalinan sesar kembali terencana. Morbiditas atau angka kesakitan bayi lebih rendah pada kelompok yang melahirkan pervaginam pasca sesar.

Jadi secara umum tampak bahwa persalinan pervaginam pasca sesar tidak kalah aman dibandingkan dengan persalinan operasi. Namun pada persalinan pervaginam pasca sesar yang tidak berhasil dan harus dilakukan operasi sesar darurat terdapat peningkatan risiko pula. Sehingga pertanyaan berikutnya, ibu yang seperti apa yang cocok/yang akan berhasil menjalani persalinan pervaginam pasca sesar? 

Sebenarnya angka keberhasilan upaya persalinan pervaginam pasca sesar sendiri 70% menurut literature secara umum. Tetapi keberhasilan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya riwayat persalinan sesar sebelumnya disebabkan oleh apa, teknik operasi yang digunakan pada operasi sesar sebelumnya, kondisi kehamilan sekarang (misalnya hamil kembar, hamil sungsang), masuknya kepala janin ke pintu panggul, dsb. Ada pula faktor yang membuat persalinan pervaginam pasca sesar tidak disarankan, misalnya riwayat robek r ahim sebelumnya. Sehingga pemilihan kasus yang cocok untuk dilakukan persalinan pervaginam pasca sesar sangat selektif. Hal ini harus dinilai dengan seksama oleh dokter spesialis kandungan. 

Bila Bunda termasuk ibu yang dapat mengupayakan persalinan pervaginam pasca sesar, berikutnya adalah menunggu peristiwa yang sangat bersejarah, yaitu mules alami. Atau dimulainya proses persalinan secara alami dan spontan. Bila mules alami ini sudah bunda rasakan, segeralah datang memeriksakan diri ke rumah sakit untuk proses persalinan. Atau bila Bunda ingin mengonfirmasi cairan yang keluar dari kemaluan apakah ketuban atau bukan, segeralah ke rumah sakit. Ingat, kerumah sakit, bukan klinik. Karena persalinan pada ibu dengan riwayat sesar,walaupun saat ini dalam upaya lahir pervaginam, tetap berisiko dan membutuhkan back up kamar operasi 24 jam untuk dapat segera menindaklanjuti masalah yang muncul yang membutuhkan operasi. 

Di rumah sakit, Bunda akan diobservasi dengan seksama, apakah kondisi bunda baik, kondisi janin baik, dan apakah proses persalinan berlangsung baik. Bila semua baik teruslah semangat untuk melahirkan pervaginam, dengan tetap berdoa pada Allah/ Tuhan YME agar diberi kemudahan, kesehatan,  dan keselamatan. Namun bila ditemukan masalah, misalnya pembukaan tidak bertambah, atau mulas tidak cukup kuat, atau ada tanda robek rahim, atau kondisi janin terancam, atau masalah lainnya; mungkin upaya Bunda untuk melahirkan pervaginam dicukupkan di sini dan perlu dilakukan operasi sesar segera. 

Karena memang banyak sekali hal yang perlu diperhatikan dalam persalinan pervaginam pasca sesar. Bukannya tidak mungkin, tetapi semua kondisi harus baik untuk keamanan dan keselamatan ibu dan bayi. Yang jelas, kita usahakan bersama dengan cara yang baik untuk mendapatkan hasil yang baik. 

Ditulis oleh: dr. Gita Nurul Hidayah, SpOG, rekanan Makmal Diagnostik.

Jadwal Praktek:  

RS Sammarie Basra :
Senin & Rabu : 19.00 21.00
Sabtu 14.00 16.00

RS YPK Menteng :
Senin & Jumat 17.00 19.00



0 Response to "Bisakah Melahirkan Normal Pasca Sesar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...