6 Penyebab Bercak Merah Pada Mata yang Harus Anda Waspadai




Saat Anda bercermin, pernahkah menemukan suatu hal yang tidak biasa terjadi pada mata Anda? Misalnya ketika Anda menemukan adanya bercak merah pada mata dan berwarna seperti darah, tentu Anda menjadi takut dan mengira-ngira sebenarnya apa yang terjadi pada mata Anda. Baca terus ulasan berikut untuk mengetahui apa saja kemungkinan penyebab bercak merah pada mata.


Apa yang menyebabkan munculnya bercak merah pada mata?


Munculnya bintik merah pada mata kemungkinan besar disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil yang berada di bawah konjungtiva, atau lapisan bening dan tipis yang menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata). Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan subkonjungtiva biasanya bukan masalah yang serius, karena cenderung tidak menimbulkan rasa sakit atau perubahan penglihatan. Umumnya, Anda hanya akan merasakan gatal di bagian mata. 


Sebagian besar bercak merah pada mata disebabkan oleh tingginya tekanan di bagian mata. Hal ini kemungkinan terjadi saat Anda bersin atau batuk yang terlalu kuat, muntah, kebiasaan mengucek mata terlalu keras, trauma (luka), mengangkat beban berat, efek penggunaan lensa kontak, diabetes, hipertensi, atau gangguan pembekuan darah.


Bila perdarahan subkonjungtiva tidak kunjung membaik dalam dua minggu atau disertai dengan gejala perdarahan lainnya seperti mudah memar, gusi berdarah, atau keduanya, maka segera tanyakan pada dokter untuk penanganan lebih lanjut.


Penyebab lain terjadinya perdarahan di mata


Meskipun ada beberapa tanda bercak merah pada mata yang tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang perlu Anda konsultasikan pada dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.


1. Episkleritis


Episkleritis merupakan gangguan peradangan akut pada episklera, yaitu jaringan tipis antara konjungtiva dan sklera. Peradangan ini menyebabkan mata Anda terlihat merah dan iritasi. Terdapat dua jenis episkleritis, di antaranya:



  • Episkleritis sederhana: jenis paling umum dari episkleritis. Bagian merah pada mata bisa hanya sebagian atau keseluruhan, enderung ringan dan cepat hilang, serta minim ketidaknyamanan pada mata.

  • Episkleritis nodular: gejala lanjutan dari episkleritis sederhana dengan munculnya tonjolan pada salah satu area mata sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.


Meskipun sebagian besar kasus episkleritis akan hilang dengan sendirinya, namun sekitar sepertiga kasus lainnya dapat dikaitkan dengan masalah peradangan pada bagian tubuh yang lain.


2. Anemia sel sabit


Anemia sel sabit atau sickle cell anemia merupakan salah satu kelainan darah turunan yang ditandai dengan anemia kronis. Penyakit ini membuat sel darah yang seharusnya berbentuk bulat dan fleksibel menjadi bentuk sabit dan keras. Akibatnya, pengangkutan hemoglobin dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.


Orang yang mengalami anemia sel sabit biasanya memiliki bintik merah berbentuk koma atau garis pada bagian bola mata. Hal ini disebabkan karena bentuk sabit pada sel darah merah membuat pembuluh darah menjadi tersumbat, dan berlanjut hingga terjadi perdarahan di mata.


Selain itu, anemia sel sabit juga menyebabkan adanya pertumbuhan pembuluh darah baru pada retina. Namun, pembuluh darah ini cenderung lemah sehingga menyebabkan ablasi retina, yaitu saat retina terlepas dari jaringan penopangnya.


cara pakai obat tetes mata


3. Pinguecula


Pinguecula adalah suatu kondisi penebalan jaringan yang melapisi bagian luar mata, biasanya cenderung berwarna kuning dan sedikit menonjol pada bagian konjungtiva. Anda cenderung tidak menyadari saat Anda mengalami kondisi ini. Namun, ketika Anda terlalu lama berada di bawah sinar matahari dan terkena angin, Anda akan merasakan adanya peradangan di bagian mata dengan gejala bercak merah dan pembengkakan.


Nah, peradangan inilah yang disebut dengan pinguecula. Kondisi ini kemungkinan disebabkan karena tingginya radiasi sinar UV dari matahari atau iritasi yang sudah kronis akibat paparan angin dan debu.


4. Hemangioma konjungtiva


Hemangioma konjungtiva merupakan kecacatan pembuluh darah yang terjadi pada bagian putih mata. Hemangioma konjungtiva biasanya tidak berbahaya, tapi beberapa orang merasa tidak nyaman karena cenderung memperburuk tampilan mata. Bila dikhawatirkan akan semakin berbahaya, Anda bisa berkonsultasi pada dokter untuk dilakukan pembedahan guna menghilangkan bercak merahnya.


5. Pterygium


Pterygium merupakan pertumbuhan jaringan berdaging berwarna merah muda pada konjungtiva, biasanya bermula dari kondisi pinguecula. Pterygium terbentuk di sisi mata yang paling dekat dengan hidung Anda dan tumbuh ke arah pupil. Daging yang tumbuh ini kemungkinan bisa tetap kecil atau membesar hingga menutupi bagian kornea mata. Jika sudah mencapai tahap itu, kondisi ini dapat memengaruhi penglihatan dan membuat mata menjadi buram.


Pterygium kemungkinan disebabkan oleh kombinasi mata kering dengan paparan angin, debu, dan sinar UV dari matahari. Sebagai upaya pencegahan, lindungi mata Anda dengan kacamata hitam untuk menghindari paparan sinar UV dan debu.


6. Pertumbuhan tumor atau kanker


Keratoacanthoma, granuloma aktinik, dan epitel konjungtiva merupakan salah satu perkembangan bercak merah yang lebih serius. Bila Anda menemukan adanya pertumbuhan jaringan tertentu pada bagian mata Anda, segera cek ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.


0 Response to "6 Penyebab Bercak Merah Pada Mata yang Harus Anda Waspadai"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...