6 Jenis Intoleransi Makanan dan Minuman yang Paling Umum Terjadi




Selain alergi makanan, beberapa orang juga bisa mengalami intoleransi. Ada beberapa zat dalam makanan dan minuman yang paling sering menimbulkan reaksi intoleransi dalam tubuh. Apa saja zat dan makananya? Simak di bawah ini intoleransi makanan yang paling umum terjadi.


Sekilas tentang intoleransi makanan


Intoleransi makanan adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa mencerna zat tertentu dari makanan atau minuman. Ini bukan respon imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Melainkan reaksi kimia antara zat makanan yang masuk dalam tubuh terhadap kondisi pencernaan. Ketika seseorang memiliki intoleransi terhadap suatu zat dalam makanan atau minuman, gejalanya bisa timbul beberapa jam setelah dikonsumsi, bahkan bisa muncul 48 jam setelah mengonsumsinya.


Intoleransi makanan yang paling umum terjadi


1. Susu dan produknya


Pada sebagian besar orang, susu dan produk susu bisa menyebabkan reaksi intoleransi. Yang termasuk dalam produk susu adalah keju, mentega, es krim, dan yogurt. Gejala yang timbul yakni:



  • Perut nyeri

  • Kembung

  • Diare

  • Perut begah

  • Mual


Ada dua hal yang bisa jadi penyebab beberapa orang mengalami intoleransi terhadap susu atau produknya:


Laktosa


Susu mengandung laktosa, yakni sejenis karbohidrat disakarida. Nah, karbohidrat ini harus dipecah dulu menjadi bentuk yang lebih sederhana agar dapat diserap tubuh. Pemecahan ini membutuhkan enzim yang dinamakan laktase dari dalam tubuh. Namun, beberapa orang kekurangan enzim laktase sehingga mereka tak mampu mencerna laktosa yang masuk ke dalam tubuh.


Kasein


Produk susu pada dasarnya juga mengandung protein jenis kasein. Kasein ini mungkin sulit dicerna bagi beberapa orang hingga mengakibatkan radang atau pembengkakan di dalam sistem pencernaannya.


2. Gluten


Gluten adalah sejenis protein yang terkandung dalam biji-bijian seperti gandum dan jelai. Dari  biji-bijian yang mengandung gluten, gandum yang paling banyak dikonsumsi. Beberapa kondisi berhubungan dengan gluten, yakni penyakit Celiac, dan sensitivitas non-celiac gluten.


Dilansir dari laman Medical News, sensitivitas non-celiac gluten terjadi ketika Anda tidak menunjukan hasil tes positif terhadap penyakit Celiac tetapi bereaksi negatif dengan gluten dalam tubuhnya. Tidak diketahui bagaimana ini bisa terjadi, tapi orang dengan kondisi seperti ini akan menunjukan gejala intoleransi seperti diare, sakit perut, merasa lelah, kembung, dan depresi.


Makanan yang mengandung gluten antara lain tepung gandum, jelai, roti, sereal, pasta, kue-kue yang diolah dari tepung gandum, serta bir.


3. Histamin


Normalnya, histamin akan mudah dimetabolisme dan diproduksi oleh tubuh. Histamin adalah zat kimia dalam tubuh yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, pencernaan dan sistem saraf.


Namun, beberapa orang tidak dapat menghancurkan histamin dengan benar. Penyebab paling umum kenapa orang mengalami intoleransi histamin adalah terganggunya fungsi enzim yang bertugas untuk memecah histamin, yaitu  diamin oxidase dan N-methytransferase. Histamin pun tidak bisa diolah dengan baik dan menjalankan fungsi normalnya.


Orang dengan intoleransi terhadap histamin harus menghindari makanan tinggi zat kimia alami seperti:



  • Makanan atau minuman yang difermentasi

  • Buah kering

  • Buah asam

  • Alpukat

  • Cuka

  • Ikan asap


Gejala yang akan timbul pada intoleransi histamin adalah:



  • Sakit kepala

  • Gatal

  • Gelisah

  • Kram perut

  • Diare

  • Tekanan darah rendah


4. Kafein


Kafein adalah zat kimia pahit yang ditemukan dalam berbagai macam minuman yakni kopi, soda, teh dan minuman berenergi, serta dalam cokelat. Kebanyakan orang dewasa dapat mengonsumsi 400 miligram kafein atau setara dengan sekitar 4 cangkir kopi dalam sehari.


Namun, pada beberapa orang, mereka sangat sensitif terhadap kehadiran kafein meskipun jumlahnya sangat sedikit.


Orang yang memiliki sensitivitas terlalu tinggi terhadap kafein biasanya disebabkan karena kondisi genetik dan adanya penurunan kemampuan metabolisme dan mengeluarkan kafein. Jadi saat kafein masuk ke dalam tubuhnya, sekecil apapun jumlahnya, tetap akan meimublkan gejala intoleransi yakni:



  • Detak jantung semakin cepat

  • Gugup

  • Gelisah

  • Insomnia


5. Salisilat


Salisilat adalah zat kimia alami yang diproduksi oleh tumbuhan sebagai pelindung dari kondisi gangguan lingkungan seperti dari serangga maupun penyakit. Zat kimia ini ditemukan dalam berbagai jenis bahan makanan termasuk buah-buahan, sayuran, teh, kopi, rempah-rempah, kacang-kacangan, dan madu. Selain ada dalam bahan makanan secara alami, salisilat juga ada adalah pengawet makanan dan juga dalam pengobatan.


Kebanyakan orang tidak memiliki masalah dalam mengonsumsi salisilat dalam jumlah yang normal pada makanan. Namun, beberapa orang sangat sensitif terhadap keberadaan salisilat sekecil apa pun jumlahnya dan mungkin mengalami:



  • Hidung tersumbat

  • Infeksi sinus

  • Radang usus

  • Asma

  • Diare


Menghilangkan salisilat dari makanan sangat sulit dilakukan, sehingga bagi orang yang mengalami intoleransi salisilat harus menghindari makanan tinggi salisilat seperti rempah-rempah, kopi, kismis, dan jeruk. Begitu pula dengan obat-obatan yang mengandung salisilat.


6. Fruktosa


Fruktosa adalah jenis gula sederhana yang ditemukan pada buah dan sayur, pemanis, serta sirup jagung. Pada orang dengan intoleransi fruktosa, fruktosa tidak dapat diserap secara efisien ke dalam darah. Dampaknya, fruktosa yang tidak dapat diserap tersebut terakumulasi menumpuk di usus besar, fruktosa ini akan difermentasi oleh bakteri usus dan menimbulkan ganggun pencernaan. Ada pun gejala-gejala yang timbul adalah:



  • Perut begah

  • Diare

  • Mual dan muntah

  • Sakit perut

  • Perut kembung


0 Response to "6 Jenis Intoleransi Makanan dan Minuman yang Paling Umum Terjadi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...