7 Penyakit yang Menyerang Kelenjar Ludah di Mulut Anda




Air liur atau cairan saliva, yang sering juga dikenal sebagai ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah di dalam mulut Anda. Tidak hanya membantu mencerna makanan, kelenjar ludah juga merupakan pelindung setiap organ pada rongga mulut, terutama dinding mukosa dan gigi. Meskipun demikian ,berbagai gangguan dapat mengganggu kerja kelenjar ludah, mulai dari kondisi kesehatan, infeksi, tumbuhnya sel abnormal, hingga penyakit sindromik tertentu.


Di mana letak kelenjar ludah?


Kelenjar ludah atau kelenjar saliva terletak hampir di semua bagian mulut. Terdapat tiga kelenjar saliva besar pada tempat tertentu, yang masing-masing memiliki sepasang kelenjar, di antaranya:



  • kelenjar saliva parotid yang berada di bagian atas pipi yang berdekatan dengan telinga, yang berfungsi mengalirkan cairan saliva ke area gigi bagian belakang dan rahang atas

  • kelenjar saliva submandibular yang berada di bawah rahang bagian belakang, berfungsi mengalirkan cairan saliva ke sekitar gigi bagian bawah

  • kelenjar saliva sublingual yang terdapat tepat di bawah lidah, yang berfungsi mengalirkan cairan saliva ke seluruh permukaan bawah atau lantai mulut


Di samping ketiga kelenjar ludah tersebut, pada rongga mulut tersebar kelenjar ludah berukuran sangat kecil dengan jumlah sekitar 600 hingga 1000 kelenjar, pada bagian:



  • Pipi bagian dalam

  • Bibir bagian dalam

  • Langit-langit mulut (palate)

  • Bagian belakang tenggorokan

  • Bagian belakang lidah

  • Faring

  • Rongga sinus


Penyakit dan gangguan pada kelenjar ludah beserta penyebabnya


Beberapa jenis gangguan yang umum terjadi pada kelenjar ludah antara lain:


1. Sialolithuasis


Ini adalah penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium berukuran kecil. Hal ini menimbulkan rasa nyeri terutama saat sedang mengunyah, sehingga memerlukan tindakan penangkatan endapan kalsium tersebut.


Kondisi ini dapat dipicu oleh dehidrasi, memakan makanan terlalu sedikit, atau pengobatan yang mengurangi produksi air liur seperti obat antihistamin, obat hipertensi, dan obat psikiatri. Meskipun cenderung tidak menimbulkan gejala, namun gangguan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan memicu infeksi sialadenitis.


2. Sialadenitis


Adalah infeksi bakteri yang berada di dalam mulut dan lebih umum dialami oleh lansia dan bayi baru lahir. Infeksi ini pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri bagian mulut yang terinfeksi, dan berlanjut dengan adanya nanah dan gejala demam.


Jenis infeksi ini memerlukan penanganan dini sejak gejala pertama dengan mengonsumsi antibiotik. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi akan lebih sulit untuk disembuhkan dan bertambah parah, terutama pada individu yang mengalami penurunan sistem imun.


3. Infeksi virus


Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus sistemik dari bagian tubuh tertentu yang menyerang kelenjar ludah. Tanda umum dari infeksi virus adalah pembengkakan pada wajah dan kesulitan makan. Penderita juga dapat mengalami demam, nyeri otot dan persendian.


Bentuk infeksi virus yang sering terjadi pada kelenjar ludah adalah gondongan (parotitis). Pada umumnya, infeksi virus dapat membaik dengan sendirinya seiring perbaikan daya tahan tubuh individu.


4. Kista


Tumbuhnya kantung berisi cairan pada kelenjar ludah dapat dipicu oleh trauma akibat kecelakaan, pembengkakan sialolithuasis, atau merupakan tumbuh tumor. Namun pada bayi, kista dapat tumbuh pada kelenjar saliva parotid yang merupakan pertanda adanya gangguan perkembangan telinga sebelum dilahirkan. Kista dapat hilang dan mengalami perbaikan dengan sendirinya, atau dapat diangkat tanpa komplikasi yang berarti.


5. Tumor jinak dan ganas


Tumor pada umumnya tumbuh pada kelenjar saliva parotid, dengan gejala berupa benjolan yang cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri. Tumor kelenjar parotid pada umumnya disebabkan oleh merokok dan paparan radiasi di sekitar wajah. Tumor ini juga bersifat jinak dengan pertumbuhan yang lambat. Namun, walaupun jarang, tumor dapat berkembang menjadi kanker sehingga memerlukan tindakan operasi.


Kanker pada kelenjar saliva dapat dipicu oleh merokok, radiasi, dan juga sindrom Sjogren.


6. Sialadenosis


Berupa pembengkakan terutama pada kelenjar saliva parotid, tanpa tanda peradangan, infeksi, maupun tumor. Penyebab spesifik tidak diketahui, namun kondisi diabetes dan kebiasaan konsumsi alkohol dapat memicu masalah serupa.


7. Sindrom Sjogren


Sindrom Sjogren adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem imun sel darah putih menyerang kelenjar yang berada pada wajah, salah satunya kelenjar ludah. Sindrom ini lebih banyak dialami oleh perempuan dengan kondisi autoimun seperti lupus pada usia dewasa.


Beberapa tanda jika seseorang mengalami sindrom Sjogren yaitu:



  • Mulut dan mata terasa kering

  • Gigi keropos

  • Nyeri pada mulut

  • Nyeri dan pembengkakan sendi

  • Batuk kering

  • Kelelahan

  • Pembengkakan dan infeksi kelenjar saliva berulang


Cara mencegah gangguan dan penyakit pada kelenjar ludah


Gangguan kelenjar ludah berkaitan dengan penurunan daya tahan tubuh karena dapat dengan mudah dipicu dengan adanya infeksi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Cara terbaik untuk mencegah infeksi bakteri dan virus pada mulut adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh dan mendapatkan vaksinasi. 


Selain itu, tidak ada cara khusus agar terhindar dari gangguan kelenjar ludah, namun beberapa hal dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan kelenjar ludah, di antaranya:



  • Tidak merokok

  • Menjalani pola makan sehat

  • Mengonsumsi cukup air minum yang mencukupi

  • Menjaga kebersihan mulut.


0 Response to "7 Penyakit yang Menyerang Kelenjar Ludah di Mulut Anda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...