Hati-Hati! Penyakit Kanker Vagina Bisa Karena Perawatan Organ Intim Kurang Bersih

Tidak dapat diragukan lagi bahwa kanker memang menjadi salah satu penyakit yang peling mematikan di dunia. Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengobati kanker. Penyakit ini tentunya bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh, tidak terkecuali organ intim wanita. Jika ini sudah terjadi, maka penyakit ini harus benar-benar Anda waspadai.

Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar penyakit kanker vagina? Tidak hanya kanker leher rahim atau kanker rahim saja yang menjadi ancaman bagi setiap wanita. Ternyata, kanker vagina juga bisa menjadi teror yang sebaiknya para wanita waspadai. Mungkin banyak orang yang belum mengetahui lebih dalam lagi mengenai jenis penyakit yang satu ini. Namun, alangkah baiknya jika Anda benar-benar mewaspadai jenis kanker yang satu ini. Lantas, seperti apa gejala dan dampak dari kanker vagina ini? Yuk kita langsung simak saja pemaparan kami berikut ini!

Apa Itu Kanker Vagina?

Bagi Anda yang belum memahami apa itu kanker vagina tentu janis kanker ini berbeda dari kanker leher rahim ataupun rahim. Kanker vagina merupakan salah satu jenis kanker yang pertama kali muncul di bagian vagina. Bukan pada bagian leher rahim, serviks ataupun indung telur. Seperti yang kita tahu bahwa vagina ialah saluran yang berhubungan dengan serviks (leher rahim) dengan bagian tubuh yang menjadi jalan keluarnya menstruasi ataupun bayi dalam persalinan normal.

Hal yang memang harus diwaspadai dari kanker ini yakni kemunculan kanker ini bisa jadi muncul tanpa ada gejala atau tanda apapun. Salah satu cara yang paling akurat untuk mengetahui kanker ini ialah dengan melakukan sejumlah tes yang dikenal dengan pap smear atau melakukan tes yang dianjurkan oleh tenaga medis. Kanker vagina ini pada umumnya bisa terjadi jika sel-sel yang ada pada vagina bertumbuh tanpa kendali. Pertumbuhan sel ini biasanya dimulaoi pada bagian leher rahim ataupun rahim hingga kemudian menjalar sampai ke vagina.

Jenis kanker vagina ini memang menjadi salahs atu jenis kanker yang jarang terjadi. Biasanya jenis kanker ini terjadi pada wanita yang terlah berusia lanjut yakni sekitar 60 tahunan. Namun, jika jenis kanker ini ditemukan lebih awal atau pada stadium awal, maka kanker ini memang dapat disembuhkan. Seperti halnya pada penyakit yang lain bahwa kanker vagina ini memang menjadi salah satu jenis penyakit yang dapat dihindari dengan mengurangi beberapa risiko yang dapat meningkatkan potensi terjadinya kanker vagina.

 Jenis-Jenis Kanker Vagina

Meskipun memang memiliki dampak buruk yang membuat banyak orang takut akan jenis kanker yang satu ini. Ternyata kanker ini memiliki beberapa jenis yang tentu menimbulkan gejala yang berbeda dari satu jenis ke jenis lainnya. Beberapa jenis kanker vagina ini memang dibedakan menjadi beberapa tipe. Jenis ini tentunya tergantung dari jenis sel tempat dimana kanker ini bermula, diantaranya:

Karsinoma Sel Skuamosa Vagina

Jenis kanker vagina yang pertama ini berawal dari sel-sel tipis dan juga datar yang tentunya melapisi permukaan pada vagina. Jenis kanker ini tentunya termasuk ke dalam jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Meskipun menjadi kanker vagina menjadi jenis kanker yang jarang terjadi, namun jenis dari kanker vagina ini banyak dijumpai.

Adenokarsinoma Vagina

Jenis kanker vagina yang selanjutnya berawal dari tumbuhnya sel-sel kelenjar pada permukaan vagina. Jika diraba, maka akan tampak benjolan-benjolan kecil yang lembek yang tumbuh pada permukaan vagina. Jenis kanker ini bisa terdeteksi ketika Anda buang air kecil atau air besar.

Melanoma Vagina

Jenis kanker vagina yang selanjutnya ialah melanoma vagina dimana jenis kanker ini dapat berkembang pada sel-sel penghasil pigmen pada vagina.

Sarkoma Vagina

Jenis kanker terakhir tentunya ditandai dengan berkembangnya sel jaringan yang menjadi penghubung atau sel-sel otot pada dinding vagina.

Itulah beberapa jenis kanker vagina yang menjadi ancaman bagi setiap wanita. Untuk itu, memang sudah sepatutnya Anda mewaspadai akan beberapa jenis penyakit kanker seperti yang sudah kami sebutkan di atas.

 Penyebab Kanker Vagina

Penyebab awal dari seseorang yang terkena penyakit kanker vagina ini bisa saja terinfeksi virus HPV bahkan virus HIV. Virus ini tentunya bisa menyerang siapa saja yang diyakini datang dari kebiasaan seseorang ketika bergonta-ganti pasangan seksual. Kebiasaan ini tentunya akan menyebabkan penularan melalui hubungan seksual karena pertukaran cairan. Seperti halnya penyakit kanker lain yang terjadi pada beberapa anggota tubuh. Jenis kanker vagina ini juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang tentu tanpa disadari oleh sebagian besar wanita. Berikut ini kami sajikan beberapa penyebab kanker vagina yang perlu Anda wasapadai, diantaranya:

HPV

Salah satu penyebab yang paling banyak terjadi dimana seseorang mengalami kanker vagina ialah ia memiliki riwayat terkena kanker serviks atau vulva. Virus HPV ini banyak ditemukan pada VAIN atau kanker vagina. Pada wanita yang terinfeksi HPV tipe onkogenik memang memiliki risiko tinggi akan terkena keganasan kanker vagina ini. Faktor yang memicu terjadinya kanker vagina ialah wanita yang sebelumnya pernah menderita karsinoma serviks dan vulva. Hal ini tentunya telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada 121 pasien yang menemukan sekitar 22% dilakukan histerektomi sedangkan sekitar 22 & lainnya dilakukan pembedahan untuk cervical intraephithelial neoplasia (CIN).

Usia

Dalam halnya usia juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kanker vagina pada wanita. Penyakit kanker ini memang biasanya terjadi pada wanita yang telah berusia lanjut yakni di atas 60 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan pula wanita yang berada di bawah usia tersebut memiliki faktor risiko terkena kanker vagina ini.

Radioterapi Pelvis

Penyebab selanjutnya yang bisa saja menjadi faktor pemicu kanker vagina ialah seorang wanita yang pernah menjalankan radioterapi pada pelvis. Jenis terapi ini tentunya dilakukan dengan terapi menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif. Terapi ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker pada panggul. Nah, pada seseorang yang pernah melakukan radioterapi pelvis memang memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker vagina. Hal ini tentunya bisa saja disebabkan oleh beberapa dampak dari radioterapi ini terutama jika Anda melakukan radioterapi lebih dari satu kali.

Diethylstilbestrol (DES)

Banyak dijumpai wanita yang mengalami kehamilan dengan risiko tinggi atau lemahnya kandungan. Dalam hal ini langkah yang bisa dilakukan ialah dengan mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah terjadinya keguguran. Obat-obatan jenis DES ini berbentuk sintetis dari hormon estrogen wanita yang digunakan sebagai pencegah keguguran, komplikasi pada kehamilan dan juga persalinan yang prematur. Namun ternyata sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1971 telah menemukan bahwa DES dapat menyebabkan penyakit serius pada wanita yakni kanker serviks dan kanker vagina.  Hal ini dikarenakan DES dapat menganggu endokrin pada tubuh wanita sehingga memicu terjadinya kanker vagina dan juga kanker serviks.

Hubungan seksual terlalu dini

Faktor selanjutnya yang menjadi salah satu penyebab kanker vagina yang terjadi pada wanita ialah pernah melakukan hubungan seksual pada usia yang masih dini, lebih tepatnya lagi pada usia di bawah 20 tahun.

Terdiagnosa VAIN

Dalam hal ini seorang wanita yang terdiagnosa memiliki kelainan pre kanker vaginal intraepithelial neoplasia (VAIN) yakni sebuah perubahan yang terjadi dimana sel vagina menjadi tidak normal. Pada umumnya, hal ini disebabkan oleh terjadinya infeksi HPV.

Merokok

Selain dari penyebab yang berhubungan dengan organ intim wanita, penyebab kanker vagina juga bisa terjadi karena gaya hidup yang biasa Anda lakukan sehari-hari. Seperti halnya merokok dimana kebiasaan buruk ini juga banyak dilakukan oleh para wanita.Jika kebiasan buruk ini dilakukan oleh Anda, maka tidak menutup kemungkinan Anda mengalami yang namanya kanker vagina. Untuk itu, jangan lakukan lagi kebiasaan buruk yang satu ini karena akan berdampak buruk pada kesehatan Anda.

Sering berganti-ganti pasangan

Inilah yang menjadi faktor paling berat dimana seseorang yang sering berganti-ganti pasangan akan memiliki risiko terkena kanker vagina lebih besar dibandingkan dengan yang tidak sering berganti-ganti pasangan.

Pernah memiliki riwayat pertumbuhan sel abnormal

Kaker vagina selanjutnya juga bisa terjadi pada seseorang yang pernah mengalami riwayat tumbuhnya sel abnormal pada vagina. Sel abnormal yang ada pada vagina dan leher rahim ini tentunya memiliki sifat yang ganas sehingga sangat berisiko terkena kanker vagina.

Memiliki sejarah terkena serviks

Penyebab yang satu ini tentunya akan sangat berisiko tinggi terkena kanker vagina. Pertumbuhan sel-sel yang abnormal pada leher rahim atau serviks memang sangat berisiko terkena penyakit kanker vagina.

Gejala Terjadinya Kanker Vagina

Meskipun banyak yang belum pernah mendengar tentang kanker vagina, namun sudah sepatutnya Anda mewaspadai penyakit kanker yang satu ini. Hal ini dikarenakan jenis kanker yang sering terjadi pada wanita diantaranya kanker rahim, kanker leher rahim dan kanker payudara. Kanker jenis ini tentunya termasuk ke dalam penyakit wanita yang memang sangat jarang terjadi. Meskipun begitu, ada beberapa gejala dan juga tanda dari penyakit kanker vagina yang tentu hampir sama dengan gejala yang terjadi pada kanker rahim dan juga kanker serviks, tanda dan gejala kanker vagina yakni sebagai berikut:

Pendarahan yang terjadi setelah melakukan hubungan seksual.

Pendarahan yang terjadi meskipun telah mengalami menopause

Vagina sering mengalami keputihan yang abnormal dengan jumlah yang sangat banyak

Sering merasa sakit saat buang air kecil

Nyeri pada bagian panggul

Mengalami benjolan yang terjadi pada organ kewanitaan. Benjolan ini biasanya berupa kelenjar dengan tekstur yang lunak

Merasakan sakit dan nyeri pada bagian vagina saat melakukan hubungan seksual

Terjadinya sembelit (konstipasi)

Sering merasakan gatal pada bagian vagina

Memiliki rasa tidak nyaman pada vagina

Mengalami buang air kecil dengan urin yang bercampur dengan darah

Keputihan yang mengandung darah dan berbau

Pendarahan yang terjadi pada vagina tentunya akan terjadi pada waktu menstruasi, setelah menopause dan juga setelah melakukan hubungan seksual

Cairan pada bagian vagina yang berdarah dan berbau

Merasa sering ingin buang air kecil dari biasanya

Itulah tanda dan gejala terjadinya kanker

vagina yang benar-benar harus Anda waspadai. Hal ini tentunya bisa saja terjadi pada Anda. Jika Anda mengalami beberapa tanda dan juga gejala yang ada di atas, inilah menjadi waktu yang tepat bagi Anda untuk langsung berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut lagi.

Cara Mendiagnosis Kanker Vagina

Para tenaga medis khususnya dokter spesialis akan menanyakan terlebih dahulu kapan Anda mengalami gejala ataupun adanya penyakit lain yang pernah Anda alami. Untuk mendiagnosis kanker vagina ini tentunya dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan hasil yang akurat. Beberapa cara untuk mendiagnosis panyakit kanker ini, yakni dilakukan dengan tes sebagai berikut:

Pemeriksaan pelvis

Tes yang dapat dilakukan oleh tenaga medis ialah dokter akan memeriksa bagian luar kelamin Anda dan akan memasukkan 2 jari pada vagina Anda serta menekan tangan di atas perut Anda untuk merasakan indung telur dan rahim Anda. Setelah itu, dokter juga akan memasukkan alat spekulum ke dalam vagina. Alat ini digunakan untuk membuka saluran vagina agar dokter dapat memeriksa bagian serviks atau bagian dalam vagina.

Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan

Pada umumnya, dokter spesialis akan menanyakan terlebih dahulu apakah Anda pernah Anda mengalami gejala-gejala kanker vagina. Atau dokter akan menanyakan mengenai adanya riwayat penyakit lain yang terjadi pada Anda. Langkah ini tentunya untuk mendeteksi penyakit secara dini sehingga dokter tidak akan salah ketika memeriksa dan mendiagnosis penyakit kanker vagina.

Tes Papsmear

Untuk melihat apakah ada atau tidaknya penyakit kanker serviks. Umumnya, dokter akan melakukan tes yang dinamakan dengan tes papsmear. Tes ini tentunya dilakukan untuk mendeteksi apakah orang tersebut mengalami kanker serviks dan kanker vagina ataulah tidak. Biasanya tes ini memang akurat sehingga Anda tidak perlu meragukannya.

Kolposkopi

Tes ini dilakukan untuk melihat keadaan vagina dengan menggunakan kolposkop yakni sebuah alat berjenis mikroskop yang menggunakan cahaya. Cara kerja dari kaca pembesar ini akan berlangsung sekitar 10-15 menit dan biasanya akan terasa sakit dan membuat Anda merasa tidak nyaman.

Biopsi

Saat melakukan kolposkopi, dokter akan mengambil sampel kecil dari jaringan biopsi yang ada di area vagina sehingga akan terlihat apakah normal atau abnormal yang akan dilakukan dengan pemeriksaan di bawah mikroskop.

Pengobatan Kanker Vagina

Pengobatan kanker vagina ini memang sama dengan pengobatan pada jenis kanker yang lain seperti kanker serviks dan kanker rahim. Hal ini tentunya tergantung dari seberapa parah akan stadium dari penyakit kanker yang satu ini. Berikut ini beberapa langkah yang dilakukan untuk mengobati kanker vagina, diantaranya:

Radioterapi

Jenis pengobatan pertama ini memang dilakukan khusus untuk menghancurkan sel-sel kanker. Akan tetapi, bisa juga menghancurkan sel-sel yang normal.

Operasi

Selain dari melakukan radioterapi, Anda juga bisa mengambil langkah dengan operasi sebagai pengangkatan tumor

Kemoterapi

Kemoterapi ini dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker yang biasanya dikombinasikan dengan radioterapi. Sama halnya dnegan radioterapi, cara ini bisa membunuh pula sel-sel kanker normal.

Melakukan pengobatan untuk kanker vagina tentu bisa saja berdampak buruk terhadap kesehatan Anda yang nantinya akan berisiko terkena gangguan kesehatan lainnya. Namun, bagaimanapun juga, langkah tersebut dilakukan sebagai usaha kita untuk melakukan pengobatan demi sembuh dari kanker vagina. Itulah beberapa hal yang harus Anda tahu mengenai kanker vagina mulai dari penyebab, gejala dan cara mengobatinya. Semoga bermanfaat!

0 Response to "Hati-Hati! Penyakit Kanker Vagina Bisa Karena Perawatan Organ Intim Kurang Bersih"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...