Bagaimana Dokter Mengobati Malaria Sampai Tuntas

Malaria adalah penyakit yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Tidak semua nyamuk bisa menyebabkan malaria, melainkan hanya nyamuk anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit bernama plasmodium yang bisa menginfeksi manusia. Penyakit ini sering ditemukan di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, pengobatan malaria harus dilakukan sedini mungkin dan dengan tepat.
Bagaimana orang bisa mengalami malaria?
Orang yang mengalami malaria awalnya mendapatkan gigitan nyamuk anopheles betina yang membawa parasit plasmodium dari darah orang sebelumnya yang sudah digigit oleh nyamuk yang sama terlebih dulu. Ada berbagai jenis plasmodium yang bisa menyebabkan malaria, yakni plasmodium vivaks, falsiparum, malariae, dan ovale.
Setelah manusia tergigit oleh nyamuk anopheles tersebut, parasit akan memasuki tubuh manusia dan kemudian masuk ke bagian hati manusia untuk tumbuh dan berkembang. Parasit yang telah tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia ini selanjutnya berjalan di aliran darah manusia. Parasit pun menyerang dan menghancurkan sel darah merah Anda. Itu mengapa ditemukan banyak plasmodium pada sel darah merah pasien malaria.
Lalu bagaimana pengobatan malaria dilakukan?
Setiap negara memiliki standar pengobatan malaria masing-masing. Namun, semuanya memiliki tujuan sama untuk membunuh semua parasit plasmodium yang ada di dalam tubuh manusia. Selain untuk menyembuhkan, pengobatan malaria sangat penting untuk memutus rantai penularan selanjutnya.
Pengobatan malaria yang dilakukan bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis parasit yang menyebabkannya, seberapa parah gejala yang ditimbulkan, dan usia pasien. Usia akan menentukan dosis obat yang dibutuhkan. Ketika pertama didiagnosis positif malaria, tenaga kesehatan akan memberikan obat yang wajib diminum sampai habis untuk mencegah plasmodium menjadi resistan terhadap obat.
Dilansir dalam Buku Saku Penatalaksanaan Malaria Kementrian Kesehatan, jika penderita malaria melakukan rawat jalan di rumah, 3 hari setelah diberi obat antimalaria pasien harus check up untuk memantau perubahan yang positif atau jika tidak ada perubahan sama sekali. Dokter akan meninjau seberapa ampuh obat yang sudah diminum.
Selanjutnya, pada hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 dokter juga harus kembali memeriksa segala perubahan yang terjadi hinga Anda benar-benar dinyatakan sembuh. Sedangkan jika pasien menjalani rawat inap di rumah sakit, akan dilakukan pemeriksaan ulang keampuhan obat tersebut pada hari ke-7, 14, 21, dan 28.
Semua obat yang diberikan tidak boleh diminum dalam keadaan perut kosong karena bisa menyebabkan iritasi lambung. Oleh sebab itu, penderita malaria harus makan dulu sebelum minum obat. Selain mengobati malarianya, beberapa orang juga memerlukan penanganan khusus untuk menangani gejala yang menyertai penyakit ini.

Obat-obatan apa saja yang diberikan pada pasien malaria?
1. Obat malaria falsiparum
Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan oleh jenis parasit bernama plasmodium falciparum.
- Di Indonesia, pengobatan lini pertama malaria falsiparum adalah menggunakan kombinasi obat artesunate, amodiakuin, dan primakuin. Ketiganya bertujuan untuk membunuh plasmodium falciparum pada stadium atau bentuk yang berbeda-beda. Obat ini biasanya diberikan secara oral (melalui mulut). Pengobatan lini pertama ini selanjutnya akan dilihat efektif atau tidak selama 3 hari setelah minum obat pertama kali. Pengobatan dikatakan efektif jika tidak ditemukan parasit stadium aseksual lagi dan gejala yang timbul semakin membaik pada konsultasi selanjutnya. Pengobatan dikatakan tidak efektif apabila pada waktu pemeriksaan kondisi tubuh semakin memburuk, dan masih ditemukan plasmodium aseksual positif dalam darah.
- Lini kedua pengobatan malaria falciparum dilakukan dengan kombinasi kina, doksisiklin atau tetrasiklin, dan primakuin. Obat-obatan ini diberikan secara oral selama 7 hari ke depan. Kina akan diberikan melalui infus jika penderita malaria sudah mengalami sakit berat. Jika tidak tersedia doksisiklin maka dapat digantikan dengan tetrasiklin dengan frekuensi pemberian dalam sehari lebih banyak dibandingkan saat menggunakan doksisiklin. Kedua jenis obat ini tidak diperbolehkan untuk anak di bawah umur 8 tahun dan juga ibu hamil. Kedua kelompok usia ini akan mendapatkan pengobatan khusus.
Obat malaria vivaks dan malaria ovale
Malaria jenis ini umumnya termasuk kategori malaria ringan. Yang paling sering terjadi di Indonesia dalam buletin jendela data dan informasi kesehatan adalah malaria vivaks. Malaria ovale lebih jarang terjadi.
- Lini pertama pengobatan malaria jenis ini adalah dengan kombinasi obat klorokuin dan primakuin. Sama seperti malaria falsiparum, jika setelah 3 hari mengonsumsi obat lini pertama tidak efektif maka akan dilanjutkan pengobatan ini kedua.
- Pengobatan lini kedua dilanjutkan dengan peningkatan dosis primakuin.
Obat malaria malariae
Pengobatan malaria jenis ini cukup diberikan dengan klorokuin sekali sehari selama 3 hari ke depan dan diikuti dengan pemeriksaan kembali setelah 3 hari. Klorokuin dapat membunuh plasmodium malariae berbentuk aseksual maupun seksual di dalam tubuh.
Bila Anda punya pertanyaaan atau kekhawatiran soal obat malaria tertentu, langsung tanyakan pada dokter yang menangani Anda.
0 Response to "Bagaimana Dokter Mengobati Malaria Sampai Tuntas"
Post a Comment