Anak Gemuk Memang Lucu, Tapi Hati-hati Bahayanya




Bayi dan balita yang memiliki pipi tembam dan badan gemuk memang lucu. Tapi tahukah Anda bahwa anak tersebut mungkin saja mengalami penyakit kronis di masa yang akan datang akibat mengalami obesitas di usia sekecil itu?


Ya, banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak mereka tidak memiliki status gizi yang baik. Seperti anak gemuk yang dianggap lucu dan menggemaskan bagi sebagian besar orang. Persepsi itu malah dapat membuat anak Anda dalam bahaya yang besar di kemudian hari, mengapa?


Banyak orangtua tidak menyadari berat badan anak sudah melebihi batas sehat


Faktanya saat ini, tidak sedikit orangtua yang tidak peduli dengan status gizi anaknya masing-masing. Bahkan ketika berat badan anak berlebihan akibat pola makan serta gaya hidup tidak sehat yang diturunkan dianggap wajar, bahkan mereka beranggapan bahwa anak yang seperti itu sangat menggemaskan.


Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah studi yang melibatkan sebanyak 400 orangtua. Dalam studi tersebut, anak-anak dari orangtua yang ikut menjadi responden diperiksa dan dihitung status gizinya. Kemudian diketahui bahwa berat badan anak yang dari orangtua yang menjadi responden, sebagian besar berlebihan atau obesitas.


Namun menurut orangtua anak-anak tersebut, mereka tidak melihat adanya masalah kesehatan yang terjadi pada anak mereka. Bahkan mereka menganggap bahwa anak gemuk justru sehat.


Risiko kesehatan yang dihadapi anak dengan berat badan berlebih 


Memang ketika masih kecil, anak gemuk terlihat lucu dan menggemaskan. Namun Anda tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama, beberapa masalah kesehatan bisa saja dialami oleh anak Anda, seperti:



  • Berisiko mengalami diabetes mellitus tipe 2

  • Mengalami gangguan kesehatan reproduksi, bahkan tidak subur

  • Di usia dewasa, anak gemuk berpeluang besar mengalami serangan jantung dan stroke

  • Tulang tidak tumbuh dengan baik dan mudah rapuh akibat menahan beban yang berat


Selain masalah kesehatan, anak yang mempunyai berat badan berlebihan juga dapat mengalami masalah psikologi yang cukup berat, seperti:



  • Tidak mempunyai kepercayaan diri, minder

  • Mengalami depresi

  • Berisiko mengalami eating disorder atau penyimpangan pola makan, contohnya bulimia dan anoreksia nervosa.


Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengesampingkan status gizi anak Anda, sebab status gizi pasti akan memengaruhi kesehatan anak.


Lalu bagaimana saya mengetahui berat badan anak saya?


Status gizi anak 0-18 tahun memang tidak bisa dihitung melalui indeks massa tubuh seperti orang dewasa. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan tersebut harus diukur secara akurat tinggi badan dan berat badannya kemudian dicocokan dengan kurva pertumbuhannya. Karena itu, sebaiknya Anda lakukan pemeriksaan yang pasti dengan cara membawa anak Anda ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat untuk diukur status gizinya.


Selain itu, pemeriksaan status gizi anak juga harus dilakukan secara berkala, agar status gizinya selalu terkendali dan normal.


Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat status gizi anak kembali normal?


Anak yang gemuk sebaiknya dibawa ke ahli gizi atau dokter anak untuk ditangani lebih lanjut. Namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua untuk membantu status gizi anak Anda kembali normal, yaitu:



  • Jadilah model untuk anak Anda. Jika anak Anda dianjurkan untuk melakukan diet, mengonsumsi makanan yang sehat dan melakukan aktivitas, bukan berarti hanya ia saja yang melakukannya. Sebagai orangtua Anda harus mencontohkan semua hal tersebut, agar anak termotivasi unutk melakukannya juga.

  • Ajak anak Anda untuk terus aktif dan melakukan aktivitas fisik. Idealnya, aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak-anak adalah 60 menit per hari yang dilakukan sedikitnya 3 hari dalam satu minggu (untuk anak usia 5-18 tahun).

  • Anda harus lebih kreatif dalam menyajikan hidangan makanan pada anak Anda. apabila anak Anda susah untuk makan buah dan sayur, maka Anda harus berkreasi dan membuat makanan tersebut semenarik mungkin agar anak Anda mau makan.

  • Sediakan camilan yang sehat dan bagi porsi makan anak Anda menjadi 6 kali dalam sehari. Membagi porsi makan lebih dari 3 kali dalam sehari dapat membantu anak Anda terhindar dari rasa lapar. Tetapi ingat, jumlah kalorinya harus sama seperti Anda memberikan makan sebanyak 3 kali dalam sehari, hanya saja frekuensinya dibagi lebih banyak.


0 Response to "Anak Gemuk Memang Lucu, Tapi Hati-hati Bahayanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...