3 Jurus Melindungi Diri dari Mantan yang Suka Menguntit




Tidak semua orang bisa cepat move dan merelakan hubungan asmara yang kandas di tengah jalan. Patah hati itu sakit. Tapi ini tidak lantas membenarkan tindakan beberapa orang yang lantas jadi menguntit mantan pacarnya ke mana pun mereka pergi. Tidak puas hanya dengan mengekor, mereka pun juga tak henti-hentinya menelepon dan mengirim pesan menanyakan lokasi atau sekedar bertanya kabar seakan hubungan tersebut tidak pernah berakhir. Beberapa orang bahkan sampai memunculkan diri di tempat-tempat si mantan beraktivitas tanpa rasa bersalah. Menyeramkan? Memang. Jika ini juga terjadi pada Anda, simak tips berikut untuk melindungi diri dari mantan pacar stalker yang mengganggu.


Perilaku menguntit tanda klasik dari pasangan yang posesif


Satu dari empat wanita menjadi korban penguntitan mantan pasangannya. Penguntitan adalah bentuk pelecehan emosional yang bisa terjadi pada siapapun.


Kecenderungan mantan pacar menguntit sebenarnya sudah bisa Anda cium gelagatnya semenjak masih bersama. Perilaku stalking biasanya menjadi tanda-tanda klasik dari pasangan yang posesif dan gila kendali. Coba ingat kembali, berapa kali ia menelepon atau menanyakan lokasi Anda dalam sehari (padahal jelas-jelas Anda sudah menegaskan; bahkan sampai mengirimkan foto bukti).


Pasangan yang posesif pun sering membuat Anda menumpahkan seluruh waktu, energi, dan perhatian Anda hanya untuk dirinya semata. Ia akan membatasi hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar, bahkan dengan keluarga sendiri. Ia mungkin juga akan memanipulasi Anda untuk membuat Anda merasa bersalah dan akhirnya mendapatkan apa yang ia mau (Anda).


Mantan pacar stalker mengganggu hidup Anda? Tangkis dengan jurus ini


Ketika Anda mulai menyadari bahwa mantan pasangan Anda mulai mengganggu lembaran baru hidup Anda, sekarang saatnya untuk menemukan cara untuk membebaskan diri. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:


1. Selalu waspada


Menuduh mantan pacar stalker mungkin sedikit sulit jika memang Anda masih beraktivitas di area atau bidang yang sama. Misalnya satu kantor, satu kampus, atau teman se-geng. Pasti ada beberapa tempat yang kemungkinan besar akan sama-sama Anda dan si mantan datangi.


Apabila kecurigaan Anda masih belum berdasar, sebaiknya jangan langsung konfrontasi si mantan untuk menghindari terjadinya sesuatu yang justru bisa membahayakan diri Anda. Namun bukan berarti Anda harus cuek dan tidak peduli. Jika papasan ini terjadi cukup sering, segeralah catat tanggal dan waktunya, lokasi, seperti apa situasi sekitar Anda, dan gerak-gerik mantan Anda. Hal ini dilakukan untuk menebak pola penguntitan si mantan dan membuat rencana penyelamatan diri.


Andalah yang paling memahami diri Anda sendiri. Oleh karena itu, percayakan insting Anda jika hati mengatakan ada sesuatu yang tidak beres dengan pertemuan itu. Misalnya, tiba-tiba si mantan jadi member baru di gym Anda, padahal dulu-dulu dia paling malas berolahraga. Atau tiba-tiba ban mobil Anda kempes di jalanan sepi, dan kebetulan banget si mantan sedang lewat.


Coba buat perubahan mendadak pada rutinitas Anda, untuk mengetahui apakah mantan pacar Anda masih juga mengekor. Misalnya, lewat jalan lain untuk pulang ke rumah atau makan di tempat yang tidak biasanya Anda datangi. Terus ulangi perubahan spontan ini sampai Anda benar-benar yakin atas kecurigaan Anda. Catatan ini juga berguna ketika Anda memerlukan bantuan hukum.


Bawa semprotan merica ke mana pun Anda pergi jika diperlukan.


2. Bentengi diri sendiri


Kebanyakan penguntit akan beralasan macam-macam untuk bisa bertemu mantannya, entah itu karena kangen, minta balikan, atau minta sesuatu bantuan. Mereka pun bisa tampak tulus saat mengutarakan niatnya, sehingga membuat Anda goyah. Mantan pacar stalker bahkan bisa tanpa segan-segan mengancam Anda dengan mengatakan ia akan bunuh diri jika Anda tidak kembali lagi padanya.


Sekali lagi, Andalah yang paling mengerti diri Anda. Percayakan insting Anda jika Anda curiga bahwa ini hanyalah akal-akalan si mantan. Perilaku seseorang yang abusif itu tidak pernah terduga dan Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan harus menjauh dari mereka. Semakin Anda terlibat dalam akal bulus mantan pacar stalker, situasinya malah dapat semakin memburuk.


Jika si mantan stalker menyebalkan ini minta untuk berteman kembali, tolak baik-baik namun dengan tegas. Blokir semua nomor dan akun sosial media si mantan. Kalau perlu, Anda juga ganti nomor dan hanya berikan nomor baru tersebut pada orang-orang yang benar-benar Anda amat percaya.


3. Jangan sungkan minta bantuan orang lain


Korban hubungan abusive sering menyalahkan diri sendiri atas teror yang menimpanya. Anda mungkin menyalahkan diri sendiri kenapa dulu mau saja berhubungan dengannya atau kenapa tidak meyadari gelagat aneh dirinya sedari awal. Perasaan bersalah inilah yang sebenarnya diinginkan oleh si mantan pacar stalker agar Anda mau kembali padanya.


Tidak ada yang dapat meramalkan apa yang akan dilakukan oleh mantan kekasih setelah hubungan Anda berdua berakhir. Jadi, jangan sungkan untuk memberitahu orang terdekat Anda apa yang Anda alami. Mereka adalah baris pertama pertahanan dan pertolongan Anda jika terjadi sesuatu hal yang buruk. Kelilingi diri Anda dengan sahabat dan keluarga  yang bisa membantu Anda melewati hal ini.


Jika Anda masih merasa kurang aman untuk bepergian sendirian, minta teman atau anggota keluarga Anda untuk menemani sementara waktu. Adanya orang ketiga di tengah Anda dan si mantan dapat membuatnya ragu untuk mendekati Anda.


Jika Anda berpikir bahwa Anda mungkin menjadi korban penguntitan atau bentuk lain dari pelecehan emosional maupun fisik, hubungi hotline pengaduan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) di +62-21-3903963 atau nomor darurat polisi 110.


0 Response to "3 Jurus Melindungi Diri dari Mantan yang Suka Menguntit"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...