Susah Bercinta karena Vagina Kering

?

Vagina (Mrs. V) kering adalah kondisi yang dialami wanita sebelum dan sesudah menopause. Istilah lain kondisi ini adalah vaginal atrophy, atrophic vaginitis, atau vaginal dryness
Hal ini menyebabkan meipisnya dinding kemaluan karena penurunan jumlah estrogen.

Dalam keadaan normal, kemaluan wanita memiliki lapisan tipis yang bersifat melembapkan organ intim wanita ini. Ketika wanita terangsang, panggul akan menerima lebih banyak aliran darah. Nah, aliran darah inilah yang memungkinkan adanya produksi cairan Mrs. V yang bersifat melumaskan. 

Namun karena perubahan hormon saat menopause, siklus menstruasi, pertambahan usia, melahirkan, dan menyusui, maka lapisan pelembap kemaluan wanita ini pun berkurang. Akibatnya, Mrs. V kering dan menyebabkan lubrikasi tidak optimal, sehingga wanita cenderung merasa kesakitan saat berhubungan intim.

Bila Anda ingin mengatasi Mrs. V kering, Anda bisa menggunakan pelumas berbahan dasar air dan tidak mengandung gliserin. Oleskan ke bagian dalam kemaluan wanita atau ke penis pasangan. 

Lalu, cobalah lakukan foreplay lebih lama dan lebih berkualitas supaya tubuh memproduksi pelumas secara alami sehingga berhubungan badan pun tak terasa sakit. 

Hindari pula produk-produk yang menggunakan pewangi tambahan, seperti detergen berpewangi buatan, sabun wangi, losion tangan, minyak mandi, atau tisu toilet dengan aroma buah maupun bunga yang dikenakan berdekatan dengan kemaluan. Anda juga jangan memakai cuka maupun yoghurt sebab bisa menganggu keseimbangan pH pada kemaluan. Hal ini akan menghindarkan Anda dari vagina kering. 

Mrs. V kering bisa dikenali dari tanda-tanda berikut ini: 

  • Rasa gatal yang menyengat pada bibir dan bagian bawah kemaluan.
  • Rasa terbakar. 
  • Rasa nyeri. 
  • Adanya darah yang keluar atau sakit saat berhubungan seks.
  • Sering buang air kecil.
  • Kerap mengalami infeksi saluran kencing.

Selain beberapa penyebab yang sudah dipaparkan sebelumnya, berikut ini beberapa penyebab Mrs. V kering yang lainnya:

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat alergi dan flu yang mengandung decongestan dapat mengurangi kelembapan di berbagai bagian tubuh, termasuk pada bagian kemaluan. Obat-obatan antiestrogen untuk kanker payudara juga menyebabkan kemaluan menjadi kering.

  • Sindrom Sjogrens

Penyakit autoimun yang disebut Sjogrens syndrome menyebabkan sistem imun tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat. Selain mata dan mulut menjadi kering, kemaluan pun mengalami hal yang sama.

  • Kebiasaan mencuci kemaluan wanita

Mencuci kemaluan dengan menyemprotkan cairan pembersih kelamin ke dalam kemaluan yang bisa mengganggu keseimbangan pH dalam kemaluan dan dapat menyebabkan radang pada vagina. Hal inilah dapat membuat kemaluan menjadi kering atau iritasi.

Masalah Mrs. V kering sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Nah, cara yang biasa digunakan dokter untuk mengobati kemaluan yang kering adalah: 

  • Kemaluan yang kering lebih baik diobati dengan krim estrogen yang dioleskan. Meski hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit, kandungan estrogen dalam krim dapat mencapai aliran darah. Krim yang digunakan sebelum tidur ini juga tidak akan menurunkan kadar testosteron dan dapat mengurangi risiko infeksi saluran kencing. 
  • Menggunakan vaginal estrogen ring atau Estring yang berbentuk cincin dengan tekstur lunak dan lentur. Ring yang dimasukkan ke bagian atas vagina oleh dokter ini akan mengeluarkan dosis estrogen yang sama setiap harinya. Anda harus mengganti ring ini setiap tiga bulan sekali.
  • Menggunakan tablet estrogen yang disebut Vagifem untuk dimasukkan ke dalam vagina dah hanya sekali pakai.
  • Jika vagina yang terasa kering terjadi bersamaan dengan gejala menopause lainnya seperti hot flash, dokter mungkin akan memberikan resep systemic estrogen serta progestin. (PA)

Ditinjau oleh dr. Putri Intan Primasari

0 Response to "Susah Bercinta karena Vagina Kering"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...