Perlukah Tes Darah Darah Saat Kehamilan

Dok, saat ini saya sedang hamil, usia kehamilan saya baru dua minggu. Saya ingin menanyakan, sebenarnya perlu tidak tes darah dilakukan saat hamil? Kapan itu bisa dilakukan? Membutuhkan waktu berapa lama? Adakah syarat yang harus dilakukan ketika ingin tes darah, dan manfaatnya apa saja?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini kerap dilontarkan ibu hamil kepada dokter kandungannya. Bila ditanya perlu atau tidak pemeriksaan tes darah dilakukan, jawabannya jelas, perlu dilakukan sebagai uji penapisan (skrining).
Tes darah dilakukan untuk mencari tahu ada atau tidaknya penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada ibu hamil dan membuat kehamilannya menjadi berisiko. Dokter akan menyuntik pada bagian pembuluh darah balik ibu hamil, lalu pemeriksaan tes darah /sampel darah nantinya akan dilakukan di laboratorium.
Awal Kehamilan
Pemeriksaan tes darah dapat dilakukan pada awal pemeriksaan kehamilannya, yaitu pada usia kehamilan 10 hingga 12 minggu. Pemeriksaan tes darah tersebut nantinya meliputi:
-Pemeriksaan darah perifer lengkap (pemeriksaan hematologi)
Tes ini dilakukan antara lain untuk mengetahui: Hemoglobin (untuk mendeteksi anemia, dan mengetahui penyebab anemia apakah karena kekurangan zat besi, kekurangan zat asam folat, atau bahkan masalah yang lebih serius seperti thalassemia), hematokrit, leukosit (mendeteksi adanya infeksi dan kemungkinan penyebabnya yang disebabkan oleh bakteri atau virus), dan trombosit (mendeteksi kelainan pembekuan darah misalnya kadar trombosit rendah pada penyakit Trombositopenia dalam kehamilan atau Idiopathic Trombositopenic Purpura).
-Kadar gula darah
Pemeriksaan darah juga berfungsi untuk mengetahui penyakit yang rawan ditularkan ke janin baik dalam kandungan maupun saat persalinan kelak, seperti: hepatitis B, penyakit menular seksual, maupun HIV.
-Golongan dan Rhesus Darah
Tes darah pada saat hamil juga bertujuan untuk mengetahui golongan darah BuMil apakah A,B, AB atau O. Jika pada saat persalinan ternyata BuMil memerlukan transfusi darah, BuMil ataupun keluarganya sudah mengetahui golongan darah yang dibutuhkan oleh BuMil, sehingga dapat memberitahukan golongan darahnya pada dokter yang menangani persalinannya. Sementara pemeriksaan rhesus darah bertujuan untuk mengetahui rhesus darah (positif / negatif) pada BuMil dan janinnya. Jika ternyata diketahui bahwa rhesus darah BuMil negatif maka suami harus diperiksa juga jenis rhesusnya, karena jika rhesus suami positif maka ada risiko terjadi kerusakan sel darah merah pada janinnya, yang berakibat pada masalah perkembangan janin didalam kandungan atau bahkan mengalami keguguran (inkompatibilitas rhesus). Jika itu terjadi maka BuMil perlu diberi suntikan antigen-D, untuk meminimalisir kemungkinan risiko yang akan terjadi.
-Tes Darah yang Dilakukan Atas Indikasi
Read Also
Konsultasikan dengan Dokter
Jangan lupa ketika ingin melakukan serangkaian tes darah, diskusikanlah dengan dokter kandungan BuMil mengenai pemeriksaan-pemeriksaan yang mungkin perlu dilakukan.
Biaya dan Waktu
Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium tersebut umumnya tidak membutuhkan waktu pemeriksaan yang lama dan juga tidak membutuhkan biaya yang besar. Untuk hasil tes darahnya pun dapat diketahui dalam hari itu juga.
Wajib Diperhatikan!
Pemeriksaan darah perifer lengkap dan gula darah kembali diulang memasuki awal trimester 3 atau pada usia kehamilan 26-28 minggu.
Ditulis oleh: dr. Dian Indah Purnama, SpOG, dokter rekanan Makmal Diagnostik
0 Response to "Perlukah Tes Darah Darah Saat Kehamilan"
Post a Comment