Mendampingi Anak di Rumah Sakit, Ini Tipsnya
Menghadapi anak yang sakit serius hingga harus dirawat di rumah sakit merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua, terutama jika hal ini adalah pengalaman pertama bagi orang tua. Terdapat beberapa tips untuk merawat anak yang dirawat di rumah sakit dan membantu anak menenangkan diri, sekaligus tips bagi orang tua untuk siap menghadapi situasi ini.
Berikut ini berbagai tips untuk merawat anak yang dirawat di rumah sakit berdasarkan usia masing-masing.
Usia bayi hingga balita berusia 18 bulan
Masalah yang sering dihadapi dari bayi yang harus dirawat di rumah sakit biasanya meliputi gangguan suara keras, gerakan mendadak, cahaya terang yang semuanya dapat membuat bayi tidak nyaman. Orang tua juga harus menyesuaikan diri dengan rutinitas bayi selama di rumah sakit sehingga pemberian ASI juga dapat menjadi hal yang tidak nyaman bagi bayi. Belum lagi bayi yang harus dipisahkan dari orang tuanya selama beberapa saat dapat membuat bayi rewel.
Untuk mengatasinya, ajaklah bayi bermain dan berkomunikasi. Redupkan lampu dan minimalisir suara sesedikit mungkin. Bagi bayi yang berusia lebih kecil lagi, membedong bayi dapat membantunya mendapatkan rasa tenang. Pasang juga suara-suara menenangkan dalam bentuk lagu dengan suara pelan.
Usia balita dan pra sekolah, sekitar 18 bulan hingga 5 tahun.
Hal yang biasanya membuat anak usia balita dan usia pra sekolah rewel saat menjalani rawat inap adalah adanya ketakutan dipisahkan dari orang tua, takut pada orang asing, dalam hal ini, dokter dan perawat yang memeriksa pasien. Biasanya, lingkungan yang terasa asing membuat anak tidak percaya diri, apalagi jika dirinya tidak dapat mengontrol rasa tidak nyaman yang dirasakannya dan kesulitan bergerak. Anak akan kehilangan rasa kemandiriannya sehingga menjadi rewel.
Selain rewel, biasanya anak juga akan semakin tidak mau lepas dari orang tua serta menjadi mudah menangis. Terjadi pula sikap defensif terhadap dokter dan perawat yang berusaha mengobatinya.
Jika hal ini terjadi, orang tua dapat menyediakan dukungan moril dengan memberikan pelukan dan memberikan kata-kata penyemangat. Biarkan anak menentukan pilihannya, seperti ingin menonton acara televisi apa saat sedang santai, atau ingin membaca buku apa untuk memberikannya perasaan memegang kendali. Bawa serta mainan favorit anak dan pasang foto keluarga di sekitarnya agar dirinya merasa seakan ada di rumah.
Usia 6 hingga 12 tahun
Pada anak yang berusia lebih matang ini, seringkali terjadi ketakutan akan rumah sakit karena citra yang buruk sebagai tempat orang sakit. Hilangnya kontrol dan kemandirian serta rasa takut akan sakit juga dapat mempengaruhi anak.
Akibatnya, reaksi yang sering dikeluarkan oleh anak adalah adanya sikap defensif dan bertingkah, serta mengisolir diri sendiri.
Untuk mengatasi hal ini, orang tua dapat mengajak anak berinteraksi dan mengajak anak ambil bagian dalam mengurus dirinya sendiri. Gunakan bahasa yang ramah dalam menjelaskan penyakitnya agar anak mengetahui apa penyakit yang sedang dihadapinya dan pentingnya perawatan yang dialami. Sebisa mungkin, perlakukan anak secara normal agar dirinya tidak merasa lemah.
Usia pra remaja, dari usia 13 hingga 18 tahun
Ketakutan terbesar pada anak usia pra remaja adalah adanya perpisahan yang lama dari teman-teman sebayanya saat harus dirawat di rumah sakit serta khawatir tidak bisa mengikuti hal-hal di sekolah karena absen. Selain itu, anak-anak berusia 13-18 tahun juga dapat merasa takut akan kematian atau cacat, serta adanya rasa kehilangan kemandirian dan privasi yang sudah mulai dituntut oleh anak pada rentang usia tersebut.
Reaksi yang mungkin timbul dari berbagai ketakutan tersebut adalah adanya rasa marah dan frustrasi, serta sikap menutup diri.
Orang tua dapat membantu anak dengan mengizinkan teman-temannya berkunjung dan menghargai privasi anak. Ajak anak untuk ikut ambil keputusan dalam hal perawatan serta keputusan medis serta berkomunikasilah secara lebih jujur. Lanjutkan juga pembelajaran materi-materi yang tertinggal agar anak merasa lebih percaya diri. (PA)
Ditinjau oleh: dr. Nina Amelia Gunawan
0 Response to "Mendampingi Anak di Rumah Sakit, Ini Tipsnya"
Post a Comment