Kenapa Beberapa Anak Kecil Punya Teman Khayalan

loading...



Apakah anak yang memiliki teman khayalan susah dalam bergaul di dalam kehidupan sebenarnya? Apakah mereka memiliki gangguan mental ata psikologi? Pernyataan ini merupakan pernyataan stereotipe, di mana anak yang mempunyai teman khayalan cenderung pemalu, memiliki masalah emosional, dan susah untuk memiliki teman sebenarnya. Padahal telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa teman khayalan berdampak baik untuk kesehatan dan perkembangan mental anak.   


Read Also

Seberapa umum teman khayalan di kalangan anak-anak?


Diketahui setidaknya 25 hingga 45% anak yang berusia 3 sampai 7 tahun memiliki teman khayalan. Sebagian besar anak memiliki teman khayalan yang tidak nyata, namun sebagian lagi menganggap mainan seperti boneka adalah teman khayalannya. Dalam survei lain, ada sebanyak 51% dari 500 remaja di sebuah kampus di New Zealand menyatakan bahwa mereka masih mengingat teman khayalannya sewaktu kecil (Nicholson 2008).


Biasanya anak memiliki teman khayalan hingga ia memasuki masa remaja. Anak laki-laki maupun anak perempuan sama-sama memiliki teman khayalan, namun yang membuat hal tersebut berbeda adalah bentuk maupun cara memperlakukannya. Selain itu, anak-anak perempuan cenderung memiliki lebih banyak teman khayalan dari pada anak laki-laki.


Kenapa anak-anak memiliki teman khayalan?


Anak-anak mengatakan bahwa memiliki teman khayalan adalah hal yang menyenangkan. Anak-anak senang bermain dan melakukan interaksi sosial ketika tidak ada teman di sekitar mereka, maka kemudian muncul teman khayalan. Manfaat lain dari bermain dengan teman khayalan adalah memberikan anak-anak rasa kontrol emosi dan perasaan mereka. Teman khayalan ada karena anak mencari teman yang membuat mereka nyaman. Bukan berarti mereka tidak bisa mendapatkan teman di kehidupan sebenarnya, namun dengan memiliki teman khayalan mereka tidak perlu takut atau cemas menceritakan apapun masalahnya ke teman khayalannya. Mereka seperti menemukan kambing hitam dari setiap masalah yang dihadapi.


Contohnya ketika anak mengalami masalah dalam keluarga dan mereka ingin berbagai kesedihan dengan teman, tapi malu dan takut untuk mengatakannya, maka teman khayalan menjadi tempat yang cocok untuk itu. Mereka tidak takut untuk dicela, disalahkan, dan malu terhadap orang lain. Atau anak yang takut saat berjalan di depan seekor anjing, kemudian anak tersebut dapat menjadi berani seketika. Hal ini dapat disebabkan mungkin karena ada teman khayalan yang ada di samping mereka yang dapat membuat mereka nyaman.


Manfaat memiliki teman khayalan


Penelitian yang dilakukan oleh Gleason dan kawan-kawan mengenai dampak memiliki teman khayalan, menemukan bahwa bermain dengan teman khayalan dapat meningkatkan kemampuan dalam mengatur emosi. Sebagian besar orangtua yang menjadi responden dalam penelitian tersebut, menyatakan bahwa anak yang memiliki teman khayalan berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan emosi serta dapat membuat anak nyaman. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa teman khayalan membantu anak-anak mereka dalam bersosialisasi, sehingga anak mereka lebih mudah beradaptasi dan meningkatkan kemampuan verbal anak.


Pada tahun 2004 penelitian yang dilakukan oleh Gleason juga membuktikan bahwa anak yang memiliki teman khayalan mempunyai peringkat dan nilai yang baik di sekolahnya. Kemampuan verbal dan berimajinasi yang kuat dianggap dapat membantu anak dalam menyelesaikan masalah akademis maupun masalah sosial mereka. Selain itu, bermain dengan teman khayalan dapat membuat anak lebih kreatif dan fokus.


Bagaimana orangtua menanggapi teman khayalan anak?


Berikan anak kebebasan untuk bermain dengan teman khayalannya. Anda juga bisa ikut bermain bersama mereka, dengan menganggap bahwa teman khayalannya nyata. Jika Anda diminta untuk ikut bermain oleh anak dan teman khayalannya, maka anggaplah teman khayalan merupakan teman nyata mereka. Mungkin ada suatu ketika anak Anda melakukan kesalahan namun menyalahkan teman khayalannya, maka yang harus Anda lakukan adalah memberitahunya bahwa apa yang telah terjadi adalah bahan pembelajaran dan minta dia untuk memperbaikinya bersama-sama dengan Anda.


Hal yang perlu Anda waspadai ketika anak memiliki teman khayalan adalah:



  • Jika anak tidak memiliki teman di dalam kehidupan nyata dan tidak berniat untuk bersosialisasi.

  • Anak bersikap nakal dan selalu menyalahkan teman khayalannya.

  • Anak menunjukkan sikap kasar.


Jika hal-hal tersebut sering terjadi, sebaiknya Anda harus melakukan pendekatan yang lebih kepada anak Anda dan jika perlu konsultasikan hal tersebut ke tenaga ahli, seperti psikolog anak.


Related Posts

loading...

0 Response to "Kenapa Beberapa Anak Kecil Punya Teman Khayalan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel