Gejala Attention Deficit Disorder
Susah berkonsentrasi, tidak dapat duduk diam, dan sering memotong serta mengganggu percakapan tanpa dipikirkan terlebih dulu adalah gejala Attention Deficit Disorder (ADD). Meski semua orang dapat mengalami hal tersebut, namun penderita ADD cenderung tidak dapat mengontrolnya sehingga mengganggu aktivitas dan pencapaian dalam kehidupan normal.
Selain muncul pada usia anak-anak, kondisi ADD juga bisa terjadi saat seseorang sudah dewasa atau semakin menguat seiring pertambahan usia. Bicara soal usia, gejala ADD umumnya bisa diketahui saat anak berusia 4 5 tahun. Pasalnya, pada usia ini, anak sudah mulai belajar memperhatikan, bisa diminta duduk diam, dan menyaring ucapannya.
Oleh karena itu, gejala ADD bisa ditandai susah berkonsentrasi, hiperaktif, dan impulsif. Setiap gejala ini memiliki ciri-ciri tersendiri di mana seseorang yang dicurigai menderita ADD harus memiliki setidaknya 6 gejala tersebut.
- Ciri-ciri susah berkonsentrasi:
- Sulit memperhatikan detail sehingga kerap melakukan kesalahan atau kecerobohan.
- Sulit mempertahankan perhatian atau konsentrasi dalam melakukan suatu kegiatan.
- Sering tampak tidak mendengarkan saat diajak berbicara.
- Tidak dapat mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas, tapi bukan karena tidak disiplin maupun tidak mengerti.
- Sulit mengatur berbagai tugas dan aktivitas agar mendapatkan porsi waktu yang cukup.
- Sering menghindari dan meragukan diri dalam tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
- Sering kehilangan barang penting.
- Konsentrasi mudah terpecah oleh gangguan-gangguan di sekitar.
- Mudah lupa perihal kegiatan yang rutin dilakukan.
- Ciri-ciri hiperaktif:
- Sering menggoyang-goyangkan tangan atau kaki atau menggeliatkan tubuh saat duduk.
- Sering tidak tahan duduk diam dalam waktu yang lama sehingga terpaksa keluar dari ruangan dalam situasi yang mengharuskan untuk tetap duduk.
- Khusus anak-anak, sering berlarian dan memanjat dalam situasi yang tidak tepat. Kondisi serupa dialami orang dewasa dalam bentuk sering merasa tidak tenang.
- Sulit melakukan kegiatan dalam waktu luang dengan tenang.
- Aktif secara terus-menerus.
- Sering bicara secara terus-menerus dan secara berlebihan.
- Ciri-ciri impulsif:
- Sering memberikan jawaban secara tiba-tiba padahal pertanyaan belum selesai diucapkan.
- Sering sulit menunggu giliran.
- Sering mengganggu maupun memotong kegiatan yang sedang berlangsung.
Gejala disertai ciri-ciri ini dapat disimpulkan sebagai ADD jika berlangsung terus-menerus selama 6 bulan. Gejala ini juga bisa terjadi di lingkungan seperti rumah atau di luar rumah. Diagnosis ADD semakin diperkuat jika seseorang mengalami gangguan dalam kehidupan sosialnya.
- Seseorang yang didiagnosis mengalami ADD bisa mengatasinya dengan perubahan gaya hidup seperti berikut ini:
- Olahraga secara rutin untuk menyalurkan energi berlebihan yang memicu sikap hiperaktif dan impulsif.
- Makan makanan sehat dan tidak memiliki pemanis buatan untuk menstabilkan mood.
- Cukup tidur agar tidak kelelahan secara fisik dan mental.
- Melatih diri agar bisa memiliki manajemen waktu yang lebih baik.
- Hindari menunda dan segera melakukan tugas yang masuk.
- Tulis semua tugas, pesan, dan hal penting agar tidak terlupakan.
- Atur semua hal dengan memberikan penanda atau pengingat.
- Jadwalkan hubungan dengan teman atau pasangan supaya bisa melatih diri untuk lebih banyak mendengar dan tidak berbicara terlalu cepat.
- Pertahankan hubungan baik dengan orang yang memahami situasi ADD Anda.
Pengobatan bisa membantu penderita ADD. Biasanya, obat akan diberikan dalam dosis rendah yang ditambah seiring waktu. Khusus anak-anak, obat akan disesuaikan dengan aktivitasnya. Jenis obat yang dapat diresepkan adalah beta-blockers serta stimulan untuk mengurangi kegugupan (terlihat dari berulang kali menggerakkan tangan atau kaki). (PA)
Ditinjau oleh dr. Aria Wibowo
0 Response to "Gejala Attention Deficit Disorder"
Post a Comment