Bayi Lebih Nyenyak Tidur di Kamar Sendiri, Daripada Bersama Orangtuanya




Di Indonesia, sepertinya belum lumrah jika bayi tidur sendirian di kamar miliknya. Pasalnya tidak semua orangtua sampai hati untuk membiarkan anaknya sendirian sepanjang malam. Tidur di kamar yang sama juga dirasa lebih menghemat waktu dan tenaga ketika anak terbangun di tengah malam untuk minta makan, daripada harus bolak-balik kamar yang berbeda. Tapi jika Anda ingin si kecil tidur lebih nyenyak, mungkin Anda harus mulai melatih si kecil supaya tidur sendiri di kamar tidurnya. 


Bayi tidur sendiri di kamarnya akan lebih nyenyak dibandingkan di kamar Anda dan suami


Sebuah penelitian terbitan jurnal Sleep Medicine menunjukkan bahwa 85% bayi yang dibiarkan tidur sendiri di kamar tidur pribadinya bisa tidur lebih cepat, lebih nyenyak, dan lebih lama daripada kelompok bayi yang tidur berbagi kamar atau tempat tidur dengan orangtua mereka. Bayi yang tidur terpisah dengan orangtuanya juga cenderung mengembangkan jadwal pergi tidur dan bangun tidur yang konsisten.


Temuan ini didapat setelah tim peneliti mengamati pola tidur dari hampir 10 ribu bayi di Amerika Serikat, Australia, Brasil, Kanada, Inggris, dan Selandia Baru. Peneliti kemudian juga menguji kuisioner yang diberikan pada masing-masing orangtua bayi tersebut.


Menurut Jodi Mindell, penulis utama penelitian ini sekaligus direktur asosiasi Sleep Center di Childrens Hospital of Philadelphia, ada beberapa kemungkinan alasan mengapa bayi tidur sendiri di kamarnya bisa lebih nyenyak daripada bersama orangtuanya. Salah satu alasan utamanya adalah bahwa bayi bisa menentukan sendiri kapan waktunya ia ingin terlelap. Tidak dipaksa tidur dengan bantuan menyusu atau botol dot. Suasana kamar yang tenang tanpa gangguan gerak-gerik atau obrolan orangtua juga dapat membantunya untuk lebih cepat tertidur.


Orangtua juga lebih cenderung melakukan kebiasaan tidur yang tidak aman ketika berbagi kamar tidur dengan bayinya. Misalnya menidurkan anak di tempat tidur yang sama dengan Anda dan pasangan, atau menghias tempat tidur bayi dengan bantal-bantal, selimut, atau boneka binatang saat bayi berbagi kamar mereka. Kebiasaan tidur seperti ini dapat meningkatkan risiko bayi meninggal mendadak (SIDS), entah akibat tertindih tubuh Anda/pasangan atau tercekik bantal dan selimutnya.


Tapi tak semua bayi bisa tidur sendiri. Ada batas umurnya


Bayi tidur sendiri di kamar yang terpisah dari orangtua dapat membantunya mengembangkan pola tidur yang lebih sehat, dan mungkin bertahan hingga dewasa. Namun demikian, tak semua bayi boleh serta merta dibiarkan tidur sendiri tanpa pengawasan.


Temuan di atas menemukan bahwa orangtua dapat melatih bayi untuk tidur sendiri di kamar terpisah setelah berusia lebih dari empat bulan. Bayi yang tidur sendiri setelah 4 bulan dapat tidur hingga selama 9 jam penuh daripada bayi yang tidur bersama orangtuanya bahkan sampai berusia satu tahun.


Sebelum bayi menginjak usia ideal ini, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan para orangtua untuk tidur dengan bayi di kamar yang sama namun di tempat tidur yang terpisah untuk mengurangi risiko SIDS.


Lebih tua lagi, bayi nantinya akan lebih rentan mengalami fase separation anxiety ketika diminta untuk tidur sendiri. Fase separation anxiety adalah fase ketika anak tak mau berpisah dengan orangtuanya. Fase ini dilaporkan memuncak ketika anak menginjak usia 1 tahun. Saat-saat ini adalah saat yang terburuk untuk membuat perubahan besar dari perspektif perkembangan anak. Oleh karena itu, jika ingin melatih anak tidur sendiri, idealnya lakukan sebelum si buah hati menginjak ultah pertamanya.


Lalu, apa yang harus Anda lakukan?


Keputusan membiarkan bayi tidur sendiri di kamar terpisah sebenarnya kembali lagi pada Anda. sebagai orangtua, Anda pasti tahu mana yang terbaik untuk buah hati Anda. Jika memang ingin mulai melatih bayi sendiri, silakan saja. Asalkan ingat dengan batas umur di atas. Anda juga dapat menggunakan bala bantuan baby monitor jika masih merasa khawatir membiarkan si kecil tidur sendiri.


Namun tidak perlu memaksakannya jika Anda merasa bayi belum siap. Alternatifnya, Anda bisa tempatkan boks bayi terpisah di kamar tidur Anda. Dengan begitu, bayi bisa tidur sendiri, namun masih dalam jangkauan pengawasan Anda dan pasangan.


0 Response to "Bayi Lebih Nyenyak Tidur di Kamar Sendiri, Daripada Bersama Orangtuanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...