8 Masalah Kesehatan Yang Diakibatkan Perut Buncit




Apakah Anda termasuk berperut buncit? Anda bisa mencoba mengukur lingkar pinggang Anda. Bagi wanita, lingkar pinggang yang normal berada di bawah 80 cm, sementara untuk pria di bawah 90 cm. Jika lebih dari itu, maka bisa jadi Anda menderita obesitas abdominal alias perut buncit.


Perut buncit ternyata menyimpan banyak masalah kesehatan. Risiko penyakit-penyakit, khususnya penyakit degeneratif turut meningkat seiring bertambahnya simpanan lemak dalam perut. Terdapat dua jenis lemak yang tersimpan di perut, yaitu lemak subkutan dan lemak visceral. Lemak subkutan tersimpan di bawah kulit, sementara lemak visceral tersimpan d iantara organ-organ. Lemak visceral inilah yang berbahaya dan meningkatkan risiko penyakit. Beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh lemak perut antara lain:


Kolesterol tinggi


Lemak perut berhubungan dengan kadar lemak dalam darah khususnya kolesterol. Ini karena lemak perut terletak dekat dengan pembuluh darah yang menghubungkan dari bagian intestinal ke hati. Lemak perut akan melepaskan substansi yang mengandung asam lemak bebas dan kemudian ikut terbawa ke hati. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total serta kolesterol jahat (LDL). Maka tidak heran jika orang yang memiliki perut buncit biasanya juga mempunyai kadar kolesterol yang cenderung tinggi.


Hipertensi


Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sel-sel lemak di perut memproduksi suatu jenis protein yang berpotensi menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Selain itu, naiknya tekanan darah juga bisa dikarenakan oleh lemak yang tersimpan di dekat organ-organ tubuh penting dalam perut. Retroperitoneal fat, jenis lemak yang terdapat di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal, dapat mempengaruhi kerja ginjal. Mengingat ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam meregulasi tekanan darah, bukan tidak mungkin kerja ginjal akan terpengaruh sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah.


Peradangan dalam tubuh


Peradangan dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit. Lemak perut menghasilkan produk hormon dan molekul yang kemudian akan dibuang ke hati, hal ini justru menyebabkan timbulnya peradangan lain dan terganggunya kerja hormon. Selain itu, suatu inflammatory molecule yang disebut interleukin-6 dihasilkan oleh lemak perut dan dapat memicu reaksi autoimun. Proses ini terus berlangsung sehingga metabolisme tubuh Anda terganggu.


Diabetes


Perut buncit merupakan salah satu faktor risiko diabetes mellitus tipe 2. Lemak perut dapat mensekresi suatu senyawa protein yang disebut retinol-binding 4 (RBP4), yang berperan dalam resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan awal mula terjadinya penyakit diabetes, dimana sel-sel tubuh kita tidak dapat merespon insulin dengan seharusnya sehingga kadar gula dalam darah meningkat.


Obesitas


Lemak yang tersimpan dalam tubuh, terutama lemak perut, berpengaruh pada rasa lapar. Lemak perut dapat mengganggu metabolisme tubuh Anda, mempengaruhi nafsu makan sehingga membuat Anda lebih mudah makan berlebih. Karena Anda makan berlebih, produksi insulin juga meningkat. Kadar insulin yang tinggi kemudian mengubah kalori berlebih yang berasal dari makanan menjadi lemak. Siklus ini terus berlanjut sehingga membuat Anda susah menurunkan berat badan.


Makanan yang Anda makan juga dapat mempengaruhi nafsu makan. Tubuh Anda secara alami memiliki ambang batas dan sudah bisa mengatur seberapa banyak Anda harus makan untuk menjaga berat badan yang ideal. Keseluruhan proses ini berhubungan dengan hormon-hormon yang dihasilkan otak. Saat Anda mengonsumsi karbohidrat sederhana beserta olahannya (seperti misalnya tepung-tepungan dan gula), maka hormon yang berfungsi untuk menyimpan lemak akan diproduksi secara berlebihan, menaikkan ambang batas alami tadi sehingga membuat Anda cenderung ingin makan lebih banyak daripada yang seharusnya.


Penyakit jantung dan stroke


Lemak perut mengeluarkan suatu senyawa yang disebut sitokin. Sitokin berperan dalam penyakit jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan inflamasi. Saat tubuh Anda mengalami inflamasi, organ hati akan memproduksi kolesterol dan toksin-toksin lain yang dapat membentuk plak di pembuluh arteri. Peningkatan lemak darah seperti kolesterol, LDL, dan trigliserida merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung serta stroke.


Dementia


Penelitian menyatakan bahwa mereka yang memiliki lingkar perut lebih besar mempunyai risiko dementia alias pikun yang lebih tinggi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Department of Cardiology Oita Red Cross Hospital di Jepang menyatakan bahwa ada perubahan abnormal pada volume hipokampus dan resistensi insulin pada mereka yang memiliki kadar lemak perut tinggi dan menderita diabetes. Selain itu seperti dikutip dari WebMD, Sudha Seshadri, seorang asisten profesor bidang neurologi Boston University School of Medicine, mengatakan bahwa semakin besar jumlah lemak perut maka volume otak akan semakin mengecil. Volume otak yang kecil berhubungan dengan kemampuan kognitif yang buruk dan risiko dementia di kemudian hari.


Lebih mudah depresi dan moody


Kelebihan lemak berhubungan dengan kerja sistem hormon yang terganggu, termasuk hormon serotonin, galanin, dan neurotransmitter lain yang terdapat di otak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Boston University School of Medicine pada tahun 2014 menyatakan bahwa mereka yang memiliki kadar lemak perut lebih banyak memiliki kemungkinan mengalami depresi yang lebih tinggi.


BACA JUGA:



  • Kenapa Perut Buncit Lebih Berbahaya dari Obesitas Biasa

  • Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung

  • Olahraga vs Diet: Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?





0 Response to "8 Masalah Kesehatan Yang Diakibatkan Perut Buncit"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...