Obesitas Pada Anak Meningkatkan Resiko Penyakit Darah Tinggi

obesitas pada anakMemiliki anak yang gemuk seringkali menjadi pujian orang yang melihatnya.Badannya yang berisi dan pipinya yang tembem membuatnya semakin lucu. Meskipun demikian anak yang terlalu gemuk atau dikenal istilah obesitas akan menimbulkan banyak masalah kesehatan anak. Problema ini membuat orang tua cemas, dilain sisi kegemukan pada anak umumnya diwarisi dari gen orang tua bahkan pada usia anak yang akan melakukan diet harus dipertimbangkan karena masa pertumbuhan yang membutuhkan nutrisi.

Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai obesitas pada anak yang akan memicu terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan obesitas pada anak salah satunya adalah penyakit darah tinggi pada usia muda. Kondisi ini yang akan menghambat aktivitas anak dan tidak menutup kemugkinan akan menimbulkan masalah kesehatan yang baru. Sehingga sebagai orang tua harus melakukan pencegahan untuk tetap mengontrol berat badan anak.

Berikut ini adalah penjelasan dan cara mengatasi obesitas yang akan memicu penyakit tekanan darah tinggi pada anak:

Pengertian Obesitas

Anda tidak asing mendengar obesitas, istilah yang seringkali ditunjukan pada orang yang gemuk. Obesitas tidak dapat dikatakan secara kasat mata melainkan harus melakukan perhitungan. Orang yang gemuk tidak selamanya obesitas. Menurut pengertian wikipedia bahwa obesitas merupakan kondisi medis yang digambarkan dengan kelebihan lemak di dalam tubuh kemudian terakumulasi sehingga akan memicu gangguan kesehatan. Obesitas akan berdampak pada menurunnya harapan hidup dan meningkatkan komplikasi di dalam tubuh.
Tubuh yang gemuk tidak selamanya dikatakan obesitas. Obesitas dapat diukur dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT) dengan cara pembagian berat badan dalam ilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Apabila ditemukan hasilnya lebih dari 30, maka dinyatakan obesitas.

Obesitas Pada Anak

Anak gemuk yang disebabkan karena masuknya kalori terlalu banyak dari makanan yang berlebihan sedangkan aktivitas anak kurang aktif dapat memicu terjadinya obesitas. Selain itu anak yang dibiarkan makan menurut seleranya sehingga mengakibatkan tidak dapat mengontrol pola makan akan memicu terjadinya obesitas.
Pada anak yang gemuk bukan berarti dikatakan obesitas. Obesitas dapat dinilai dari kriteria IMT (indeks massa tubuh). Selain itu adapula cara pengukuran anak yang dikategorikan obesitas yaitu dengan teknik dan metode diagnosis yang dilakukan untuk memastikan anak gemuk memasuki tahap obesitas (over weight).

Penyebab Obesitas Pada Anak

Pola makan anak yang tidak teratur seringakali menimbulkan masalah. Anda jangan senang dulu apabila anak anda sering kali mengkonsumsi makanan berlebih.Anak yang memiliki masalah berat badan dapat disebabkan karena faktor obesitas. Faktor-faktor obesitas diantaranya adalah faktor resiko anak mengalami obesitas.

Pada anak yang mengalami nafsu makan berlebih tidak selamanya memicu obesitas. Hal ini dipengaruhi oleh sistem obesitas pada anak yang berbeda beda. Pada anak yang memiliki kecepatan dalam metabolisme akan beresiko tinggi mengalami obesitas.
Penyebab obesitas pada anak dibagi menjadi dua macam, yaitu :

Kurangnya bergerak Aktif

Anak obesitas seringkali dihubungkan dengan gerakan yang kurang aktif yaitu kurangnya melakukan aktivitas fisik sehingga lebih banyak diam. Bahkan beberapa kebiasaan jaman sekarang, ketika anak anak lebih asyik dengan bermain gadget dan game saja , ini yang akan memicu resiko terjadinya obesitas pada anak.

Banyak Makan

Sebagian anak yang sulit makan berbanding terbalik dengan anak yang memiliki selera makan yang tinggi.Bahkan anak yang mengalami obesitas tidak dapat mengontrol makanan dan perasaan kenyang perutnya. Apalagi anak yang suka ngemil makanan yang mengandung tinggi gula seperti coklat atau manisan.

Meskipun demikian obesitas pada anak seringkali dipengaruhi oleh turunan dari keluarga. Resiko anak yang mengalami obesitas akan semakin tinggi apabila orang tua mengalami obesitas. Walaupun ahli kesehatan seringkali mengingatkan bahwa faktor genetik bukan menjadi penentu yang dominan dalam meningkatkan resiko anak yang mengalami obesitas.

Penyebab selanjutnya yang berhubungan dengan obesitas pada anak adalah pola asuh orang tua.Peran orang tua dalam memperkenalkan lingkungan untuk dapat bergerak aktif sangat dianjurkan sehingga membentuk kebiasaan bergerak aktif atau beraktivitas dengan teman sebayanya. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan pola makan anak anda tanpa mengurangi asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk masa pertumbuhan.

Dampak Obesitas Pada Anak

Anak yang gemuk selalu dikatakan anak yang lucu tapi waspadai apabila terlalu gemuk yang memicu terjadinya obesitas pada anak. Obesitas pada anak akan membahayakan karena dapat menyebabkan keluhan dan gangguan kesehatan pada anak.
Obesitas pada anak akan berdampak pada klinis, psikis dan sosial. Berikut adalah penjelasan dampak obesitas pada anak :

1. Mengganggu aktivitas

Memiliki badan yang terlalu gemuk akan menyebabkan anak gemuk dan kaki tidak dapat menahan berat badan , inilah yang menyebabkan anak kesulitan dalam beraktivitas. Bahkan ketika anak akan duduk menjadi kesulitan dan mengalami kesulitan dalam bergerak dan berjalan dibandingkan anak yang memiliki berat badan yang normal. Beberapa anak yang mengalami obesitas kesulitan dalam bernapas.

2. Menimbulkan Gangguan Kesehatan

Gangguan kesehatan berhubungan dengan terganggunya organ pada anak yang mengalami obesitas. Gangguan klinis yang dialami oleh anak ini yang akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Salah satunya sleep apnea yaitu terhentinya napas sekitar sepuluh detik ketika anak sedang tertidur . Ini disebabkan karena mengalami penumpukan dan menggangu beredarnya okksigen ketika terjadinya proses oksidasi.

3. Mengalami gangguuan psikis

Anak yang obesitas akan mengalami gangguan psikis, depresi dan kurang percaya diri. Ini yang menyebabkan karena adanya cemoohan dan ejekan dari teman sebaya karena badan yang berlebih. Apabila dibiarkan anak akan mengalami depresi dan tertekan.

4. Menggangu Hubungan sosial

Anak yang mengalami obesitas akan membuat hubungan sosial dengan temannya terganggu sehingga menyebabkan terjadinya pengucilan dari teman , inilah yang menyebabkan anak obesitas merasa mendapatkan penolakan dari lingkungan dan sosialnya.

Obesitas dan Penyakit darah tinggi pada anak

Seperti penjelasa diatas bahwa obesitas akan menimbulkan dampak negatif pada anak dianataranya adalah klinis, psikis dan sosial. Kali ini kami akan menjelaskan hubungan anak obesitas dengan resiko mengalami penyakit tekanan darah tinggi pada anak. Obesitas pada anak berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Anak yang mengalami obesitas akan meningkatkan resiko diabetes, sleep apnea , gangguan tulang sendi, asma bronkhiale dan juga hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini sangat membayakan penderitanya karena akan memicu gangguan kesehatan lainnya seperti gangguan pada fungsi mata, kelainan fungsi otak dan juga jantung. Salah satu penelitian yang dilakukan di California pada 250 ribu anak yang berusia 6-7 tahun ditemukan anak anak yang mengalami obesitas dan beresiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan anak yang memiliki berat badan normal.

Pemeriksaan kesehatan anak yang memiliki kelebihan berat badan (obesitas) harus dilakukan sangat cermat untuk mengidentifikasi resiko tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi pada anak merupakan kondisi yang serius yang dapat memicu penyakit ginjal dan penyakit jantung.
Pada umumnya pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada usia 3 tahun ke atas akan tetapi pada anak obesitas dapat dilakukan kurang dari 3 tahun untuk mengantisipasi tekanan darah tinggi.

Penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa resiko tekanan darah tinggi akan meningkat pada laki-laki dan perempuan ketika mengalami berat badan yang berlebih. Pada anak laki-laki dengan berat badan normal kemungkinan untuk mengalami hipertensi 5,7 persen, sedangkan pada anak yang mengalami kelebihan berat badan kemungkinan menjadi 10,4 persen sedangkan untuk yang mengalami obesitas akan meningkatkan menjadi 18,6 persen. Sedangkan pada anak perempuan resiko lebih tinggi yaitu pada berat 24,4 persen.

Pencegahan Obesitas Pada Anak

Pencegahan yang dilakukan untuk anak yang berpotensi obesitas harus dilakukan dari lingkungan. Tujuan dilakukan pencegahan untuk mencegah obesitas sehingga tidak mengalami perubahan pola makan yang meningkatkan kebiasaan aktivitas fisik yang terbatas.
Berikut ini adalah pola hidup yang dapat mencegah terjadinya obesitas :

  1. Anak yang mengalami obesitas harus diperhatikan, konsumsi buah dan sayur untuk mengurangi junk food
  2. Batasi menonton televisi, bermain komputer dan juga bermain games sehingga membiasakan kebiasaan aktivitas fisik di lingkungan
  3. Mengurangi makanan yang mengandung gula dan minuman yang manis
  4. Kurangi makanan dengan kandungan lemak dan makanan yang digoreng
  5. Libatkan hubungan keluarga untuk memperbaiki gaya hidup, ajak anda berolahraga seperti bersepeda di hari libur.
  6. Membiasakan sarapan dan membawa makanan untuk bekal sekolah

0 Response to "Obesitas Pada Anak Meningkatkan Resiko Penyakit Darah Tinggi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...