In Vitro Fertilization untuk Mendapatkan Keturunan

In Vitro Fertilization, atau biasa disingkat IVF, adalah pemakaian laboratorium untuk menyatukan sperma dan sel telur dalam tabung yang kemudian diletakkan kembali ke dalam rahim untuk berkembang. Pembuahan yang terjadi di luar rahim ini sudah menjadi praktik yang sangat populer di Amerika Serikat.

IVF menjadi pilihan jalan bagi para orangtua yang tidak kunjung memiliki anak akibat adanya masalah dengan kesuburan. Masalah kesuburan yang dapat membuat IVF menjadi pilihan untuk memperoleh anak ada bermacam-macam, beberapa di antaranya adalah:

  • Adanya kondisi endometriosis
  • Jumlah sperma yang sedikit
  • Adanya masalah dengan rahim maupun dengan fallopian tubes pada pihak wanita
  • Adanya masalah ovulasi
  • Adanya masalah antibodi yang mempengaruhi kondisi sperma maupun sel telur
  • Sperma yang tidak mempunyai kemampuan untuk penetrasi dan bertahan dalam lendir serviks yang menghantarkan sperma ke rahim
  • Masalah ketidaksuburan yang tidak lazim

IVF selalu berada dalam urutan terkahir dalam usaha untuk memiliki anak bagi pasangan yang ingin memiliki anak karena biayanya yang sangat mahal. Jika memang IVF adalah satu-satunya metode yang tersisa, sebaiknya pasangan yang mempertimbangkan melakukan IVF, mencari klinik IVF dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi serta bagaimana kondisi ibu serta calon bayi dengan mengikuti prosedur di klinik tersebut.

IVF dilakukan dengan menyuntikkan hormon agar lebih dari satu sel telur dapat berada di dalam tubuh. Setelah itu, penyuntikan obat yang menyuburkan sel telur yang sedang berkembang dan siap untuk berovulasi. Kemudian tubuh calon ibu akan dites untuk melihat apakah pengambilan sel telur yang siap dibuahi telah dapat dilakukan. Sel telur harus segera diambil sebelum sel telur sampai ke bagia follicles dalam ovarium. Jika terlambat atau terlalu cepat, sel telur tidak dapat berkembang secara normal. Akan ada prosedur yang harus dipenuhi oleh ibu yang sedang menjalani IVF untuk dipatuhi agar pembuahan berhasil.

Prosedur IVF akan mengharuskan dokter yang menanganinya mencari letak follicles dalam ovarium dan mengangkat sel telur menggunakan jarum. Prosedur ini akan memakan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam. Pada saat yang bersamaan, sperma pihak pria juga akan dikumpulkan untuk segera dicampurkan dengan sel telur.

Tahap selanjutnya adalah menanti apakah sel telur yang sudah dibuahi sudah siap untuk dikembalikan ke rahim sang ibu. Proses ini akan memakan waktu sekitar lima hari. Jika embrio sudah siap, embrio ini akan dimasukkan kembali ke rahim dengan langkah yang lebih cepat daripada pengangkatan sel telur. Hanya dengan menggunakan kateter yang fleksibel melalui vagina ke dalam rahim.

Biasanya, untuk tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, embrio yang dimasukkan akan berjumlah lebih dari dua embrio. Bahayanya adalah, akan terjadi kehamilan yang lebih dari satu sehingga dapat membahayakan sang ibu maupun bayinya. Setelah selesai memasukkan kembali embrio, sang ibu harus tetap tinggal di tempat tidur untuk beberapa lama. Setelah itu, normalnya, akan dilakukan tes kehamilan selang dua minggu.

Keberhasilan IVF bergantung pada penyebab masalah ketidaksuburan, klinik yang melakukan IVF, serta usia pasangan yang mengusahakan IVF. Semakin tua usia calon ibu, semakin kecil kemungkinan IVF akan berhasil.

Embrio yang dihasilkan dapat dibekukan untuk digunakan kembali nanti, tergantung dari keputusan pasangan yang menjalaninya. Jika tidak, embrio dapat disumbangkan ke pasangan lain yang juga menderita ketidaksuburan.

Catatan:
Sel telur (ovum) akan di panen pada saat mencapai ukuran tertentu sekitar 18-22 mm disebut folikel dominan, harus tepat kapan dilakukan panen karena kalau tidak sel telur akan pecah atau berovulasi sehingga tidak akan bisa di'panen'. 

 

dr Kartika Hapsari SpOG

0 Response to "In Vitro Fertilization untuk Mendapatkan Keturunan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...