Golongan Darah AB Lebih Berisiko Alami Kepikunan
Apa yang bisa dikatakan oleh golongan darah mengenai kemampuan dan cara berpikir kita? Cairan merah yang mengalir melalui pembuluh darah kita ternyata memiliki kekuatan lebih dari yang ilmuwan perkirakan selama ini. Sebuah studi selama tiga tahun menemukan bahwa orang dengan golongan darah AB ternyata dua kali lebih mungkin untuk mengalami masalah memori dibanding orang dengan golongan darah O. Tapi temuan ini tidak perlu membuat Anda yang bergolongan darah AB khawatir, ada banyak faktor lain yang memengaruhi seseorang terkena demensia (kepikunan) lebih dari golongan darah.
"Studi kami mengevaluasi hubungan antara golongan darah dengan risiko kerusakan kognitif. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif dan demensia," kata pemimpin penelitian Dr. Mary Cushman dari Universitas Vermont College of Medicine. "Golongan darah juga terkait dengan gangguan pembuluh darah lainnya seperti stroke. Temuan ini menyoroti hubungan antara masalah pembuluh darah dan kesehatan otak. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hasil penelitian kami."
Para peneliti meneliti 495 relawan yang memiliki masalah memori dan masalah kognitif lainnya dan membandingkan mereka dengan 587 orang yang tidak punya masalah kognitif. Mereka yang memiliki golongan darah AB terdiri enam persen dari seluruh kelompok dan mereka adalah orang-orang yang mengalami gangguan kognitif. Selain itu, 82 persen relawan memiliki kesulitan dengan kemampuan mengingat kembali hal yang pernah diingat sebelumnya, kesulitan bahasa, dan tingkat fokus mereka terhadap hal yang terjadi sehari-hari. Semua itu adalah sinyal progresif defisit memori atau demensia.
"Bukti-bukti saat ini menunjukkan cara terbaik untuk menjaga otak tetap sehat adalah diet seimbang, tidak merokok, dan olahraga teratur," Dr. Simon Ridley, kepala penelitian di Alzheimer Research UK. Dia menambahkan, penelitian tidak melihat risiko demensia secara khusus dan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuat hubungan definitif antara golongan darah AB dan risiko demensia.
Penelitian sebelumnya memang telah membuktikan bahwa golongan darah AB lebih berisiko mengalami gangguan pembuluh darah terkait dengan tingkat pembekuan protein VIII yang lebih tinggi. Protein VIII berfungsi untuk membantu darah menggumpal dan menghentikan pendarahan ketika kita terluka. Darah yang dimiliki oleh mereka dengan golongan darah AB, cenderung lebih cepat membeku dan ini berpotensi dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau penyumbatan pembuluh darah lainnya.
Namun, mereka yang memiliki golongan darah ini harusnya lebih takut pada faktor risiko lain yang lebih besar seperti merokok dan pola hidup tidak sehat lainnya yang dapat menurunkan fungsi memori dan kemampuan otak untuk memroses data atau informasi yang masuk.
"Orang yang memiliki golongan darah AB tidak perlu terlalu khawatir tentang temuan ini, karena hubungan yang kami lihat relatif kecil dan membutuhkan penelitian lain untuk konfirmasi," kata Cushman.
Menemukan hubungan antara golongan darah dengan risiko penurunan kemampuan otak, tidak berarti faktor-faktor penyebab lainnya menjadi bisa dinafikan. Sampai saat ini, sudah sangat banyak bukti ditunjukkan oleh riset-riset ilmiah bahwa mempertahankan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, tidak merokok, makan makanan yang sehat, dan mengendalikan tekanan dan gula darah, adalah faktor utama yang membuat otak seseorang tetap bisa berfungsi baik sampai waktu yang sangat lama. Penelitian ini telah dimuat dalam jurnal Neurology tahun 2014 dengan judul artikel ABO blood type, factor VIII, and incident cognitive impairment in the REGARDS cohort. (LT)
Ditinjau oleh: dr. Deffy Laksani Anggar Sari
0 Response to "Golongan Darah AB Lebih Berisiko Alami Kepikunan"
Post a Comment