Pria Sering Selfie Tanda Gangguan Kepribadian

Pria Sering Selfie Tanda Gangguan Kepribadian?

Di zaman serba media sosial dan kadar seseorang untuk eksis semakin tinggi, selfie atau mengambil foto mandiri adalah hal yang lumrah terjadi. Apalagi ditunjang oleh semakin meningkatnya kualitas kamera depan dari smartphone keluaran terkini, dan platform media sosial yang ikut memfasilitasi kenarsisan lewat fitur-fiturnya yang semakin  canggih, membuat hobi baru masyarakat modern ini seakan sudah menjadi bagi dari kehidupan sehari-hari. 

Kini penyuka selfie tidak lagi didominasi oleh wanita, melainkan juga pria. Bila kita perhatikan, kian banyak pria yang melakukan selfie dan memposting fotonya di media sosial. Bila selfie yang dilakukan oleh wanita dianggap sebagai hal yang lumrah, bagaiman dengan pria? Penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University menunjukkan bahwa pria yang sering mem-posting foto di media sosial, memiliki skor yang tinggi dalam kadar narsisme dan kecenderungan psikopat. Apalagi jika foto selfie tersebut diedit terlebih dahulu sebelum diunggah, maka skor narsis dan objektivikasi dirinya semakin tinggi lagi. Objektivikasi diri adalah perilaku yang menjadikan diri sendiri sebagai obyek atau benda.  

Hasil penelitian ini semakin mempertegas adanya kecenderungan narsis pada diri pria yang ternyata bisa sama besarnya dengan narsis pada wanita, seperti dikemukakan oleh Jesse Fox, Ph.D., penulis utama dalam penelitian dan asisten profesor komunikasi dari The Ohio State University. Adanya kecenderungan psikopat dan objektivikasi diri pada pria yang suka melakukan selfie juga menunjukkan adanya kecenderungan antisosial.

Namun demikian, penelitian ini tidak serta-merta menggeneralisasi para pria yang suka selfie  sebagai orang yang narsis atau psikopat. Secara kepribadian mereka termasuk normal, namun memang cenderung antisosial. 

Kepribadian yang narsis ditandai dengan kepercayaan diri yang tinggi bahwa Anda adalah orang yang lebih pandai, lebih menarik dan lebih baik dari orang lain, namun dengan rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri yang disamarkan dengan sempurna. Selain itu, kecenderungan psikopat sendiri ditunjukkan dengan kecilnya kemampuan berempati dan kepedulian terhadap orang lain, disertai dengan kecenderungan untuk berlaku impulsif. Meski demikian, studi ini pun menunjukkan hal yang menarik.

Para pria yang cenderung mengedit fotonya sebelum mengunggah, entah itu melakukan crop, memberi filter warna dan lainnya, memiliki skor psikopat yang tidak terlalu tinggi, karena ciri utama dari psikopat adalah adanya tindakan impulsif. Artinya, pria dengan kecenderungan psikopat tidak akan membuang waktu mengedit foto karena mereka ingin langsung mengunggah dan melihat tampilannya secara online.

Lebih lanjut lagi, menurut Profesor Fox, kecenderungan selfie pada pria juga menunjukkan skor objektivikasi diri yang tinggi, yang jarang ditemukan pada pria heteroseksual. Pria heteroseksual jarang memiliki perhatian khusus pada penampilan dirinya, dan akan menghargai diri lebih dari sekadar penampilan saja. Orang dengan kecenderungan objektifikasi diri yang tinggi juga punya kecenderungan mengalami depresi dan gangguan pola makan, terutama pada wanita. 

Semakin banyak foto diri yang diunggah, semakin banyak komentar dari teman-teman di dunia maya yang diterima, yang mendorong lebih banyak lagi foto diri yang diunggah untuk dipamerkan, dapat mengakibatkan kadar objektifikasi diri juga terus membesar, baik pada pria maupun wanita.

Pada akhirnya, apa yang ingin kita representasikan mengenai diri kita di dunia maya memang tidak dapat diabaikan begitu saja. Eksistensi kita di dunia maya pada akhirnya akan menentukan apakah kita mempunyai kecenderungan objektifikasi diri, psikopati maupun narsisme. (PA)

Ditinjau oleh: dr. Deffy Laksani Anggar Sari


0 Response to "Pria Sering Selfie Tanda Gangguan Kepribadian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...