Apa Benar Fitoestrogen dalam Makanan dapat Menyebabkan Kanker




Beberapa orang mungkin mempunyai anggapan bahwa makanan yang mengandung fitoestrogen dapat memicu kanker karena mengandung estrogen. Namun, apakah anggapan ini benar? Sebelum membahas hubungan antara fitoestrogen dengan kanker, lebih baik kita mengetahui terlebih dahulu apa itu fitoestrogen.


Apa itu fitoestrogen?


Fitoestrogen merupakan suatu senyawa dalam tumbuhan yang mirip dengan hormon estrogen dalam tubuh. Namun, pada umumnya fitoestrogen sifatnya lebih lemah untuk membentuk estrogen daripada hormon estrogen alami yang ditemukan dalam tubuh manusia dan hewan. Beberapa makanan yang mengandung fitoestrogen, misalnya tumbuhan herbal dan bumbu (bawang putih, peterseli), biji-bijian (kacang kedelai, gandum, beras), sayuran (buncis, wortel, kentang), buah-buahan (delima, ceri, apel), dan minuman (kopi).


Fitoestrogen ini dapat dibagi ke dalam dua kelompok utama yang paling sering dipelajari, yaitu:



  • Isoflavon, yang banyak ditemukan dalam kacang kedelai dan produknya, serta kacang-kacangan lain

  • Lignan, dapat ditemukan dalam biji-bijian, serat, biji rami, kacang-kacangan, buah-buahan, dan berbagai sayuran


Fitoestrogen dan pengaruhnya pada kanker


Telah banyak diketahui bahwa kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh merupakan salah satu penyebab dari kanker payudara. Namun, pengaruh fitoestrogen (yang mirip estrogen) pada penyakit kanker masih dipertanyakan.


Kacang kedelai dan kanker


Kacang kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang banyak mengandung fitoestrogen (kelompok isoflavon) yang terdapat dalam bentuk genestein dan daidzein. Beberapa penelitian mungkin menemukan bahwa kacang kedelai dapat memicu kanker, khususnya kanker payudara. Namun, juga tidak sedikit penelitian yang mengatakan bahwa kedelai dapat mencegah kanker.


Penelitian yang melibatkan populasi Asia dan non-Asia banyak menunjukkan bahwa konsumsi kedelai tidak berhubungan dengan kanker payudara. Penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition yang melibatkan sekitar 15000 perempuan Belanda  usia 49-70 tahun dan dilakukan selama 4-8 tahun, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan isoflavon dan kejadian kanker payudara.


Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai atau sayuran lain yang tinggi fitoestrogen secara teratur dapat memberikan pengaruh protektif terhadap perkembangan kanker payudara. Penelitian di Cina, di mana kedelai merupakan bagian dari kebiasaan makan mereka, menunjukkan bahwa asupan kedelai yang lebih tinggi pada usia remaja atau dewasa berhubungan dengan penurunan risiko kanker payudara sebelum masuk masa menopause. Penelitian lain pada wanita Cina yang sebelumnya didiagnosis menderita kanker payudara menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dalam berbagai bentuk secara teratur berhubungan dengan penurunan kemungkinan kambuhnya kanker dan dapat bertahan hidup lebih lama.


Selain kanker payudara, beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa kedelai tidak terbukti dapat meningkatkan risiko kanker rahim dan kanker ovarium. Kedelai tidak mengandung estrogen, tetapi mengandung fitoestrogen yang  mempunyai struktur yang mirip dengan estrogen. Jadi, konsumsi kedelai aman untuk Anda yang tidak atau yang menderita kanker.


Biji rami dan kanker


Biji rami merupakan sumber makanan kaya lignan, salah satu jenis dari fitoestrogen. Lignan mempunyai efek estrogenik maupun anti-estrogenik terhadap tubuh. Lignan merupakan salah satu zat yang menjadi kontroversi apakah wanita dengan kanker payudara aman memakan biji rami.


Lignan, yang terdapat dalam biji rami, dapat mengubah metabolisme estrogen dalam tubuh. Pada wanita yang telah menopause, lignan dapat menyebabkan tubuh memproduksi sedikit estrogen dalam bentuk aktif. Ini dipercaya dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sehingga menambahkan biji rami pada asupan Anda dapat menurunkan pertumbuhan sel pada jaringan payudara.


Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa biji rami dapat meningkatkan proses apoptosis (atau kematian sel terprogram), sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah oleh tubuh agar tidak berkembang biak. Jika dibiarkan, perkembangbiakan sel-sel yang rusak nantinya dapat berkembang menjadi kanker.


Beberapa penelitian mengenai sel dan hewan menunjukkan bahwa dua jenis fitoestrogen yang ditemukan dalam lignan, yaitu enterolactone dan enterodiol, dapat membantu menekan pertumbuhan tumor payudara. Penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa konsumsi biji rami (yang mengandung lignan) yang tinggi berhubungan dengan penurunan risiko kanker payudara. Selain itu, lignan juga berhubungan dengan berkurangnya karakteristik tumor yang agresif pada wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara.


Kesimpulannya adalah mengonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti kacang kedelai dan produknya serta biji rami, tidak terbukti dapat menyebabkan kanker. Justru, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kedua makanan tersebut dapat mencegah kanker, terutama kanker payudara yang berhubungan dengan hormon estrogen. Kedua jenis makanan ini baik dikonsumsi karena mengandung berbagai zat gizi yang baik bagi tubuh. Terutama bagi para vegetarian, kedelai dan produknya merupakan salah satu sumber protein nabati yang sangat penting.


BACA JUGA



  • Benarkah Kedelai dan Brokoli Dapat Mencegah Kanker?

  • 5 Jenis Benjolan Payudara yang Bukan Kanker

  • Mengatur Pola Makan Sehat Bagi yang Baru Sembuh dari Kanker





0 Response to "Apa Benar Fitoestrogen dalam Makanan dapat Menyebabkan Kanker"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...