Anak Autis Ternyata Memiliki Kadar Lemak Baik yang Rendah

Autisme adalah sindrom gangguan mental yang terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh berbagai hal. Menurut data Center of diketahui bahwa terdapat 1 persen anak yang mengalami autisme di dunia pada tahun 2014. Sementara kejadian autisme semakin tahun, semakin meningkat. Autisme tidak memandang etnik atau ras tertentu, semua anak bisa mengalami sindrom autisme. Diketahui bahwa autisme dialami 4,5 kali lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.

Apa itu sindrom autisme pada anak?

Autisme adalah gangguan pada sistem saraf yang kemudian menimbulkan gangguan perilaku, seperti susah berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, memiliki rasa empati dan simpati yang rendah, susah fokus, serta melakukan perilaku yang berulang-ulang. Anak dengan autisme sangat susah untuk mengekspresikan diri dengan kata-kata, ataupun dengan gerakan. Selain itu, anak autis lebih sering hidup dalam kehidupannya sendiri dan tidak memikirkan orang sekitarnya.

Gejala sindrom autisme sering kali muncul ketika anak memasuki tahun pertama. Namun, beberapa anak sudah menunjukkan gejala autisme sejak ia lahir. Penyebab dari sindrom autisme masih menjadi tanda tanya besar bagi dunia medis. Namun berbagai penelitian menyebutkan bahwa genetik adalah salah satu faktor risiko yang kuat untuk menyebabkan sindrom autisme pada anak-anak. Anak yang memiliki riwayat keluarga sindrom autisme, memiliki peluang untuk mengalami autisme lebih besar. Tidak hanya itu, beberapa hal yang juga dianggap sebagai faktor risiko dari kejadian autisme pada anak yaitu, komplikasi yang terjadi saat kehamilan.

BACA JUGA: Kebanyakan Makan Kentang Dapat Berbahaya Bagi Kehamilan

Anak autis mempunyai kadar lemak baik (LDL) yang rendah

Dalam tubuh yang normal, terdapat HDL yang disebut sebagai kolesterol baik dan LDL, yaitu kolesterol jahat. HDL dinamai kolesterol baik karena bertanggung jawab sebagai pemulung lemak yang ada di dalam pembuluh darah, sehingga pembuluh darah bersih dari endapan lemak, LDL melakukan hal sebaliknya, oleh karena itu disebut sebagai kolesterol jahat. Namun Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak autisme ternyata memiliki kadar lemak baik yang lebih rendah dibandingkan dengan anak normal.

BACA JUGA: Apa Itu Kolesterol HDL

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Alabama membandingkan kadar lemak baik atau HDL pada dua kelompok anak laki-laki. Satu kelompok terdiri dari anak laki-laki yang normal dan sehat sedangkan kelompok lainnya adalah anak laki-laki yang menderita autisme. Kemudian kadar HDL dilihat dari pemeriksaan darah yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut. Dari hasil pemeriksaan darah tersebut ditemukan bahwa kadar lemak baik pada kelompok anak laki-laki yang menderita autisme lebih rendah dibandingkan dengan kadar lemak baik pada kelompok anak laki-laki normal. 

Tidak hanya itu, ternyata diketahui ada perbedaan kadar asam lemak omega 3 pada kedua kelompok tersebut, di mana kelompok dengan autisme mempunyai kadar asam lemak omega 3 yang lebih rendah. Padahal, asam lemak omega 3 sangat bermanfaat untuk membantu perkembangan serta pertumbuhan anak dan menjaga kesehatan sistem saraf.

BACA JUGA: Apakah Anda tahu Perbedaan Antara Lemak Baik dan Lemak Jahat?

Gangguan metabolisme lemak pada anak autisme

Sampai saat ini, segala hal yang berkaitan dengan sindrom autisme masih menjadi misteri dan menjadi tanda tanya besar untuk bidang kesehatan. Tidak diketahui juga secara pasti apa alasan dari anak autisme memiliki kadar HDL yang lebih rendah. Namun, para peneliti menganggap bahwa anak yang autis mempunyai gangguan metabolisme lemak di dalam tubuhnya. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa diet ibu selama hamil dan menyusui mungkin mempengaruhi kondisi ini. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ibu yang selama hamil dan menyusui mengonsumsi sumber makanan yang tinggi akan asam lemak omega 3 dan lemak baik akan menurunkan risiko gangguan perkembangan otak serta perilaku pada anak. Walaupun begitu masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang meneliti hubungan antara kadar lemak dengan sindrom autisme.

Share this post