4 Jenis Diet Populer dan Plus Minusnya




Jenis diet seperti apa yang pernah (atau sedang) Anda jalani? Ada banyak alasan mengapa seseorang berdiet, baik untuk alasan kesehatan maupun kecantikan. Karena itu, banyak jenis-jenis diet bermunculan berdasarkan pemahaman dan teori yang berbeda-beda. Berikut beberapa jenis diet yang mungkin sudah pernah Anda dengar.


Diet paleo


Dikenal juga dengan nama the caveman diet (diet manusia gua), warrior diet, stone age diet, atau hunter diet. Saat menjalani diet paleo, Anda disarankan mengonsumsi jenis makanan yang dulu dikonsumsi oleh manusia purba yaitu daging-dagingan dan makanan yang berasal dari tanaman (sayur dan buah). Alasannya adalah karena sebenarnya tubuh kita diprogram hanya untuk mencerna jenis makanan tersebut. Jenis makanan yang bisa dimakan saat menjalani paleo diet adalah makanan yang dapat diburu dan tersedia pada jaman Paleolithic, sebelum era bercocok tanam dimulai, yaitu daging, seafood, ikan, telur, sayur, buah, dan kacang-kacangan. Anda disarankan mengonsumsi sayur buah organik, ikan yang ditangkap di alam liar (bukan hasil tambak atau kolam) dan daging dari hewan yang dibiarkan tumbuh sewajarnya (tidak diberi pakan khusus untuk mempercepat pertumbuhan).


Diet paleo tidak menganjurkan konsumsi garam dan makanan olahan yang tinggi garam sehingga menurunkan risiko Anda menderita hipertensi. Konsumsi daging rendah lemak, banyak sayur dan buah dapat mengontrol kadar gula darah Anda sekaligus menurunkan risiko diabetes. Jenis makanan yang didominasi sayur dan buah dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.


Kekurangan: Makanan yang boleh Anda konsumsi untuk jenis diet ini cukup terbatas dan mungkin tidak mudah didapat. Jenis makanan organik juga harganya lebih mahal jika dibandingkan produk biasa yang dijual di pasaran.


Diet golongan darah


Diet ini menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan dan berolahraga sesuai dengan golongan darah Anda. Untuk golongan darah O yang disebut sebagai golongan darah O tertua, makanan yang cocok adalah makanan jaman purba seperti daging rendah lemak, daging unggas, dan ikan. Hindari makanan yang berasal dari biji-bijian (padi, gandum, dan olahannya) dan tipe olahraga yang sesuai adalah olahraga dengan intensitas sedang cenderung berat. Golongan darah A lebih mengarah kepada jenis diet vegetarian seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Aktivitas fisik yang disarankan adalah yang intensitasnya rendah. Golongan darah B memiliki sistem pencernaan yang lebih toleran sehingga dapat memasukkan produk daging dan susu beserta olahannya ke dalam menu makan sehari-hari, tetapi disarankan untuk menghindari gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Tipe olahraga yang disarankan adalah yang intensitasnya sedang. Golongan darah AB memiliki pencernaan yang sensitif, disarankan untuk menghindari daging. Tipe olahraga yang disarankan adalah olahraga yang menenangkan seperti yoga.


Kekurangan: Jenis diet yang mengeliminasi salah satu jenis zat gizi (bukan dengan tujuan terapi penyakit) seperti diet golongan darah ini meningkatkan risiko Anda mengalami defisiensi zat gizi tersebut, padahal tubuh kita memerlukan semua jenis zat gizi untuk dapat berfungsi dengan normal.


Diet alkali


Diet ini bertujuan untuk menjaga pH tubuh Anda agar tetap basa atau alkali. pH darah kita berkisar antara 7,35-7,45. Sangatlah penting untuk menjaga kisaran pH tersebut karena sel-sel tubuh kita bekerja dengan maksimal dalam pH yang agak sedikit basa. Diet alkali menyarankan Anda mengonsumsi makanan di mana 70% bersifat basa dan 30% nya bersifat asam. Jenis makanan yang menghasilkan sifat basa dalam tubuh adalah yang mengandung banyak mineral seperti sayur, buah, kacang, kentang, bahkan jenis buah sitrus pun termasuk dalam kategori ini. Sementara jenis makanan yang menciptakan kondisi asam dalam tubuh adalah makanan yang mengandung banyak protein dan fosfor seperti daging merah, daging unggas, ikan, makanan olahan, susu dan olahannya, nasi, serta roti.


Kekurangan: Diet ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Tetapi, diet alkali menyarankan Anda lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Ini dapat memberi efek positif bagi kesehatan terlepas dari sifat asam atau basa yang dihasilkan.


Diet mediterania


Berasal dari negara-negara yang berada di sekitar laut mediterania, diet ini terkenal dengan manfaat kesehatannya. Diet ini menyarankan konsumsi makanan yang didominasi oleh sayuran, buah-buahan, kacang-kacang, gandum utuh, dan minyak zaitun. Diet mediterania mempromosikan kebiasaan makan rendah lemak, rendah kolesterol, dan tinggi serat. Makanan dalam diet mediterania bukanlah makanan yang mengalami banyak proses (seperti makanan olahan), menyiapkan makanan dalam diet mediterania juga tergolong mudah karena jarang sekali harus digoreng atau deep-fried.


Diet mediterania termasuk jenis diet yang paling banyak diteliti manfaatnya bagi kesehatan. Mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan berat badan, hingga mencegah kanker termasuk manfaat dari diet mediterania.


Kekurangan: Yang harus Anda perhatikan pada jenis diet ini adalah makanan tinggi kalori yang biasa digunakan seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan.


BACA JUGA:



  • Apakah Diet Gluten Free Memang Lebih Sehat?

  • Diet untuk Penderita Defisiensi Asam Folat dan Anemia Pernisiosa

  • 3 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet Ketat






0 Response to "4 Jenis Diet Populer dan Plus Minusnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...