3 Pilihan Obat Masuk Angin yang Manjur Meredakan Gejalanya

Saat tidak enak badan karena masuk angin, Anda mungkin memilih untuk istirahat seharian supaya cepat sembuh. Terlebih, minum larutan penangkal masuk angin herbal saja kadang belum tentu bisa cepat meredakan gejala-gejalanya. Lantas, harus minum obat masuk angin yang seperti apa lagi?
Obat masuk angin yang ampuh meredakan gejalanya
Obat masuk angin sebenarnya mirip dengan obat flu biasa, karena gejala penyakitnya pun cenderung sama. Yuk, buka kotak obat Anda dan temukan obat masuk angin berikut ini.
1. Obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri bisa menjadi salah satu pilihan obat untuk meredakan gejala masuk angin seperti nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan demam. Obat antinyeri yang paling populer dan mudah didapat adalah paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan naproxen.
Namun, hati-hati saat memberikan obat pereda nyeri untuk mengobati masuk angin pada anak. Aspirin, misalnya, tidak boleh diberikan pada bayi dan anak-anak serta pada remaja yang baru sembuh dari cacar. Aspirin dapat meningkatkan risiko sindrom Reye yang dapat merusak hati dan otak anak. Sebagai gantinya, paracetamol boleh diberikan untuk bayi usia 6 bulan ke bawah.
Maka sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum memilih obat masuk angin untuk anak.
2. Dekongestan

Dekongestan dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat saat masuk angin. Kandungan dalam dekongestan dapat mengecilkan pembuluh darah dan jaringan yang membengkak dalam hidung. Alhasil, Anda bisa bernapas lebih lega.
Dekongestan tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari pil, semprotan hidung, dan obat tetes seperti:
- Oxymetazoline nasal
- Phenylephrine nasal
- Phenylephine oral
Obat dekongestan yang dijual bebas di pasaran umumnya relatif aman. Namun ingat, obat ini hanya boleh digunakan untuk orang dewasa saja dan hanya boleh dipakai maksimal lima hari. Dekongestan tidak untuk pemakaian jangka panjang.
3. Obat antihistamin

Obat antihistamin bekerja membantu menghambat pelepasan histamin, zat alami yang memunculkan reaksi alergi ketika Anda terpapar alergen. Histamin itu pulalah yang memicu gejala flu saat masuk angin, seperti bersin, batuk, dan pilek.
Antihistamin yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung bahan-bahan aktif yang relatif aman, di antaranya:
- Brompheniramine (Dimetane)
- Chlorpheniramine (Allerest, Sudafed Plus)
- Clemastine (Tavist)
- Diphenhydramine (Benadryl)
- Doxylamine (Aldex AN)
Hati-hati, obat yang mengandung antihistamin biasanya menyebabkan kantuk. Itu kenapa obat masuk angin yang mengandung antihistamin lebih baik dikonsumsi malam hari menjelang tidur.
0 Response to "3 Pilihan Obat Masuk Angin yang Manjur Meredakan Gejalanya"
Post a Comment