Mencegah Hiportemia pada Bayi dan Anak

Bayi yang baru lahir, terutama dengan berat badan lahir rendah atau sakit, tidak dapat mengatur suhu tubuhnya seperti orang dewasa, dan sangat rentan mengalami hipotermia.
Suhu tubuh normal bayi (normotermia) adalah di antara 36.5 dan 37.5C. Dikatakan hipermia bila temperatur tubuh di bawah 36.5 C (97.7 F). Ada beberapa derajat hipotermia:
Hipotermia ringan (cold stress): 36 36.5C (96.8 97.7C)
Hipotermia sedang: 32 36C (89.6 96.8F)
Hipotermia berat: < 32C (< 89.6F)
Bayi dapat kehilangan panas tubuh melalui empat cara, yaitu:
Evaporasi (penguapan) cairan amniotic dari tubuh bayi.
Konduksi apabila bayi diletakkan telanjang pada permukaan yang dingin (misal: meja, timbangan, atau kasur yang dingin)
Konveksi apabila udara di sekitar tubuh bayi lebih rendah suhunya
Radiasi dari bayi terhadap benda-benda di sekitar yang lebih rendah suhunya (misal: dinding yang dingin atau jendela) bahkan jika bayi tidak menyentuh benda-benda tersebut secara langsung. Kehilangan panas juga diperbanyak dengan adanya pergerakan udara, dan bayi dapat kehilangan panas tubuhnya pada ruangan bersuhu 30C (86F) jika terdapat angin.
Di lingkungan rumah, keluarga atau pembantu persalinan kemungkinan kurang mengetahui pentingnya mengeringkan dan menyelimuti bayi segera setelah persalinan. Selain itu, beberapa tradisi seperti memercikan air dingin pada bayi untuk menstimulasi pernapasan juga dapat memicu hipotermia.
Gejala Hipotermia
Beberapa tanda-tanda hipotermia adalah sebagai berikut:
Kaki bayi terasa dingin saat disentuh; jika berlanjut, seluruh tubuh akan terasa dingin
Bayi kurang aktif, enggan menyusu, tangisan lemah
(hipotermia berat) wajah tampak memerah, timbul sklerema (pengerasan kulit berhubungan dengan edema) pada punggung dan tungkai atau seluruh tubuh
Bayi tampak lemas
Napas bayi lambat, dangkal, dan irreguler
Denyut jantung bayi melambat
Hipotermia berkelanjutan dapat menghambat pertumbuhan dan dapat memperbesar kemungkinan seorang anak mengalami infeksi. Hipotermia dapat meningkatkan risiko kematian terutama pada neonates dengan berat badan lahir rendah dan prematur.
Cara Mencegah Hipotermia Secara Sederhana
Pada hipotermia ringan (suhu tubuh 36.0 - 36.4C), bayi dapat dihangatkan melalui kontak tubuh, di dalam ruangan hangat (suhu ruangan minimal 25C).
Pada hipotermia sedang (suhu tubuh 32 35.9C), bayi diberi pakaian (termasuk topi), diselimutkan lalu dihangatkan dengan:
Dengan matras yang diisi air hangat
Dalam ruangan hangat (suhu ruangan 32 34C; lebih hangat bila bayi kecil atau sakit)
Dengan tempat tidur bayi yang dihangatkan
Jika tidak tersedia fasilitas apapun, melalui kontak tubuh, di dalam ruangan hangat (suhu ruangan minimal 25C).
Pada hipotermia berat (suhu tubuh di bawah 32C), penghangatan kembali secara cepat dalam beberapa jam lebih baik dibandingkan penghangatan lambat dalam beberapa hari. Penghangatan cepat dapat dilakukan dengan menggunakan matras yang dihangatkan pada suhu 37 38C, atau incubator dengan suhu 35 36C. Ada baiknya bayi dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. (dr. Dea Natalia)
0 Response to "Mencegah Hiportemia pada Bayi dan Anak"
Post a Comment