Kenali Dampak Buruk Memukul Anak
Seringkali orangtua merasa pusing menghadapi kenakalan dan perilaku yang tidak terpuji dari anak-anak mereka yang masih kecil.
Sulit dinasihati, berlarian kesana-kemari dan bahkan membangkang pada semua nasihat yang kita berikan, apalagi saat perilaku anak sudah mulai merugikan oranglain dan bahkan menyakiti teman-temannya, rasanya ingin sekali menjewer anak dan melampiaskan semua kekesalan kita dan berharap anak bisa seketika menurut dan patuh pada semua perintah yang kita berikan.
Namun ibu, tahukah anda memukul atau melakukan tindakan kekerasan pada anak bukanlah cara yang tepat dalam mendisiplinkan mereka dan membuat mereka mematuhi semua perkataan kita. Sebaliknya, hal ini justru dapat berdampak buruk dan memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan mental anak.
Sayangnya, masih ada banyak orangtua yang mengasumsikan hukuman dan kekerasan adalah solusi terbaik dalam mendisiplinkan anak mereka. Hal ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya berdasarkan pengalaman. Anda mungkin pernah melihat atau mendengar teman anda yang memiliki anak yang bandel, menjadikan pukulan pada anak sebagai hukuman yang membuat anak mudah jera dan rupanya hal tersebut memang berhasil. Namun benarkah demikian? Jawabannya tentu saja tidak.
Setiap anak memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Selain itu pola didikan dan asuhan yang diberikan oleh orangtua terhadap anak-anak masing-masingnya tidak sama. Dengan demikian sewaktu anda melihat teman anda mendisiplinkan anaknya dengan jalan kekerasan dan hal tersebut terbukti berhasil, tidak berarti hal yang sama bisa terjadi dengan anak anda. Mungkin saja, teman anda menerapkan pola didikan tersebut karena didukung dengan mental anak yang akan melemah sewaktu diberikan kekerasan atau bisa juga karena hal tersebut sudah merupakan peraturan turun temurun dalam keluarga teman anda, sehingga semua anggota keluarga sudah menjadikan hal tersebut sebagai peraturan mutlak yang harus dijalankan semua keluarga.
Sementara dengan anak anda, mungkin saja karakter yang dimiliki anak anda adalah karakter yang keras sehingga menghadapinya dengan kekerasan lagi tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal ini malah akan semakin menambah masalah dan membuat hubungan anda bersama dengan buah hati semakin memburuk.
Selain itu, para dokter anak memperingatkan oratua untuk tidak memukul anak-anaknya. Peringatan ini dilatarbelakangi dengan alasan bahwa jika sekali orangtua memberikan kekerasa pada anak, maka hal yang lebih buruk bisa mereka lakukan dilain waktu terhadap anak-anaknya. Para ahli juga mengungkapkan bahwa hubungan yang setara dengan serangan fisik merupakan perilaku buruk yang amat tidak efektif, sebab kekerasan yang dilakukan bukan malah mendisiplinkan anak dan membuat mereka merasa jera, justru malah akan memperburuk perilaku yang dimiliki si anak.
Perilaku memukul dan mempraktikan kekerasan terhadap anak bukan hanya dilakukan oleh orangtua. Meskipun orangtua sudah dengan berusaha keras tidak melakukan perlakukan ini pada anaknya dan dengan sekuat tenaga melindungi anak-anak mereka. Namun tidak bisa dipungkiri, perlakuan yang buruk yang diterima anak-anak terkadang datang dari orang terdekatnya yang setiap hari selalu bersama-sama dengan mereka, misalkan seperti kakak mereka yang sudah besar atau pengsuh mereka. Nah, jika anda mendapati hal ini terjadi pada anak-anak anda, maka segeralah atasi sebab ada begitu banyak dampak buruk yang bisa dihasilkan dari perlakuan memukul anak. Nah, guna membuat orangtua lebih waspada, berikut ini beberapa dampak buruk yang dihasilkan dari memukul anak.
1. Memukul Anak Malah Akan Melahirkan Anak yang Suka Memukul
Cukup banyak penelitian yang menunjukan bahwa anak-anak yang sering dihukum dengan kekerasan dan pukulan sering banyak melahirkan anak yang memiliki perilaku yang agresif dan menyimpang. Hal ini mungkin tidak akan berimbas pada anak seketika saat mereka masih kecil. Namun hal yang lebih buruk akan terjadi pada perilaku anak saat mereka menginjak usia remaja dan saat dewasa. Sebab hal ini terjadi sewaktu mereka masih kecil, anak-anak akan secara alami belajar bagaiman harus bersikap melalui pengamatan da meniru sikap orangtua mereka.
Jika ayah mereka seringkali memukul anak-anaknya saat mereka masih kecil, terutama anak tersebut adalah perempuan, maka akan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak menghargai orang lain dan menganggap kekerasan adalah cara menaklukan seseorang.
Anda tentu tidak ingin jika hal ini terjadi pada putra dan putri anda bukan? Untuk itulah, hindari memberikan hukuman dan kekerasan yang bisa menyakiti anak-anak. Kami memahami betul, rasa kesal kita seringkali membuat kita tenggelam dalam amarah yang sulit dikendalikan. Namun setidaknya, lihatlah dan pikirkan kembali betapa kerugian yang akan anda dapatkan dengan memukul mereka.
2. Tidak Menyelesaikan Masalah, Sebaliknya Memperburuk Hubungan Orangtua dan Anak
Ikatan antara orangtua dengan anak seharusnya didasari dengan cinta dan kasih sayang. Bukanlah kebencian bak musuh dengan musuh. Setiap kali anak anda melakukan kesalahan dan melanggar peraturan dan setiap kali itu juga anda memberikan pukulan sebagai hukuman, hal ini tentu saja menghilangkan cinta dan kasih antara anak dengan orangtua dan sebaliknya.
Daripada memberikan pukulan, menjewer atau mencubit anak saat mereka melakukan kesalah. Ada baiknya, jika anda menghampiri mereka dan menanyakan mengapa mereka sampai berbuat hal demikian. Setelah diketahui alasannya, baru pertimbangkan untuk memberikan hukuman pada anak jika kesalahan tersebut dengan sengaja mereka lakukan. Hanya saja, hindari memberikan hukuman yang menyakitkan dan sadis, sebaliknya berikan hukuman mendidik yang membuat anak jera untuk melakukan kesalahan yang serupa.
3. Membuat Anak Mengasumsikan Kekerasan Adalah Solusi Menyelesaikan Masalah
Ketika anda memberikan hukuman dengan jalan kekerasan, hal ini bukan malah menyelesaikan masalah dan membuat anak patuh pada anda. Malah mungkin sebaliknya, hal ini bisa saja ditangkap dan diasumsikan anak bahwa memukul dan menyakiti orang yang lebih kecil dari mereka adalah tindakan yang benar. Selain itu, anak juga akan mengasumsikan bahwa kekerasan adalah jalan terbaik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.
Nah, jika hal ini telah tertanam dalam diri anak, maka siap-siaplah dengan watak keras yang akan tumbuh dalam diri mereka. Jangan heran pula jika ketika anak besar nanti mereka seringkali bertengkar dan mengalami percekcokan dengan teman-temannya yang lain.
4. Pada Anak yang Mudah Marah, Hal Ini Akan Menumbuhkan Dendam
Perilaku anda yang sering menghukum dan memukul anak-anak anda, terutama anak-anak yang mudah marah bukan saja akan membuat mereka kesal. Hal ini juga akan membuat kemarahan yang tidak berani mereka ungkapkan akan dipendam dalam hati. Yang mana jika hal ini terus-terusan terjadi, amarah anak akan terus terakumulasi dan menjadi dendam terhadap orangtuanya.
Ketika mereka sudah besar nanti, bukan tidak mungkin mereka akan melakukan hal serupa dan memperlakukan orangtua mereka dengan tidak hormat karena mereka berpikir orangtua mereka adalah musuh yang harus dilawan.
Untuk itulah, memperhatikan pola asuh anda pada anak-anak sejak mereka masih kecil adalah hal yang haru senantiasa anda perhatikan. Anda tentu tidak ingin jika buah hati yang anda besarkan dengan susah payah malah berbalik menyerang anda dan membalas anda dengan tidak sepantasnya.
Demikian beberapa dampak yang bisa dihasilkan dari kebiasaan memukul anak. Beberapa dampak diatas hanyalah segelintir akibat dari kebiasaan sering memukul anak. Semoga hal ini bisa menjadi pertimbangan orangtua untuk tidak mengaplikasikan kekerasan terhadap buah hati yang dicintainya.
0 Response to "Kenali Dampak Buruk Memukul Anak"
Post a Comment