Kenali Bentuk Feses dan Artinya bagi Kesehatan Bayi
Ternyata Mama bisa melihat kesehatan bayi hanya dengan melihat warna dan konsistensi pup bayi. Kalau Mama bingung, Kok, tekstur dan warna feses bayiku sering berubah, ya? Hal itu wajar terjadi, Ma. Maka jangan khawatir, karena semua itu bisa berubah sesuai pertambahan usia anak.
Namun, ada kalanya perubahan warna dan konsistensi feses mengindikasikan infeksi atau gangguan kesehatan lainnya. Perlu Mama ketahui, kalau anak baru lahir yang mengonsumsi ASI biasanya selalu pup setelah minum susu, yaitu sekitar 10 kali sehari. Namun setelah usianya 3 hingga 6 minggu, pup menjadi tidak sesering waktu baru lahir.
Mengingat sering bayi buang air besar, maka sangat penting bagi Mama untuk mengenali, konsisten seperti apa yang normal, dan mana yang perlu diwaspadai.
Nah, ada beberapa tipe konsistensi feses bayi yang perlu Mama ketahui. Apa saja? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Konsistensi: Lengket
Kalau Mama melihat pup bayi seperti oli motor, mungkin itu adalah mekonium atau kotoran pertama bayi baru lahir. Pup ini lengket dan warnanya hitam pekat dengan sedikit semburat kehijauan.
Aneh? Wajar, kok! Karena mekonium ini terdiri dari cairan ketuban, lendir, kulit mati, dan hal lain yang dicerna bayi di dalam perut Mama.
Namun saat usia anak sudah 2 hingga 4 hari, maka warna pupnya berubah menjadi lebih terang (agak seperti hijau tentara), dan teksturnya juga tidak begitu lengket. Ini yang disebut dengan pup transisi, yang artinya bayi mulai mencerna ASI atau sufor, dan usus halusnya baik-baik saja.
Konsistensi: Seperti pasta dan berbiji
Inilah bentuk feses normal pada anak yang diberikan ASI. Biasanya warnanya kuning seperti mustard, agak hijau, atau agak cokelat.
Sedangkan titik-titik putih seperti biji wijen itu disebabkan anak banyak mengonsumsi foremilk, bagian depan ASI. Tenang saja, itu biasa terjadi kok, Ma.
Namun jika Mama melihat tekstur dan warnanya mirip selai kacang, itu bentuk yang normal jika anak diberikan susu formula. Anak yang diberikan susu formula juga biasanya lebih jarang pup, namun pupnya lebih besar dan berbau dibanding anak ASI.
Konsistensi: Cair
Bisa jadi ini pertanda anak Mama mengalami diare. Feses cair juga bisa menjadi indikasi infeksi atau alergi. Biasanya feses cair berwarna hijau atau cokelat.
Sebaiknya feses cair ini segera ditangani, karena jika dibiarkan lama tanpa pengobatan yang tepat, anak bisa saja mengalami dehidrasi.
Baca juga: Arti warna feses dan pengaruhnya terhadap kesehatan si Bayi
Konsistensi: Keras
Sekeras batu? Bisa saja terjadi, Ma. Jika pup anak keras, maka ini bisa jadi pertanda anak mengalami konstipasi atau sulit buang air besar.
Biasanya anak mengalami konstipasi ketika ia mulai dikenalkan dengan makanan padat. Kondisi ini juga bisa jadi tanda anak sensitif pada susu, susu kedelai, atau kurang toleran pada kandungan di susu formula.
Konsistensi: Berlendir
Pernah melihat pup anak berwarna hijau dan teksturnya berlendir? Menurut Baby Center, feses berlendir ini biasanya terjadi saat anak sering mengeluarkan liur, karena lendir feses bayi adalah lendir liur yang tidak dicerna. Namun di lain sisi, bisa jadi ini tanda gangguan kesehatan.
Hati-hati, Ma, karena feses berlendir dan hijau ini bisa jadi tanda anak mengalami infeksi atau alergi. Jika feses anak berlendir dan ada beberapa keluhan kesehatan lainnya selama 2 hari kemudian, sebaiknya dibawa ke dokter saja ya, Ma.
Semoga bayi Mama selalu sehat, ya!
0 Response to "Kenali Bentuk Feses dan Artinya bagi Kesehatan Bayi"
Post a Comment