Kenali Bahaya Kelebihan Fosfor (Hiperfosfatemia) Pada Bayi yang Harus Diwaspadai Orangtua




Fosfor adalah salah satu zat gizi mikro yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, terlebih pada bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Di dalam tubuh, fosfor kan dicerna dan diubah bentuknya menjadi fosfat. Sayangnya, meski baik bagi kesehatan tulang tapi kebanyakan fosfor atau fosfat tidak baik bagi si kecil.Alih-alih membuat si kecil sehat hal ini justru dapat menimbulkan masalah kesehatan yang disebut dengan hiperfosfatemia, suatu kondisi saat tubuh kelebihan fosfor. Walaupun jarang terjadi, penyakit ini tetap perlu diwaspadai oleh para orangtua. Kenali seluk beluk hiperfosfatemia pada bayi lewat ulasan berikut ini.


Penyebab bayi kelebihan fosfor


Bukan tidak mungkin bayi mengalami hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia adalah kondisi saat terlalu banyak fosfat dalam darah yang disebabkan oleh asupan fosfor yang terlalu banyak atau kondisi kesehatan lainnya.


Penyebab yang paling umum adalah penyakit ginjal tapi kondisi ini juga dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, di antaranya:



  • Kadar hormon paratiroid rendah (hipoparatiroid)

  • Kadar vitamin D tinggi

  • Ketoasidosis diabetik

  • Infeksi serius dalam tubuh


Penyebab kelebihan fosfor pada bayi lebih disebabkan karena kadar fosfat dalam tubuh yang tidak seimbang. Bayi baru lahir umumnya mengalami gangguan keseimbangan mineral dalam tubuh, baik kalsium atau fosfor. Ginjal secara alami bekerja dengan mengendalikan kadar fosfat. Namun bila ginjal tidak bekerja dengan baik, fosfat yang berlebihan tidak mampu dibuang sehingga timbul hiperfosfatemia.


Asupan makanan tinggi fosfat, seperti susu sapi, pada jumlah yang relatif besar dapat menyebabkan kenaikan kadar fosfat serum dalam tubuh bayi. Peningkatan fosfat serum ini justru membuat kadar kalsium dalam tulang dan jaringan lain menurun. Akibatnya, tubuh terkena hipoalkemia, salah satu penyakit lanjutan yang paling umum setelah hiperfosfatemia.


Kapan bayi dikatakan hiperfosfatemia?


Kadar normal fosfor untuk dewasa normal adalah 2,5-4,5 mg/dL. Kadar fosfor pada bayi dan anak-anak cenderung lebih tinggi, yaitu 50 persen tambahan untuk bayi dan 30 persen tambahan untuk anak-anak. Ini disebabkan karena pertumbuhan tulang bayi dan anak-anak sedang aktif-aktifnya.


Bayi, anak-anak, hingga remaja dikatakan hiperfosfatemia jika kadar fosfornya mencapai lebih dari 7 mg/dL.


Gejala dan efek kelebihan fosfor pada bayi


Saat kadar fosfat dalam tubuh bayi meningkat, zat ini akan mengikat kalsium dalam darah sehingga menyebabkan hipokalsemia, yaitu  berkurangnya kadar kalsium dalam tubuh. Kelebihan fosfat juga akan menghambat proses pencernaan vitamin D dan penyerapan kalsium dalam tulang. Pada akhirnya, kondisi ini akan membuat tulang mudah retak dan patah.


Pada orang dewasa yang mengalami hiperfosfatemia biasanya merasakan gejala seperti mual, muntah, sesak napas, kelelahan, dan gangguan tidur. Sementara pada bayi yang kelebihan fosfor, tandanya lebih mirip dengan gejala hipokalsemia, yaitu kejang dalam waktu yang sebentar dan tanpa hilang kesadaran.


Apa yang harus dilakukan kalau bayi kelebihan fosfor?


Untuk kondisi hiperfosfatemia yang berlangsung dalam jangka panjang, pengobatan yang akan dilakukan tergantung pada penyebab itu sendiri. Pengobatan bayi kejang akibat kelebihan fosfor adalah pemberian infus larutan 10 persen kalsium glukonat (2 mL/kg), tentunya hanya bisa dilakukan oleh dokter dan tim medis. Pada sebagian besar bayi, keseimbangan kalsium dan fosfat akan kembali normal dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah penanganan.


Bayi-bayi yang diberi ASI jarang mengalami hiperfosfatemia, karena ASI mengandung kadar fosfor yang rendah. Karena itulah, penuhi kebutuhan nutrisi bayi Anda dengan ASI eksklusif saja ketimbang memberikannya dengan susu formula yang mengandung lebih besar fosfat.


0 Response to "Kenali Bahaya Kelebihan Fosfor (Hiperfosfatemia) Pada Bayi yang Harus Diwaspadai Orangtua"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...