Hamil Anggur atau Mola Hidatidosa

Anda tentu pernah mendengar tentang istilah hamil anggur. Apa sih kehamilan anggur ini, dan apa bedanya dengan kehamilan normal? 

Dalam kehamilan normal, plasenta berperan sebagai saluran untuk menyalurkan nutrisi dari Ibu ke janin dan membawa sisa metabolit (hasil eksresi) dari janin ke sirkulasi Ibu. Plasenta tersusun dari jutaan sel yang dikenal sebagai sel trofoblas. Sedangkan pada kehamilan anggur, sel trofoblas tersebut mengalami pertumbuhan abnormal saat sel telur dibuahi oleh sperma; selanjutnya, pertumbuhan abnormal dari sel trofoblas tersebut akan menyebabkan terbentuknya massa abnormal yang tersusun atas kista (kantung berisi cairan) dan terlihat seperti anggur putih. 

Sel-sel ini lah yang tumbuh pesat dalam rahim dan bukannya berkembang menjadi bayi. Sel-sel yang abnormal disebut sebagai "mol", yang berasal dari bahasa Latin untuk massa atau benjolan. Kehamilan mola juga disebut mola hidatidosa atau kehamilan anggur, dan merupakan bentuk pra-kanker dari penyakit trofoblas gestasional.

Secara umum, kehamilan anggur disebabkan oleh ketidakseimbangan genetik (kromosom) saat pembuahan. Hal ini biasanya terjadi ketika sel telur yang tidak mengandung kromosom dibuahi oleh sperma (kehamilan molar lengkap) atau ketika sel telur normal dibuahi oleh dua sperma (molar kehamilan parsial). Dalam kasus kehamilan anggur yang lengkap, embrio tidak berkembang sama sekali. Sedangkan pada kehamilan anggur sebagian atau parsial, janin dapat berkembang tetapi tidak pernah menghasilkan bayi yang normal. 

Seberapa Sering Hamil Anggur Terjadi? 
Sebenarnya kasus kehamilan anggur sangat jarang terjadi. Sekitar satu sampai tiga kasus setiap 1.000 kehamilan berubah menjadi kehamilan anggur.

Hal-Hal yang Meningkatkan Resiko Hamil Anggur

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kehamilan anggur antara lain:

Umur - kehamilan mola lengkap lebih sering terjadi pada wanita remaja dan tua wanita di atas 45 tahun. 
Riwayat hamil anggur sebelumnya - jika Anda pernah memiliki riwayat satu kehamilan mola sebelumnya, maka probabilitas terjadinya hamil anggur pada kehamilan berikutnya adalah 1 hingga 2 per 100 kejadian; probabilitas tsb akan meningkat sesuai dengan jumlah riwayat hamil anggur sebelumnya. Jika Anda pernah mengalami lebih dari dua kali kehamilan mola, risiko Anda mengalaminya lagi adalah sekitar 15-20 per 100 kejadian.
Etnis - molar kehamilan yang paling umum di negara-negara Asia, seperti Taiwan, Filipina dan Jepang, dan juga di antara penduduk asli Amerika. 

Jenis-Jenis Hamil Anggur 

Ada dua jenis utama dari hamil anggur berdasarkan keseimbangan kromosomnya yakni 

Mola lengkap Pada tipe mola lengkap, tidak ada janin yang berkembang dan hanya didapatkan pertumbuhan massa sel abnormal 
Mola parsial Pada tipe mola parsial, terdapat jaringan plasenta abnormal dan 1 embrio abnormal; embrio tsb akan bertumbuh namun pertumbuhannya tidak akan sempurna dan mengalami malformasi sehingga umumnya janin tidak dapat berkembang menjadi bayi.

Gejala dan diagnosis
Kehamilan mola pada awalnya tidak menimbulkan keluhan spesifik dan terlihat seperti kehamilan normal. Namun, menginjak usia kehamilan 4 12 minggu, dapat dijumpai tanda-tanda dan keluhan seperti: 

Perdarahan atau terlihatnya cairan coklat-merah dari vagina
Mual-muntah hebat
Ukuran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (ukuran rahim lebih besar)
Bahkan, pada kebanyakan kasus, masalah ini pertama kali terlihat pada USG, kemungkinan pada USG kehamilan pertama di minggu 10-14. 

Ditinjau oleh: dr. Nina Amelia Gunawan

0 Response to "Hamil Anggur atau Mola Hidatidosa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...