Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Terjadi Saat Bulan Puasa

Bulan puasa merupakan bulan yang penuh berkah dimana di bulan ini kita semua atau umat muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa wajib, yang mana kita semua harus menahan lapar dan haus dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang hanya dijalankan sekali dalam setahun dan merupakan ibadah istimewa. Meskipun harus menahan haus dan lapar, tetapi puasa ketika bulan Ramadhan merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu. Selain sebagai ibadah untuk mendapatkan pahala, puasa di bulan Ramadhan juga mendatangkan banyak manfaat terutama untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat puasa untuk kesehatan.

Manfaat Puasa Untuk Kesehatan

Menurunkan Kadar Kolesterol

Menurut penelitian, orang yang menjalankan puasa ketika bulan Ramadhan diketahui akan mengalami penurunan kadar kolesterol jahat di dalam darah. Jika kadar kolesterol dalam darah menurun, maka resiko terkena penyakit jantung dan stroke akan semakin rendah. Apalagi untuk anda yang sedang menjalankan program diet, yang mana dengan puasa kolesterol akan mudah turun.

Menetralkan Racun

Puasa bermanfaat untuk menetralkan racun di dalam tubuh. Selama menjalankan puasa, tubuh kita akan melakukan detoksifikasi dan racun yang ada di dalam sistem pencernaan akan keluar. Ketika tubuh kita menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, maka cadangan lemak tersebut akan membakar racun racun berbahaya yang mengendap di dalam tubuh kita.

Meningkatkan Fungsi Otak

Pada saat menjalankan puasa, neurotropik akan mengalami peningkatan. Dengan begitu, sel otak yang diproduksi akan menjadi lebih banyak sehingga kinerja otak pun akan semakin meningkat. Hormon kortisol akan turun selama menjalankah puasa, sehingga keadaan ini akan membantu mengurangi tingkat stres.

Mengontrol Berat Badan

Berat badan kita akan lebih terkontrol pada saat menjalankan puasa. Pasalnya, ketika puasa selama sebulan penuh pola makan kita menjadi lebih teratur. Untuk menurunkan berat badan tidak perlu menjalankan diet yang terlalu berat, kita cukup makan dan minum dengan menu seadanya pada saat sahur dan berbuka.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Tubuh akan lebih kebal terhadap penyakit ketika berpuasa. Ketika berpuasa kita mengalami peningkatan limfosit. Keadaan ini tentunya sangat baik untuk tubuh karena tubuh akan menjadi lebih kebal terhadap virus sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat.

Mencegah Diabetes

Salah satu penyakit berbahaya dan dialami oleh banyak orang yaitu diabetes. Diabetes bisa dicegah dengan menjalankan puasa. Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula. Ketika puasa, maka kita mampu mengontrol asupan makanan dalam tubuh.

Membuat Ginjal Lebih Sehat

Ginjal merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyaring zat berbahaya di dalam tubuh. Ginjal akan berfungsi lebih maksimal jika kekuatan osmosis hingga 1000 12.000 ml osmosis/kg air. Nah, ketika berpuasa maka kekuatan osmosis di dalam urin tersebut akan tercapai. Sehingga dengan begitu, fungsi ginjal akan maksimal dan ginjal menjadi lebih sehat.

Meskipun banyak manfaat yang didapatkan, tetapi tidak bisa kita pungkiri lagi ketika puasa banyak orang yang sering mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Pasalnya, ketika bulan puasa sistem pencernaan kita akan melakukan adaptasi dengan pola makan yang belum terbiasa diterapkan. Pada saat menjalankan puasa, pola makan berubah mulai dari waktu sampai frekuensinya, yakni hanya sahur dan buka puasa. Jika kita menerapkan pola makan yang sehat, maka manfaat puasa pun akan kita dapatkan. Namun, tidak jarang ketika waktu berbuka puasa tiba banyak orang yang melakukan aksi balas dendam dengan makan dengan jumlah berlebi. Hal ini tentunya tidak baik untuk kesehatan terutama untuk sistem pencernaan. Lalu masalah apa saja yang sering dialami ketika bulan puasa? Berikut ini penjelasannya.

Mual dan Muntah

Agar nafsu makan terpuaskan, tidak jarang banyak orang yang mengkonsumsi banyak makanan pada saat berbuka puasa. Bahkan karena kekenyangan bangun menjadi kesiangan dan tidak menjalankan sahur. Keadaan seperti ini tentunya bukanlah hal yang baik. Pola makan yang tidak sehat seperti ini harus dihindari. Jika sudah makan langsung tidur, maka metabolisme tubuh akan menjadi terhambat.

Bangun kesiangan dan tidak makan sahur juga akan menyebabkan perut menjadi kosong ketika siang hari, asam lambung akan meningkat. Untuk mengatasi keadaan seperti itu maka alangkah lebih baik apabila buka puasa dengan porsi seimbang. Usahakan juga untuk menjalankan sahur setiap harinya. Agar perut kenyang dalam waktu yang lebih lama, anda bisa menambahkan makanan berserat ke dalam menu sahur anda.

Perut Kembung

Perut kembung juga biasanya sering terjadi pada saat bulan puasa. Perut kembung juga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu. Di dalam lambung hal pertama kali yang akan diturunkan ke usus kecil yaitu cairan. Kemudian, lambung akan mengeluarkan asam dan enzim. Ketika proses tersebut belum selesai, namun ketika itu ada pemasukan cairan lagi maka proses pencernaan akan menjadi terhambat. Yang mana keadaan inilah yang akan menyebabkan perut terasa kembung. Ketika buka atau sahur anda juga harus menghindari beberapa makanan yang dapat menyebabkan perut kembung seperti brokoli, kubis, kol, makanan berminyak, kacang-kacngan, minuman bersoda dan lain sebagainya.

Diare

Ketika bulan puasa, pola makan kita akan berubah. Karena berubahnya pola makan sistem pencernaan belum terbiasa dan akan terkejut, yang mana keadaan ini akan menyebabkan diare. Beberapa makanan harus anda hindari agar  terhindar dari diare, seperti makanan yang mengandung lemak terlalu banyak. Pasalnya, lemak akan sulit dicerna oleh sistem pencernaan, sehingga hanya akan menyebabkan gangguan dan penyakit salah satunya diare. Untuk mengatasinya anda harus menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

Sembelit atau Konstipasi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ketika bulan puasa sistem pencernaan akan beradaptasi, pasalnya ketika hari hari biasa kita makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Ketika menjalankan puasa perut akan kosong selama kurang lebih 14 jam. Keadaan sepert ini tentunya akan membuat seseorang mengalami sembelit atau konstipasi. Sembelit atau konstipasi itu sendiri merupakan keadaan dimana tinja mengeras dan sulit untuk dikeluarkan. Keadaan seperti ini biasanya akan menyebabkan sakit yang teramat sakit dan membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Untuk mengatasi keadaan seperti ini dianjurkan untuk minum air putih kurang lebih sebanyak 8 gelas ketika sahur dan berbuka puasa.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Gangguan seperti ini juga biasanya dialami oleh banyak orang pada saat bulan puasa. Gangguan pencernaan pada manusia ini disebabkan karena beberapa hal, dimana di antaranya yaitu karena buka puasa yang sering telat atau setelah selesai makan langsung tidur. Hal seperti itu akan mengakibatkan asam lambung menjadi penuh, sehingga makanan akan naik menuju kerongkongan. Gangguan ini akan menimbulkan gejala utama seperti dada terasa panas dan ulu hati terasa nyeri. Cara mengatasi gangguan ini terbilang cukup mudah, dimana anda harus menghindari mengkonsumsi makanan dengan berlebihan, hindari makan makanan yang mengandung kafein dan lemak tinggi. Selain itu, anda juga harus menghindari tidur setelah makan. Apabila ingin tidur, maka alangkah lebih baik untuk memberikan jeda selama kurang lebih 2-3 jam setelah anda selesai makan.

Itulah beberapa gangguan yang sering terjadi selama puasa. Biasakan hidup sehat dengan menerapkan pola makan yang baik dan benar agar terhindar dari gangguan tersebut dan mendapatkan manfaat puasa.

Related Posts

0 Response to "Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Terjadi Saat Bulan Puasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...