Diare pada Anak

Penyakit diare yang seringkali dianggap enteng, nyatanya termasuk dalam kelompok lima besar penyakit yang paling sering menyerang anak-anak. Sedangkan dehidrasi akibat komplikasi dari penyakit diare, menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak, diseluruh dunia.
Diare adalah perubahan pada tingkat kepadatan kotoran (tinja) akibat kandungan air didalam tinja melebihi batas normal, sehingga frekuensi BAB lebih sering (lebih dari tiga kali sehari). Menurut ilmu kedokteran, diare dibagi menjadi dua kelompok, yaitu diare akut dan diare kronis.
Diare yang paling sering mengenai anak adalah jenis diare akut. Gejalanya adalah peningkatan frekuensi BAB dengan kotoran yang cair namun tidak berdarah. Tidak jarang, diare juga disertai dengan sakit perut, muntah, penurunan nafsu makan, rewel, demam dan mungkin lecet atau kemerahan pada bagian anus.
Secara umum, diare dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu infeksi, alergi makanan, gangguan penyerapan makanan, keracunan makanan atau sebagai salah satu gejala dari penyakit yang menyebabkan ganguan sistem kekebalan tubuh (gejala dari diare kronis).
Infeksi rotavirus menjadi penyebab utama diare di Indonesia, selain itu, bakteri dan parasit juga bisa menjadi penyebab, hal ini tentu saja erat kaitannya dengan kebersihan yang tidak terjaga.
Kurangnya penanganan pada penyakit diare dapat menyebabkan buah hati Anda terkena dehidrasi, yang disebabkan oleh hilangnya kandungan air dan elektrolit pada tubuh. Dehidrasi yang diabaikan bisa berakibat fatal. Komplikasi lainnya yang bisa terjadi adalah hipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah) dan gangguan nutrisi akibat gangguan pada sistem pencernaan pada anak-anak.
Jika buah hait Anda terkena diare, berikan cairan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, mereka tidak boleh dipuasakan dan usahakan sang buah hati tetap makan dengan porsi yang lebih kecil, beberapa kali sehari, untuk mencegah anak-anak kekurangan nutrisi. Setelah sembuh, berikan makan mereka satu porsi lebih banyak setiap harinya, setidaknya selama seminggu untuk menyeimbangkan kembali gizinya.
Cegah diare dengan mengajari anak-anak untuk menjaga kebersihan, yaitu rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tidak hanya mereka, orangtua juga wajib menjaga kebersihan, seperti mencuci dengan baik botol susunya, mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan untuk keluarga, menyimpan makanan ditempat yang bersih, mencuci peralatan memasak dan bahan makanan hingga benar-benar bersih. Air minumpun perlu diperhatikan kebersihannya, agar lebih aman, air harus dimasak atau gunakan air dalam kemasan.
Vaksinasi rotavirus merupakan suatu bentuk pencegahan primer. Antibody yang dihasilkan oleh vaksin ini dapat membantu mencegah dan meringankan tingkat parahnya diare.
Untuk mencegah bahaya dehidrasi, selain harus segera diberikan obat-obatan, anak-anak juga harus diberikan dukungan nutrisi, misalnya probiotik dan zinc yang dapat membantu mengurangi lama dan parahnya tingkat diare, juga mencegah diare kambuh lagi dalam waktu dekat.
Reviewed by dr. Zulfa Indah K. Fadli, B.Med.Sc yang berpraktek di Brawijaya Women & Children Clinic
0 Response to "Diare pada Anak"
Post a Comment