Benarkah Anak Penderita ADHD Lebih Berisiko Jadi Pecandu




Penelitian menunjukkan, anak-anak dan remaja dengan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) lebih berkemungkinan untuk merokok, minum, atau menggunakan obat-obatan terlarang dibandingkan dengan anak-anak lain. Mereka juga mempunyai risiko lebih besar menyalahgunakan za terlarang.


Namun, hanya karena seorang anak memiliki ADHD, bukan berarti ia akan memiliki masalah dengan alkohol atau obat saat remaja. Kunci bagi para orangtua adalah untuk menyadari hubungan antara kedua hal ini, melakukan langkah pencegahan di rumah, dan mencari bantuan profesional jika dicurigai adanya masalah narkoba.


Mengapa orang dengan ADHD lebih berkemungkinan mengalami masalah obat dan alkohol?


Ada beberapa teori mengapa ADHD meningkatkan risiko penyalahgunaan zat yaitu:



  • Kecenderungan impulsif, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan masalah sekolah disertai dengan ADHD dapat meningkatkan risiko untuk memulai penggunaan narkoba

  • Mungkin ada hubungan genetik antara ADHD dan kerentanan penyalahgunaan obat-obatan

  • Individu dengan ADHD dapat mencoba menggunakan obat-obatan psikoaktif untuk mengobati diri


Pengobatan awal ADHD dapat mengurangi  risiko penyalahgunaan zat


Kapan pengobatan dimulai adalah hal yang penting. Anak-anak yang mengikuti terapi ADHD sejak dini mempunyai risiko penyalahgunaan zat terlarang yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang memulai pengobatan terlambat. Mengobati gangguan kesehatan mental yang sering berdampingan dengan ADHD seperti kecemasan dan depresi juga penting.


Apakah obat stimulan untuk ADHD menyebabkan kecanduan?


Obat stimulan dianggap sebagai pengobatan pertama untuk ADHD. Tidak ada penelitian yang pernah menemukan bahwa pengobatan stimulan dapat meningkatkan penyalahgunaan obat, namun obat stimulan ini dapat disalahgunakan, dimanfaatkan, atau diberikan kepada orang lain. Pemantauan yang ketat dianjurkan untuk mencegah penyalahgunaan obat ini.


Beberapa jenis obat ADHD lebih besar kemungkinannya untuk disalahgunakan dibandingkan dengan obat lain. Misalnya, penggunaan singkat obat stimulan lebih sering  disalahgunakan daripada penggunaan obat non-stimulan biasanya dikonsumsi jangka panjang. Bicarakan dengan dokter anak Anda untuk informasi lebih lanjut mengenai risiko dan manfaat penggunaan jenis obat  yang berbeda untuk mengobati ADHD.


Apakah anak Anda mengalami ADHD, masalah obat, atau keduanya?


Penggunaan alkohol dan narkoba dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan ADHD, yaitu:



  • Tidak bisa fokus

  • Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas

  • Disorganisasi/berantakan

  • Sulit tidur

  • Nafsu makan yang buruk

  • Enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain

  • Hilangnya ketertarikan untuk sekolah


Diskusikan dengan dokter setiap gejala baru atau perubahan mendadak pada gejala ADHD selama masa remaja.


Orangtua, lakukan hal ini:



  • Perhatikan setiap perubahan perilaku, bahkan jika Anda pikir perilaku tersebut dapat  dikaitkan dengan ADHD pada anak Anda

  • Berkomunikasi dengan anak mengenai perilaku yang tepat dan dapat diterima masyarakat

  • Perhatikan teman bermain anak Anda. Jika anak bergaul dengan seseorang yang terlibat narkoba, kemungkinan besar anak mungkin terjangkit narkoba juga

  • Bicarakan dengan anak Anda mengenai pentingnya menggunakan semua obat persis seperti yang diresepkan, contohnya stimulan. Diskusikan efek samping dan masalah lainnya dengan dokter anak Anda.

  • Memberikan, menjual, atau mendistribusikan stimulan resep merupakan hal yang ilegal dan berbahaya. Awasi dengan ketat ADHD anak Anda, karena penyalahgunaan obat resep di kalangan remaja terus meningkat hingga saat ini. Pastikan anak Anda mengerti bahwa memberikan obat kepada orang lain adalah tindakan melanggar hukum.

  • Jangan menyimpan obat di sembarang tempat, seperti di kamar mandi, dapur, atau di mana pun yang mudah dijangkau orang lain. Pastikan obat terkunci atau singkirkan dari jangkauan penglihatan. Ajarkan anak-anak Anda untuk bertanggung jawab atas pengobatan mereka. Bantu ia belajar mengendalikan ADHD untuk kepentingan kondisinya sendiri dan menyadari bahwa ia berada pada risiko tinggi untuk masalah-masalah tertentu.






0 Response to "Benarkah Anak Penderita ADHD Lebih Berisiko Jadi Pecandu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...