Inilah Penyebab Kasus Penyakit Autoimun Terus Meningkat
Satu dekade belakangan ini, kita sering mendengar atau membaca tentang penyakit autoimun. Apakah ini terjadi karena era keterbukaan informasi atau karena memang kasusnya meningkat?
"Penyakit autoimun adalah suatu kondisi gangguan kesehatan ketika sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang keliru menyerang jaringan sehat Anda sendiri," kata Geoff Rutledge, MD, Ph.D., seorang dokter dan kepala medis di HealthTap California. Gejala paling umum penyakit autoimun adalah peradangan. Peradangan inilah yang menjadi sebab mengapa keluhan seperti masalah perut hingga ruam seperti tidak bisa berhenti.
"Sebuah tinjauan literatur baru-baru ini menyimpulkan, tingkat kejadian autoimun seperti rematik, endokrinologis, gastrointestinal, dan penyakit autoimun neurologis meningkat sebesar empat sampai tujuh persen pertahun di seluruh dunia. Peningkatan terbesar terlihat pada penyakit celiac, diabetes tipe-1 dan myasthenia gravis (kelelahan otot). Peningkatan terbesar terjadi di negara-negara di bagian Utara dan Barat," jelas Dr Rutledge.
Apakah benar angka penyakit autoimun benar-benar naik, atau dokter-dokter lebih terdidik untuk mengenali gejala-gejalanya? Bisa jadi keduanya, menurut Dr Rutledge. "Memang benar bahwa ketika kita memperluas definisi penyakit autoimun dan karena ada lebih banyak orang belajar tentang kondisi ini, akhirnya banyak kasus yang dapat didiagnosis," katanya. "Sekarang ini, kita juga memiliki alat pemeriksaan laboratorium yang lebih sensitif dalam mendeteksi kondisi autoimun yang belum bergejala."
Dr Rutledge juga mengatakan, ada kombinasi dari faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit autoimun. Seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi mendapatkan penyakit autoimun, seperti Crohn, lupus, atau rheumatoid arthritis karena faktor genetika mereka. Jika orang itu terkena infeksi virus, sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi, kemudian timbullah gejala penyakit autoimun.
Faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada munculnya penyakit autoimun. Tapi pada saat ini, hal itu masih berupa gagasan dan masih memerlukan hipotesis dan penelitian lebih lanjut. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud mencakup kebiasaan merokok dan beberapa obat untuk mengobati tekanan darah tinggi, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives.
Meski sampai sekarang belum diketahui cara yang tepat untuk mencegah penyakit autoimun, Dr. Rutledge mengatakan, banyak dokter percaya kecukupan vitamin D dapat membantu mencegah diabetes tipe-1, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn. Dua pemicu paling umum untuk penyakit autoimun adalah pola makan (mungkin akan membantu jika Anda menghilangkan gluten, gula, dan susu) dan stres yang tinggi. Beberapa penyakit autoimun cenderung muncul pada usia tertentu (seperti rheumatoid arthritis dan tiroiditis Hashimoto).
Saat ini, ada lebih banyak kasus penyakit autoimun yang berhasil didiagnosa. Diharapkan, hal ini akan mendorong para insinyur dan dokter bersama-sama menciptakan teknologi yang lebih baik untuk membantu diagnosa dengan lebih cepat, sebelum penyakit berubah serius.
"Para dokter berharap, ada teknologi yang lebih baik untuk mengidentifikasi dan mengobati gejala autoimun awal. Misalnya, alat untuk mendeteksi antibodi autoimun di awal perjalanannya. Ini agar kami bisa membantu pasien mencegah timbulnya gejala awal atau supaya gejala minor tidak berkembang menjadi penyakit autoimun seumur hidup," kata Rutledge.
Ditinjau oleh: dr. Adnan Yusuf
0 Response to "Inilah Penyebab Kasus Penyakit Autoimun Terus Meningkat"
Post a Comment