Cell Surface Immunophenotyping
Definisi
Apa itu cell surface immunophenotyping?
Cell surface immunophenotyping digunakan untuk
mendeteksi perkembangan CD4 T-sel. Kemudian, dokter akan mendiagnosis risiko
infeksi AIDS pada pasien. Sebagai informasi tambahan, tes ini dapat mendiagnosis
myeloid leukemia akut. Semua limfosit berasal dari sel-sel jaringan di sumsum
tulang. Sel-sel hematopoietik yang normal mengalami perubahan pada penanda
permukaan ketika tumbuh dari sel induk ke sel tertentu. Monoklonal antibodi
telah berkembang sebagai respon pada sel permukaan periferal darah.
Salah satu jenis limfosit yang matang dalam
sumsum tulang disebut B-limfosit. B-limfosit menyediakan immunitas humoral
(produksi antibodi). Jenis kedua limfosit tumbuh dari thymus disebut T-limfosit.
T-limfosit bertanggung jawab terhadap immunitas selular. Terakhir, kelompok sel
non-limfosit T dan B disebut pembunuh sel alami/natural killer cells (NK sel).
Sel ini menyerang sel asing atau kanker dengan bahan kimia.
Anitibodi monoklonal melawan sinyal permukaan sel
untuk menentukan jenis-jenis limfosit yang berbeda. Jumlah dan proporsi pasti
dari sel diukur dengan menggunakan metode aliran sitometri. Metode ini bisa
diambil dengan menggunakan darah atau jaringan sel suspense. Pengukuran aliran
sel dapat menganalisis ribuan sel dalam waktu kurang dari semenit.
CD4 (pembantu T-sel) dan CD8 (penekan T-sel)
adalah contoh dari T-limfosit. T-limfosit khususnya ketika dikombinasikan dengan
HIV viral load test dapat menentukan waktu awal pengobatan antiretroviral. Tes
ini juga bisa digunakan untuk memantau pengobatan antiviral. Kesuksesan
pengobatan antiviral berkaitan dengan meningkatnya jumlah CD4. Bertambah
buruknya kondisi penyakit ini atau gagalnya pengobatan diakibatkan oleh
berkurangnya jumlah T-limfosit.
Ada tiga pengukuran CD4 yang berhubungan dengan
T-limfosit. Pengukuran pertama adalah jumlah total dari CD4 (jumlah pasti).
Parameter ini mengukur keseluruhan darah dan dengan mengukur total sel darah
putih, meninjau dan mengklasifikasikan limfosit dan persentase limfosit CD4
T-sel. Kedua, mengukur persentase CD4, sebagai tanda untuk membantu prognosis
lebih akurat. Persentase CD4 T mengukur persentase CD4+ T-limfosit dalam
keseluruhan sampel darah dengan mencocokkan antigen permukaan dan aliran
sitometri. Prosedur ini diambil oleh deteksi elemen antigen spesifik pada
permukaan limfosit CD4 oleh antibodi monoklonal yang ditandai dengan pewarna
fluorescent. Tanda prognostik ketiga yang dapat dipercaya daripada jumlah sel
CD4, rasio CD4 dan CD8.
AIDS menurunkan jumlah sel T yang membawa
reseptor CD4. Komplikasi klinis yang disebabkan oleh AIDS disebabkan oleh
penurunan jumlah CD4 T-sel. Oleh karena itu, jumlah sel CD4 membantu memprediksi
apakah pasien yang berisiko terhadap perkembangan infeksi HIV memiliki infeksi
oportunistik lainnya. Pengukuran tingkat CD4 digunakan untuk memutuskan
dimulainya pengobatan profilaksis Pneumocytis pneumonia jiroveci dan apakah
perlu menggunakan pengobatan antiretroviral atau tidak, dan prognosis untuk
pasien dengan HIV.
Kedua kasus immunodeficiency dan obat
imunosupresif digunakan setelah transplantasi organ dapat dipantau menggunakan
identifikasi permukaan sel kekebalan tubuh. Limfoma dan penyakit limfosit
lainnya diklasifikasikan dan diproses berdasarkan jenis limfosit dominan. Dalam
beberapa kasus, prognosis penyakit ini tergantung pada identifikasi kekebalan
dari limfosit ini.
Kapan saya harus menjalani cell surface
immunophenotyping?
Tes ini digunakan untuk mendeteksi perkembangan
penurunan CD4 T-sel, yang meningkatkan kemampuan komplikasi klinis saat terkena
AIDS. Hasil tes dapat menunjukkan jika pasien AIDS berisiko terhadap penyakit
infeksi oportunistik. Tes ini juga digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis
leukemia, myeloid akut (AML) dan untuk membedakan AML dengan leukemia akut,
garis limfoma (ALL).
Pencegahan & peringatan
Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani
cell surface immunophenotyping?
Faktor yang mempengaruhi hasil tes, di antaranya
adalah:
- waktu pengambilan sampel: jumlah sel berubah sepanjang hari
- penyakit viral dapat mengurangi jumlah total limfosit T
- nikotin mengurangi jumlah limfosit
- steroid dapat meningkatkan jumlah limfosit
- obat imunosupresif akan mengurangi jumlah limfosit
Penting bagi Anda untuk mengetahui peringatan dan
pencegahan sebelum melakukan operasi ini. Bila Anda memiliki pertanyaan,
konsultasikan kepada dokter untuk informasi dan instruksi lebih lanjut.
Proses
Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani
cell surface immunophenotyping?
Dokter Anda akan menjelaskan prosedur dan uji
prosedur. Anda harus siap mental saat mendapatkan hasil. Anda tidak perlu
berpuasa. Jangan khawatir karena dokter akan memastikan tidak akan ada yang
men-judge perilaku seksual Anda. Bicarakanlah bila ada kekhawatiran
apapun dengan dokter.
Bagaimana proses cell surface
immunophenotyping?
Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda
akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- melilitkan ikatan elastis di sekitar lengan bagian atas Anda untuk
menghentikan aliran darah. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah ikatan
membesar sehingga memudahkan untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh
- membersihkan bagian yang akan disuntikkan dengan alkohol
- menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah. Mungkin diperlukan lebih dari
satu jarum.
- memasangkan tabung ke jarum suntik untuk diisi dengan darah
- melepaskan ikatan dari lengan Anda ketika pengambilan darah dirasa sudah
cukup
- menempelkan kain kasa atau kapas pada bagian yang disuntik, setelah
selesai disuntik
- memberi tekanan pada bagian tersebut dan kemudian memasang perban.
Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani
cell surface immunophenotyping?
Anda tidak akan merasa sakit pada saat injeksi.
Pada beberapa orang, mereka mungkin merasa nyeri seperti ditusuk ketika jarum
melewati kulit. Tapi ketika jarum sudah berada di pembuluh darah dan mulai
mengambil darah, mayoritas orang tidak merasakan sakit lagi. Umumnya, tingkat
nyeri tergantung pada keterampilan perawat, kondisi vena dan sensitivitas Anda
pada rasa sakit.
Setelah mengambil darah, Anda perlu menggunakan
perban dan tekan ringan pada bagian yang diinjeksi untuk menghentikan
perdarahan. Anda dapat kembali beraktivitas normal setelah pemeriksaan. Anda
akan diminta untuk memantau bagian yang diinjeksi bila terjadi infeksi karena
jika Anda menderita leukimia atau AIDS, Anda berada pada risiko tinggi terkena
infeksi pada bagian pengambilan darah. Anda harus mendiskusikan kekhawatiran
Anda dengan dokter Anda, apakah hasil dan prognosis yang diperoleh baik atau
buruk. Dokter tidak dapat menjelaskan hasil tes Anda melalui telepon.
Apabila Anda memiliki pertanyaan yang berkaitan
dengan proses tes ini, konsultasikanlah kepada dokter Anda untuk pemahaman yang
lebih baik.
Penjelasan dari Hasil Tes
Apa arti hasil tes yang saya dapat?
Hasil normal:
| Jenis | % | Sel/uL |
| Sel T | 60-95 | 800-2500 |
| Pendukung sel T | 60-75 | 600-1500 |
Hasil abnormal:
Meningkatnya jumlah sel
Berkurangnya jumlah sel
Leukemia pada pasien transplantasi
Limfoma
Penyakit immunodeficiency
Tergantung pada laboratorium pilihan Anda,
jangkauan normal cell surface immunophenotyping dapat bervariasi. Diskusikan
pertanyaan yang Anda miliki seputar hasil tes kesehatan Anda kepada
dokter.
0 Response to "Cell Surface Immunophenotyping"
Post a Comment