Apakah Masih Bisa Jadi Pemain Bola Profesional Setelah Cedera ACL




Anterior cruciate ligament (ACL) adalah ligamen yang menjaga agar pergerakan lutut dengan stabil. Cedera ACL akan mengakibatkan ketidakstabilan lutut.


Kerap kita dengar beberapa nama pemain sepakbola terkenal seperti Holger Badstuber dan Michael Essien yang karirnya meredup setelah mengalami ACL. Tidak heran, cedera ACL menjadi momok menakutkan di dunia sepakbola.


Anterior cruciate ligament


Ini bukan berarti cedera ACL adalah akhir dari karir seorang pemain sepakbola. Alex Morgan, Alessandro Del Piero, dan Ruud van Nistelrooy adalah sebagian saja dari pemain sepakbola yang terus berprestasi setelah cedera ACL.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zaffagnini et al, sekitar 90% pemain sepakbola profesional yang menjalani operasi lutut dapat kembali ke lapangan dalam kurun waktu 12 bulan. Namun penelitian lainnya menunjukkan bahwa sekitar 60% pemain sepakbola profesional dapat kembali ke kondisi semula sebelum cedera, akan tetapi hanya 44% pemain yang dapat kembali ke lapangan untuk berkompetisi di tingkat elit.


Apa saja yang dapat menentukan seorang pemain dengan cedera ACL dapat kembali ke lapangan?


Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi proses penyembuhan cedera ACL. Faktor-faktor inilah yang akan menentukan apakah seorang pemain dapat kembali ke kondisi awal sebelum cedera dan dapat kembali berkompetisi atau tidak.


1. Rehabilitasi yang baik sebelum operasi


Pada cedera ACL, lutut akan membengkak di area yang mengalami cedera. Nyeri yang dirasakan saat lutut bergerak akan membatasi ruang gerak lutut dan mengubah pola berjalan. Pada dasarnya, seseorang yang mengalami cedera ACL akan berusaha untuk mengurangi gerakan di sekitar lutut. Minimnya pergerakan akan mengakibatkan otot-otot di sekitar lutut melemah.


Maka dari itu, sebelum operasi, rehabilitasi penting untuk dilakukan demi mengurangi pembengkakan, mengembalikan ruang gerak lutut, menguatkan otot-otot terkait, dan membantu mengembalikan pola berjalan kembali seperti semula.


2. Kembalinya pola berjalan (gait pattern) seperti semula dengan segera


Pemain yang dapat segera mengembalikan pola berjalannya hingga mendekati normal, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk kembali ke lapangan. Bila terlalu lama mempertahankan pola berjalan yang buruk, ikatan neuromuskular akan terganggu.


Ikatan neuromuskular adalah ikatan antara saraf dan otot. Ikatan ini terbentuk melalui latihan-latihan yang telah dilalui oleh pemain. Semakin banyak ikatan yang terbentuk, semakin baik performa seorang pemain. Sebaliknya, bila semakin sedikit ikatan yang terbentuk, maka performa seorang pemain pun menurun.


3. Usia lanjut, riwayat merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, dan berjenis kelamin wanita


Pemain dengan kriteria ini memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk kembali ke lapangan. Namun ini tidak berarti cedera ACL adalah akhir dari karir seorang pemain sepakbola wanita. Alex Morganpemain sepakbola profesional dari Amerika Serikatpernah mengalami cedera ACL pada saat SMA. Namun siapa sangka, setelah cedera itu ia dapat meraih medali emas olimpiade dan menjuarai piala dunia!


4. Adanya kelainan pada meniskus


Dikutip dari Aspetar, salah satu jurnal kedokteran olahraga terkemuka di dunia, beberapa penelitian terkini menunjukkan bahwa pemain yang mengalami cedera ACL sekaligus cedera pada meniskus (bantalan di lutut yang terletak antara ujung tulang paha dan tulang kering) memiliki kemungkinan lebih kecil untuk kembali ke lapangan.


5. Meluruskan lutut segera setelah operasi lutut


Melatih gerakan ekstensi lutut (meluruskan kaki) sedini mungkin dapat meningkatkan kans untuk kembali ke lapangan. Namun demikian, latihan perlu dilakukan dengan perhitungan yang seksama agar tidak memperparah cedera.


6. Otot quadriceps yang kuat


Dua minggu pasca operasi, sebaiknya latihan isometrik untuk otot quadriceps dimulai. Semakin kuat otot quadriceps, semakin cepat pemain dapat kembali ke lapangan.


7. Tipe graft yang digunakan


Terdapat dua tipe graft yang digunakan saat operasi lutut untuk cedera ACL, yaitu HS (hamstring graft) dan BTB (bone-patellar tendon-bone). Pemain dengan graft tipe HS menunjukkan performa yang lebih baik dan nyeri lutut yang lebih ringan.


8. Faktor psikologis


Pemain dengan motivasi yang baik menunjukkan progress penyembuhan yang lebih baik. Namun demikian, proses penyembuhan yang baik tidak selalu berarti pemain dapat kembali ke lapangan. Diduga ketakutan akan terjadinya cedera berulang (re-injury) memegang andil dalam hal ini.


Pada dasarnya, ACL memerlukan proses rehabilitasi yang seksama dan telaten diiringi dengan motivasi yang kuat agar seorang pemain sepakbola dapat kembali berkompetisi. Konsultasikan dengan dokter dan pelatih Anda mengenai strategi rehabilitasi yang sesuai dengan kondisi Anda agar mencapai hasil yang maksimal.


0 Response to "Apakah Masih Bisa Jadi Pemain Bola Profesional Setelah Cedera ACL"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...