Masuk Angin, Tanda Serangan Jantung

Masuk Angin, Tanda Serangan Jantung?

Apakah masuk angin juga bisa merupakan tanda serangan jantung ? Istilah masuk angin digunakan saat seseorang mengeluhkan pusing, mual, muntah, dan badan pegal-pegal. Keluhan masuk angin sering disepelekan sehingga sering kali diabaikan atau hanya mengonsumsi obat yang berfungsi untuk mengurangi pegal-pegal atau melakukan kerokan. 

Padahal, masuk angin perlu diwaspadai sebagai tanda awal serangan jantung. Namun Anda juga tidak bisa selalu beranggapan bahwa keluhan masuk angin sudah pasti terkena serangan jantung. Lalu bagaimana membedakan masuk angin biasa dengan masuk angin karena serangan jantung?

Dalam dunia kedokteran, tidak ada istilah masuk angin. Namun jika dijabarkan, masuk angin merupakan keluhan dengan gejala badan pegal atau terasa berat di bahu, dapat disertai mual dan atau muntah, serta berkeringat dingin. Masuk angin pun kadang disertai sendawa sehingga kerap dikaitkan penyakit maag atau gastritis.

Seseorang yang akan mengalami serangan jantung biasanya mengeluhkan keadaan seperti masuk angin (pusing, mual atau muntah, berkeringat dingin, hingga berdebar-debar) yang disertai keluhan khas nyeri dada spesifik maupun keluhan tidak khas (seperti rasa nyeri pada ulu hati maupun sesak nafas). 

Nyeri dada spesifik yang mengarah ke serangan jantung disertai gejala rasa tidak nyaman di dada (discomfort), terasa seperti tertekan (pressure), terasa terikat kuat di dada (tightness), terasa terbakar di dada (burning) atau terasa berat (heaviness). Kadang-kadang pasien menggambarkannya seperti sensasi tertindih gajah pada dadanya (elephant sitting on my chest). 

Nyeri dada angina ini tidak mengalami perubahan meski menarik nafas atau saat terjadi pergerakan dinding dada. Nyeri dada ini biasanya berlangsung kurang dari beberapa menit dan jarang lebih dari 5 10 menit. Namun ada beberapa kasus di mana nyeri dada spesifik terjadi lebih dari 10 menit. 

Lokasi nyeri dada yang dirasakan biasanya dirasakan menyeluruh (diffuse). Pasien umumnya akan menunjukkan daerah di sekitar dada kiri namun tidak dapat menunjukkan lokasinya secara pasti. Nyeri dapat menjalar sampai ke bahu, leher, rahang, dan lengan kiri. Pasien juga terlihat cemas bahkan pingsan. Jika Anda menemukan atau mengalami hal ini, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Kadang ada beberapa orang yang mengeluhkan masuk angin disertai keluhan tidak spesifik seperti nyeri ulu hati yang disertai sesak nafas maupun berdebar-debar. Namun keluhan ini tetap perlu diwaspadai karena dapat memberikan gambaran ke arah serangan jantung. Terlebih lagi jika memiliki faktor risiko (level kolesterol yang tinggi, diabetes, memiliki kebiasaan merokok, dan jarang berolahraga) dan harus lebih diwaspadai bila terjadi pada usia tua dan memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Seseorang yang mengalami masuk angin biasa biasanya tidak mengeluhkan nyeri dada seperti yang disebutkan di atas. Jika disertai nyeri dada, pasien dapat menunjukkan lokasi nyeri dengan satu jari. Lamanya nyeri hanya timbul dalam beberapa detik. Namun selain masuk angin biasa, jika ada yang mengeluhkan hal seperti ini, Anda harus memikirkan keadaan lain yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri seperti penyebab di luar jantung (peradangan pada selaput paru), gangguan saluran perncernaan, atau gangguan pada tulang maupun otot. 

Ditulis oleh dr. Handris Yanitra
 

0 Response to "Masuk Angin, Tanda Serangan Jantung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...