Gangguan Produksi Air Liur
Kelainan produksi air liur, terbagi menjadi terlalu sedikit dan sebaliknya,terlalu banyak.
Terlalu banyak.
Produksi air liur (sialorrhea atau hipersalivasi). Bisa disebabkan oleh:
- 1 atau lebih kelenjar air liur yang hiperaktif atau, bisa juga karena Anda mengalami gangguan saat proses menelan.
- Adapun penyakit yang bisa menimbulkan gangguan produksi air liur, misalnya ukuran lidah besar (macroglossia), adanya aliran balik (refluks) asam lambung atau Gastroesophageal reflux disease (GERD), bells palsy (kelumpuhan saraf yang bisa mengakibatkan otot muka yang dilalui oleh saraf tersebut mengalami kelumpuhan lokal).
Pada kasus GERD, biasanya akan timbul keluhan seperti rasa terbakar di dada, adanya regurgitasi dan rasa tidak enak saat menelan atau disfagia. - Penyakit lainnya ialah infeksi pada pankreas.
Gejalanya adalah nyeri perut yang menetap di bagian perut atas terutama di dekat ulu hati bisa terlokalisir ke kanan atau ke kiri. Gejala lain juga disertai mual-muntah sehingga membuat produksi air liur juga meningkat. - Mucocele.
Mucocele merupakan lesi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur sehingga mengeluarkan mucin atau sekret ke jaringan lunak sekitarnya. Gangguan ini bisa disebabkanoleh bibir tidak sengaja tergigit, adanya sumbatan pada duktus kelenjar liur minor, dan karena efek obat-obatan yang mengentalkan air liur. - Sebagai dampak dari obat-obatan.
- Sariawan atau aphtous ulcer.
- Pemicu lainnya adalah seperti berat badan berlebih, tidur lebih banyak denganposisi miring, perokok, saat tidur sering mengorok.
Prduksi air liur berlebih atau hipersalivasi dapat menyebabkan air liur mengalir terus menerus. Jika pada kasus berat air liur yang terlalu banyak dapat menghalangi jalan nafas terutama saat tidur, sehingga Anda dapat mengeluh tersedak saat tidur. Untuk dapat mendiagnosa hipersalivasi, sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar dapat diperiksa bagaiman keadaan rongga mulut Anda, apa ada pembesaran kelenjar air liur, apakah adanya apthous (ulserasi) atau sariawan. Bila perlu, diukur curah air liur yang dalam keadaan tidak terstimulasi normalnya berkisar antara 2-3,5 ml/menit dan pada saat keadaan terstimulasi lebih dari 5ml/menit.
Adapun solusi yang dapat saya sarankan adalah: saat Anda tidur usahakan tidur dalam posisi terlentang. Walaupun tidur, produksi air liur memang tetap aktif sehingga jika disertai posisi tidur miring maka akan menyebabkan mulut kita terbuka sehingga kemungkinan liur keluar lebih banyak. Jika saat tidur Anda mengorok atau mendengkur maka hal itu juga bisa berpengaruh terhadap produksi liur yang meningkat.
Mendengkur merupakan bunyi yang dikeluarkan melalui mulut karena terjadinya sumbatan jalan nafas. Sumbatan jalan nafas ini biasanya terjadi sebagian, namun hal ini jika terjadi berlanjut maka akan menyebabkan otak kekurangan oksigen karena jalan nafas yang tertutup, sehingga mekanisme kompensasi dari tubuh kita yaitu dengan cara membuka mulut agar udara yang masuk dapat lebih banyak. Mulut yang terbuka juga mempengaruhi peningkatan produksi air liur. Anda juga dapat berkumur menggunakan obat kumur. Jika hal ini tidak memungkinkan maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk diberikan terapi medikamentosa atau obat-obatan yang dapat membantu untuk mengurangi jumlah air liur.
Oleh dr. Handris Yanitra
0 Response to "Gangguan Produksi Air Liur"
Post a Comment