Aturan Olahraga untuk Penyakit Jantung




Olahraga untuk penyakit jantung disarankan harus sesuai dengan kondisi fisik, kebugaran aerobik atau anaerobik, dan kondisi otot pasien. Latihan juga harus disesuaikan pada masing-masing individu dalam hal intensitas, durasi, dan volume yang berkaitan dengan aktivitas fisik dan tujuan latihan. Kegiatan ini harus dikaitkan dengan modifikasi gaya hidup lainnya untuk meminimalkan risiko kondisi penyakit jantung.


Yang harus diperhatikan dalam olahraga untuk penyakit jantung


Berikut adalah tips olahraga yang aman ketika pasien penyakit jantung melakukan aktivitas, yaitu:



  • Menaati tiga aturan di setiap aktivitas fisik, yaitu pemanasan, pelatihan, dan pendinginan. Fase pemanasan dan pendinginan yang baik (kurang lebih selama 5 menit) dapat memiliki efek perlindungan pada jantung.

  • Melakukan aktivitas aerobik yang ringan untuk meminimalkan risiko cedera muskuloskeletal.

  • Mencoba meningkatkan aktivitas fisik pada rutinitas keseharian, misalnya dengan parkir lebih jauh dari pintu masuk, berjalan melewati tangga, dan berjalan saat jam istirahat makan siang.

  • Menghentikan olahraga dengan segera jika tanda-tanda peringatan atau gejala muncul. Ini termasuk pusing, aritmia, sesak napas, dan angina (ketidaknyamanan pada dada).

  • Jangan melakukan olahraga apapun dalam kasus asthenia, demam, atau sindrom virus yang tidak biasa.

  • Melakukan pengawasan dan pemantauan medis untuk pasien yang memiliki risiko kejadian penyakit jantung sedang dan tinggi. Pengawasan harus termasuk pemeriksaan fisik, pemantauan denyut jantung, tekanan darah dan ritme sebelum, selama, dan setelah berolahraga.

  • Memastikan hidrasi yang cukup sebelum, selama, dan setelah aktivitas fisik. Kemudian menyesuaikan intensitas aktivitas fisik terhadap kondisi lingkungan, suhu, kelembapan, dan ketinggian.

  • Menghindari rokok setiap saat.

  • Hindari mandi air panas, yang dapat mengakibatkan peningkatan denyut jantung dan aritmia, selama 15 menit setelah aktivitas fisik.


Penyakit jantung yang sebaiknya menghindari olahraga


Meskipun pasien penyakit jantung dapat melakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuannya, namun ada beberapa jenis penyakit jantung yang tidak memperbolehkan pasien mengikuti beberapa atau seluruh aktivitas fisik, seperti:


1. Penyakit jantung iskemik


Pasien dengan angina tidak stabil, tidak memenuhi syarat untuk olahraga atau mengikuti aktivitas fisik secara teratur. Pasien dengan angina stabil, iskemia diam, atau pasca-PCI/CABG, serta pasien dengan risiko tinggi kejadian koroner akibat olahraga juga tidak memenuhi syarat untuk melakukan olahraga berat. Olahraga santai juga dibatasi untuk pasien pasca-MI dengan risiko tinggi kejadian penyakit jantung, sementara itu aktivitas fisik di waktu luang sangat dianjurkan.


2. Gagal jantung kongestif



  • Olahraga pada pasien gagal jantung kongestif sebaiknya dilakukan terbatas, termasuk pada penderita fibrilasi atrium baru, penyakit katup obstruktif, stenosis aorta, atau miokarditis aktif (baik karena virus atau autoimun).

  • Pasien dengan penyakit gagal jantung kongestif dengan diastolik dan disfungsi sistolik harus menahan diri untuk berenang.


3. Pasien dengan alat pacu jantung



  • Pasien dengan penyakit jantung dan yang menggunakan alat pacu jantung hanya dapat berpartisipasi dalam olahraga yang sesuai dengan keterbatasan penyakit jantung masing-masing.

  • Pasien dengan alat pacu jantung juga harus dibatasi dari olahraga yang menggunakan kontak tubuh, seperti rugby, bela diri, dan lain-lain karena kemungkinan merusak elektroda atau unit pacu dan juga memicu kulit berlubang. Olahraga dengan gerakan lengan seperti voli, basket, tenis, dan panjat tebing juga dapat meningkatkan risiko kerusakan elektroda akibat hancurnya arteri subklavia di dada.


4. Penyakit katup jantung


Olahraga merupakan kontraindikasi pada pasien dengan sinkop, serangan jantung mendadak, supraventrikular (detak jantung cepat) yang kompleks, dan long QT syndrome (sistem elektrik jantung menjadi abnormal).


Yang harus dilakukan sebelum berolahraga


Periksa pada dokter Anda mengenai:



  • Apa yang aman dilakukan. Dokter Anda dapat memberi tahu Anda kegiatan yang boleh dilakukan, dan apa saja yang tak boleh.

  • Latihan yang melibatkan ketegangan otot. Push-up dan sit-up merupakan latihan yang banyak digemari, namun Anda mungkin harus menghindari latihan tersebut karena memicu ketegangan pada otot.

  • Angkat beban. Sebelumnya, pastikan bahwa mengangkat dan mendorong benda berat dan tugas rumah tangga, seperti menyapu, menyekop, memotong, dan menggosok, tidak dilarang untuk Anda.


0 Response to "Aturan Olahraga untuk Penyakit Jantung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...