4 Olahraga yang Paling Sering Menyebabkan Gegar Otak
Cedera kepala adalah cedera yang paling sering dialami oleh korban kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia, sebanyak 70% korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda motor. Tapi cedera kepala juga dapat terjadi di jenis-jenis kegiatan rekreasi lain paling sering saat tengah berolahraga.
Benturan hebat di kepala yang disebabkan oleh kontak fisik olahraga adalah epidemik yang cepat menjamur di kalangan anak muda. Jika cedera kepala tak cepat terdeteksi dan ditangani, cedera kepala parah dapat mengakibatkan gegar otak yang berujung pada kerusakan otak jangka panjang, bahkan dapat berakibat fatal.
Olahraga apa yang paling sering menyebabkan gegar otak?
Setiap olahraga yang melibatkan lebih banyak tubrukan langsung pada tubuh, membutuhkan pergerakan kedua kaki untuk terangkat di atas tanah di waktu bersamaan, dan juga banyak penggunaan persendian penahan berat, seperti lutut dan pinggul, merupakan jenis aktivitas fisik yang paling rentan mengakibatkan cedera kepala.
Mungkin yang tergambar di benak Anda saat mendengar penjelasan ini adalah pesepak bola yang sering mendapat jotosan siku lawannya langsung ke muka atau pemain basket yang saling berbenturan kepala di tengah panasnya pertandingan. Olahraga berdampak tinggi sebenarnya juga mencakup jenis-jenis aktivitas fisik yang memiliki sedikit kontak antar manusia, seperti lari dan gimnastik.
Lalu, olahraga apa saja yang paling sering menyebabkan gegar otak? Usut punya usut, ternyata sepak bola bukanlah pelaku utamanya. Berikut laporan yang didapat dari American Association of Neurological Surgeons (AANS).
1. Sepeda
Menurut statistik, mengendarai sepeda merupakan keputusan hidup sehat yang jauh lebih berbahaya daripada mengejar bola di lapangan. American Association of Neurological Surgeons melaporkan kecelakaan bersepeda memainkan peran dalam sekitar 86.000 dari 447.000 kasus cedera kepala yang terkait dengan olahraga di sepanjang tahun 2009. Sebagai perbandingan, sepak bola menyumbang 24.000 dari total kasus.
Perbedaan besar ini terjadi akibat banyak alasan yang berbeda. Salah satunya, jauh lebih banyak orang yang naik sepeda, entah itu untuk berolahraga atau sebagai moda transportasi, daripada yang bermain sepak bola dalam frekuensi yang lebih rutin. Di saat yang sama, pesepeda awam juga jauh lebih tak memedulikan keselamatan dirinya daripada pemain bola profesional. Sepeda juga berisiko tinggi bertabrakan dengan kendaraan bermotor, dan ketika pesepeda tidak mengenakan helm, tabrakan tersebut sering mengakibatkan cedera kepala serius yang berujung pada cedera otak traumatik.
2. Bola basket
Masih menurut AANS, basket menyumbang hampir 35.000 kasus benturan kepala yang terkait dengan olahraga berujung cedera otak traumatik. Jurnal kesehatan Pediatrics, dilansir dari NY Times, melaporkan bahwa ada sekitar 375.000 anak dan remaja AS yang masuk UGD tiap tahunnya akibat cedera kepala saat bermain basket. Ini berakar dari tingginya kemungkinan akan dua pemain yang agresif saat mencoba menghadang bola. Dua pemain ini membuat kontak langsung, saling bertubrukan kepala lebih dulu, dan salah satunya mendarat dengan kepala duluan.
3. Olahraga air
Olahraga air termasuk menyelam, scuba diving, surfing, renang, ski air, hingga polo air. Olahraga air adalah salah satu olahraga yang paling populer karena umumnya lebih aman daripada kebanyakan olahraga kontak. Tapi berdasarkan data AANS, angka cedera kepala yang terkait olahraga air dan berbuntut cedera otak traumatik tercatat sekitar 29 ribu kasus dari total 447.000 kasus sepanjang tahun 2009.
Penggiat olahraga air bisa mendapatkan gegar otak selama di dalam atau di atas permukaan air. Yang paling umum terjadi adalah kepala membentur air saat menyelam tanpa persiapan matang atau saat terjatuh dari perangkat renang. Di kolam renang, perenang dapat menubrukkan kepalanya ke dinding selama gaya punggung atau bertuburukan dengan kepala perenang lain. Terpleset di dek kolam renang licin juga bisa jadi penyebabnya.
4. Sepak bola
Gegar otak yang terjadi dalam sepak bola paling sering diakibatkan saat pemain yang sedang lengah terbentur operan bola kencang atau berusaha menyundul bola keras. Penyebab sering lainnya dari gegar otak di antara pemain sepakbola adalah tabrakan kepala dengan pemain lain ketika mencoba untuk bersaing menyundul bola (terutama jika mereka sedang berusaha untuk mengoper bola ke belakang), dengan tiang gawang, atau terjatuh keras akibat tabrakan agresif dengan tubuh pemain lain di mana kepala mereka membentur tanah. Kasus cedera kepala juga ditemukan paling sering terjadi selama sesi latihan.
Kasus cedera kepala di lapangan hijau yang berbuntut gegar otak mencetak skor hingga 24.000 kasus gawat darurat dari total 447.000 kasus sepanjang tahun 2009 di Amerika Serikat.
0 Response to "4 Olahraga yang Paling Sering Menyebabkan Gegar Otak"
Post a Comment