4 Mitos dan Fakta Selama Menyusui

Menyusui adalah momen yang penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi.  Anda menyadari bahwa apa yang Anda konsumsi dan gunakan akan mempengaruhi pasokan ASI, kualitas susu atau keamanannya. Namun, seringkali kekhawatira Anda berlebihan. Ada beberapa mitos  yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebenarannya. 
Berikut ini mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui kebenarannya:   

Tidak boleh memakai deodorant
Selama menyusui tidak boleh memakai deodorant? Ah, itu cuma mitos.  Anda mungkin pernah mendengar bahwa aluminium, bahan penghilang keringat pada antiperspirant, beracun untuk jaringan payudara dan ASI Anda. Padahal, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ibu menyusui seharusnya tidak menggunakan antiperspirant. Menurut  Aimee Abu-Shamsieh, M.D., M.P.H., profesor klinis pediatri di UCSF Fresno,  aluminium secara alami biasa ditemukan di lingkungan, sehingga sebagian besar paparan Anda berasal dari makanan, bukan produk kulit, dan hampir tidak ada yang mencapai air susu ibu.

Namun, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan jenis deodoran yang tanpa pengharum. Karena bayi baru lahir bisa mengisap bau, dan menggunakan produk pewangi yang sangat banyak pada atau di dekat puting susu Anda-termasuk deodoran atau sabun, bisa menimbulkan kebingungan pada bayi. Bila menggunakan deodoran semprot, bisa menempel pada puting susu dan membuat rasa ASI menjadi tidak enak.  

Jauhi obat penghilang rasa sakit 
Pengurang rasa sakit dan pereda demam seperti ibuprofen,paracetamol dan naproxen, umumnya aman untuk ibu menyusui, menurut sebuah laporan dari American Academy of Pediatrics (AAP), meskipun setiap obat memiliki manfaat dan risikonya. Tapi, ada beberapa obat pereda nyeri yang sebaiknya dihindari, seperti dekongestan yang dapat menurunkan produksi ASI, sementara antihistamin dapat membuat Anda mengantuk. 

Tanyakan terlebih dulu pada dokter tentang obat yang sebaiknya Anda konsumsi ketika sakit. Karena, bahkan saat obat dianggap aman sekalipun, harus digunakan secara hati-hati. Gunakan dosis obat terendah untuk jangka waktu sesingkat mungkin," kata penulis laporan AAP, Hari Cheryl Sachs, M.D.

Stop! minum kopi
Setelah Anda begadang untuk menyusui, boleh kok, Anda menikmati 1-2 cangkir kopi. Peneliitian menunjukkan bahwa jumlah kafein yang didapat bayi Anda, hanya sebagian kecil dari jumlah yang Anda minum, begitu kata dr. Abu-Shamsieh. Namun, kopi memang harus dibatasi, karena pada dosis yang lebih tinggi (lebih dari 5 cangkir), kafein dari ASI dapat menumpuk di tubuh bayi yang akan membuatnya gelisah dan mudah tersinggung. 

Anda harus mengurangi kalori untuk menurunkan berat badan bayi
Menyusui membakar sekitar 500 kalori tambahan per hari. Itu cukup untuk membantu banyak ibu kembali ke berat badan sebelum hamil, kata Dr. Abu-Shamsieh. Bahkan jika Anda gelisah kehilangan lebih cepat, pastikan Anda mengonsumsi setidaknya 1.800 kalori per hari dan makanan seimbang (banyak lemak sehat seperti alpukat dan kacang-kacangan, ditambah buah, sayuran, kacang polong, dan daging tanpa lemak).

Dr. Abu-Shammsieh menyarankan sebaiknya diet dilakukan setelah dua bulan pascapersalinan, saat persediaan susu Anda sudah mapan dan Anda sudah pulih secara fisik sejak melahirkan. Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengonsumsi jumlah yang tepat adalah mendengarkan tubuh Anda dan makan sesuai dengan rasa lapar Anda. 


Dijawab oleh: dr. Adnan Yusuf

0 Response to "4 Mitos dan Fakta Selama Menyusui"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...