Virus HPV, Mitos dan Faktanya
Infeksi menular seksual sering kali disebabkan Human papillomavirus atau virus HPV. Virus HPV dapat menyerang baik pria maupun wanita dan menular melalui mulut ataupun tenggorokan. Sayangnya, orang kadang tidak tahu dirinya sudah tertular virus HPV.
Penyakit yang bisa ditimbulkan virus HPV termasuk berbahaya. Misalnya, kutil kelamin, kutil pada tenggorokan (papilomatosis resporatorik rekuren), dan kanker serviks. Penyakit yang terakhir, kanker serviks, merupakan penyakit yang mematikan bagi para wanita.
Salah satu faktor utama mengapa kanker serviks sangat berbahaya adalah tanda-tanda kanker serviks di stadium awal sering kali tidak ada. Sering kali tanda-tanda kanker serviks seperti pendarahan, keputihan yang berbau, sulit buang kecil, dan nyeri panggul muncul saat kanker serviks sudah berada di stadium akhir.
Mengetahui mitos dan fakta virus HPV tentu akan membuat Anda lebih waspada supaya bisa mencegah penularan virus HPV. Yuk, simak bersama.
Mitos: Hanya perempuan yang bisa terkena virus HPV.
Fakta: Kenyataannya, virus HPV tidak hanya menyerang wanita sebab pria pun bisa terkena. Bahkan, sebagian besar laki-laki yang aktif secara seksual berisiko terkena virus HPV. Terutama, bila sering berganti-ganti pasangan.
Mitos: Virus HPV merupakan penyebab semua jenis kanker.
Fakta: Tidak semua jenis kanker disebabkan virus HPV. Beberapa jenis kanker yang diakibatkan oleh virus HPV adalah kanker dubur, kanker serviks, kanker penis, kanker vagina, dan kanker vulva.
Mitos: Jika Anda tidak berhubungan seks, maka tidak akan tertular virus HPV.
Fakta: Anggapan ini mitos. Pasalnya, sekalipun Anda tidak berhubungan seks virus HPV dapat menyebar melalui oral seks atau melalui mulut dan anal seks. Namun, menggunakan kondom dapat menurunkan risiko terkena virus HPV.
Mitos: Virus HPV bisa dicegah pada pria.
Fakta: Keberadaan virus HPV pada wanita bisa didiagnosis dengan Pap smear. Tindakan pemeriksaan ini bisa memeriksa sel-sel dari leher rahim hingga panggul sehingga keberadaan virus HPV bisa diketahui sejak dini. Sayangnya, memang benar sampai saat ini tidak ada tes yang bisa dilakukan untuk mencegah virus HPV pada pria.
Mitos: Saat ini, sudah tersedia berbagai pilihan pengobatan untuk infeksi virus HPV.
Fakta: Meskipun peralatan dan tenaga medis yang profesional dapat mengobati pra-kanker dan kutil kelamin yang disebabkan virus HPV. Namun, tidak ada perawatan yang bisa untuk menangani virus itu sendiri.
Mitos: Infeksi virus HPV selalu disertai gejala.
Fakta: Seseorang yang terinfeksi virus HPV tidak pernah mengalami gejala apa pun. Menurut penelitian CDC, hal ini disebabkan kekebalan tubuh orang terinfeksi virus HPV akan berusaha mempertahankan diri saat virus memasuki tubuh selama dua tahun. Hal ini terjadi pada 90 persen kasus infeksi virus HPV.
Mitos: Saya tidak perlu melakukan Pap smear jika telah melakukan vaksin HPV.
Fakta: Tidak benar. Seseorang yang telah melakukan vaksin HPV masih perlu melakukan Pap smear secara rutin untuk memantau (screening) kanker serviks. Dua vaksin HPV yang bernama Gardasil dan Cervarix dapat melindungi Anda dari 2 jenis virus HPV dengan risiko tertinggi (tipe 16 dan 18) yang bisa menyebabkan kanker. (DV)
Ditinjau oleh dr. Rahajeng A.P
0 Response to "Virus HPV, Mitos dan Faktanya"
Post a Comment