9 Penyebab Menorrhagia, Darah Keluar Berlebihan Saat Menstruasi

Menstruasi berlebihan alias menorrhagia adalah jenis pendarahan abnormal yang paling umum dari uterus. Menstruasi dianggap berat jika Anda sampai harus menggantu pembalut atau tampon setiap jam atau setiap beberapa jam berturut-turut. Gejala lain dari menstruasi berlebihan dapat mencakup: pendarahan malam hari yang membuat Anda terbangun untuk mengganti pembalut atau tampon; adanya gumpalan darah besar saat menstruasi; haid berlangsung lebih dari tujuh hari; serta pada kasus yang berat, menstruasi dapat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari. Kehilangan darah dari menstruasi berlebihan dapat menyebabkan anemia, serta gejala seperti kelelahan dan sesak napas.
Read Also
Penyebab menstruasi berlebihan
1. Hormon
Ketidakseimbangan hormon saat remaja atau menjelang menopause adalah penyebab paling umum dari pendarahan akibat menstruasi berlebihan. Selama masa remaja, setelah perempuan mengalami menstruasi pertama mereka dan beberapa tahun sebelum menopause, kadar hormon kita berfluktuasi, sehingga sering menyebabkan pendarahan rahim yang berlebihan selama menstruasi. Menorrhagia yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dapat diobati dengan menggunakan pil KB atau hormon lain.
2. Tumor fibroid rahim
Hal ini sangat penting untuk dipahami bahwa tumor fibroid biasanya merupakan tumor yang jinak (non-kanker). Tumor ini sering terjadi di dalam rahim pada wanita berusia 30-an atau 40-an. Penyebab tumor fibroid rahim tidak jelas, namun itu diketahui berkaitan dengan hormon estrogen. Beberapa perawatan bedah tersedia untuk kasus ini, seperti ablasi endometrium, embolisasi arteri rahim, terapi balon rahim, serta histerektomi. Pengobatan selain bedah termasuk agonis GnRH dan kontrasepsi oral. Beberapa wanita menemukan bahwa progesteron alami dapat menjadi pengobatan yang efektif. Bila gejala tidak parah, biasanya tumor akan terus mengecil dan menghilang tanpa menggunakan pengobatan setelah menopause terjadi.
3. Polip serviks
Ini adalah sebuah pertumbuhan kecil dan rapuh yang muncul di permukaan mukosa serviks atau kanal endoserviks, dan menonjol melalui pembukaan serviks. Penyebab polip serviks tidak jelas, namun ini bisa muncul akibat infeksi dan terkait dengan respon abnormal terhadap meningkatnya kadar estrogen, atau penumpukan di pembuluh darah leher rahim. Wanita yang paling sering terkena polip serviks adalah wanita yang berusia di atas 20 tahun yang telah memiliki anak.
4. Polip endometrium
Ini biasanya pertumbuhan yang tidak menyebabkan kanker, yang menonjol dari dinding rahim. Penyebab polip endometrium tidak jelas, meskipun sering dikaitkan dengan kelebihan estrogen setelah perawatan hormon, atau bahkan dengan beberapa jenis tumor ovarium. Pengobatan untuk polip endomentrium termasuk histeroskopi dan D&C.
5. Penyakit radang panggul (PID)
Ini adalah penyakit ketika satu atau lebih organ telah terinfeksi dan mempengaruhi rahim, saluran tuba, dan leher rahim. PID seringkali merupakan infeksi menular seksual, namun kadang-kadang berkaitan dengan persalinan, aborsi, atau prosedur ginekologi lainnya. Pengobatan yang dianjurkan untuk penyakit ini adalah terapi antibiotik.
6. Kanker serviks
Ini adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di serviks menjadi tidak normal, tumbuh dua kali lipat tanpa kontrol, dan merusak bagian tubuh yang sehat. Human papillomavirus (HPV) adalah penyebab sekitar 90% dari seluruh kanker serviks. Pengobatan untuk kanker serviks termasuk operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.
7. Kanker endometrium
Kanker ini terjadi ketika sel-sel abnormal pada rahim atau endometrium tidak terkendali jumlahnya, serta merusak rahim dan organ lainnya. Meskipun penyebab kanker endometrium tidak diketahui, namun wanita yang didiagnosis dengan kanker ini cenderung memiliki hiperplasia endomentrium atau melakukan terapi penggantian hormon (HRT). Pengobatan pertama untuk kanker endometrium biasanya histerektomi, yang kemungkinan akan diikuti dengan kemoterapi dan atau radiasi.
8. IUD atau alat kontrasepsi rahim
IUD yang digunakan untuk kontrasepsi adalah penyebab potensial dari pendarahan menstruasi berlebihan. Wanita yang mengalami menorrhagia akibat menggunakan IUD dapat diobati dengan melepas alat kontrasepsi rahim tersebut dan menggantinya dengan metode alternatif lain untuk KB.
9. Gangguan perdarahan
Ini adalah kondisi ketika seseorang kesulitan dalam menghentikan perdarahan. Meskipun ada beberapa jenis gangguan pendaraham, namun jenis yang paling umum pada wanita adalah bon Willwbrand Disease (VWD). Pengobatan untuk VWD melibatkan pelepasan faktor pembeku yang disimpan di dalam darah, atau pada kasus yang ekstrim, mengganti faktor pembeku dengan pengobatan IV atau dengan semprot hidung yang telah ditentukan.
0 Response to "9 Penyebab Menorrhagia, Darah Keluar Berlebihan Saat Menstruasi"
Post a Comment