5 Penyebab Kematian yang Paling Umum Terjadi Pada Wanita di Seluruh Dunia
Menurut data himpunan Badan Pusat Statistik dari tahun 2010 sampai 2015, angka harapan hidup di Indonesia rata-rata mencapai usia 70 tahun. Namun tidak ada yang bisa memprediksi kematian, entah itu waktu maupun penyebabnya. Penyebab kematian setiap orang pun beda-beda, baik pria maupun wanita. Penasarankah Anda, apa saja yang paling sering menjadi penyebab kematian wanita di seluruh dunia? Simak faktanya berikut ini.
Penyebab kematian wanita yang paling umum terjadi di seluruh dunia
1. Penyakit jantung
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian wanita di hampir seluruh bagian dunia. Penyakit jantung itu sendiri adalah istilah umum yang digunakan untuk sekelompok kondisi yang berhubungan dengan penumpukan plak di dinding arteri.
Penumpukan plak menyebabkan pembuluh darah jantung menyempit sehingga darah sulit mengalir lancar. Hal ini meningkatkan risiko Anda terhadap serangan jantung atau stroke. Masalah jantung lainnya meliputi angina, aritmia, dan gagal jantung.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 milik Kementerian Kesehatan, total kasus penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung, dan stroke di Indonesia diperkirakan lebih banyak ditemukan pada perempuan dengan masing-masing kelompok umur 45-54 tahun, 55-64 tahun, dan 65-74 tahun.
Penyakit jantung dapat dicegah dengan melindungi kesehatan jantung dan mewaspadai gejala serangan jantung yang khas hanya muncul pada wanita. Mengendalikan tekanan darah dan kolesterol selalu dalam batas normal lewat gaya hidup sehat dan aktivitas fisik rutin dapat sangat menekan risiko Anda terkena penyakit jantung.
2. Kanker
Kanker adalah penyebab utama kematian secara global. Terhitung, kanker telah menelan 8,8 juta nyawa sampai pada tahun 2015. Data WHO menyebutkan bahwa kanker payudara membunuh kurang lebih 571 ribu wanita di seluruh dunia. Kanker payudara kemudian disusul oleh kanker usus besar, kanker endometrium, kanker paru, dan kanker serviks sebagai penyebab kematian wanita terkait kanker di seluruh dunia.
Sementara cerminan kasus kematian wanita Indonesia akibat kanker tak begitu jauh berbeda. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, kanker payudara berada di peringkat pertama sebagai kanker pembunuh wanita, disusul oleh kanker paru dan kanker serviks. Setiap tahun tidak kurang dari 15 ribu kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Sementara itu, jumlah kasus baru serta jumlah kematian karena ketiga kanker tersebut terus meningkat. Kanker dapat dicegah dengan cara mengubah faktor risiko perilaku dan pola makan buruk. Deteksi dini terhadap gejala kanker juga berperan besar dalam penanganan dan peluang kesembuhan yang lebih baik.
3. Penyakit saluran pernapasan bawah kronis
Penyakit saluran pernapasan bawah kronis adalah kumpulan penyakit paru-paru yang menyebabkan penyumbatan aliran udara dan masalah terkait pernapasan, terutama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga bronkitis, emfisema, dan asma. Angka kasus asma secara nasional diperkirakan lebih banyak ditemukan pada perempuan daripada laki-laki.
Sekitar 80 persen kematian akibat PPOK dapat dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Risiko penyakit paru kronis dapat ditekan dengan berhenti merokok, menghindari asap rokok, polusi udara, asap bahan kimia dan debu.
4. Kecelakaan
Kecelakaan yang dimaksud adalah cedera yang tidak sengaja. Hal ini menjadi penyebab kematian kedua pada wanita usia 35-44 tahun, berdasarkan data dari CDC tahun 2014.
Kecelakaan memang sifatnya tidak disengaja, namun Anda bisa mengurangi risiko kematian dan cedera yang tidak disengaja. Salah satunya adalah dengan memastikan keselamatan diri saat berkendara. Gunakan sabuk pengaman ketika berkendara dengan mobil, dan pakai atribut lengkap (helm dan jaket) ketika berkendara dengan motor. Sadari bahayanya mengemudi sambil mabuk, ketika ngantuk atau kelelahan, dan bahayanya mengemudi kendaraan sambil main hape.
5. Penyebab lainnya
- Alzheimer
- Diabetes
- Influenza dan pneumonia
- Penyakit ginjal
- Hipertensi
Dilansir dari Riskesdas tahun 2013, angka kasus diabetes, hipertiroid, dan hipertensi pada perempuan scara nasional cenderung lebih tinggi daripada laki-laki.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Institute of Health Metrics and Evaluation in Seattle pada tahun 2015 mengungkap bahwa wanita usia paruh baya lebih berisiko meninggal akibat infeksi serius seperti HIV/ AIDS dan tuberkulosis, diare parah, serta penyakit pernapasan.
0 Response to "5 Penyebab Kematian yang Paling Umum Terjadi Pada Wanita di Seluruh Dunia"
Post a Comment