Basmi Jamur di Kulit Bayi
Walau tidak berakibat fatal, infeksi jamur pada bayi ini sebaiknya segera diatasi. Sebab, kesehatan dan kebersihan tubuh bayi Anda jadi taruhannya.
Sebenarnya, infeksi jamur pada kulit bisa dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal usia. Meski begitu, bayi biasanya relatif lebih rentan terinfeksi jamur ketimbang orang dewasa. Ini antara lain karena kulit bayi, terutama yang lahir kurang bulan (prematur), lebih tipis. Nggak heran kalau masih kurang kuat melindungi tubuh.
Bisa karena bakat. Timbulnya infeksi jamur ini bukan tanpa gejala. Biasanya, gejala yang timbul berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya infeksi dan jamur penyebabnya. Misalnya, gejala infeksi jamur yang menyerang kepala tentu saja lain dengan yang menyerang kaki
Bahkan, karena jamur yang jadi biang keladi infeksi beda-beda, maka gejala infeksi yang menyerang kepala bayi bisa saja beberapa macam. Untuk gampangnya, jenis jamur yang sering menginfeksi kulit dapat dikelompokkan menjadi tiga
Yang menarik adalah, faktor kerentanan bawaan atau bakat perlu pula jadi perhatian. Bukan apa-apa. Ada bayi/anak yang lebih mudah terinfeksi jamur ketimbang teman sebayanya. Para ahli menduga, ini ada hubungannya dengan jenis keringat bayi. Mungkin saja, keringatnya lebih berlemak sehingga mudah kena infeksi kulit seperti panu.
Beda usia, beda gangguan. Yang pasti, infeksi jamur yang terjadi pada bayi dan anak tidak sama. Mana yang lebih sering menyerang bayi? Umumnya sih, infeksi jamur jenis candida. Hanya saja, ini merupakan infeksi sekunder. Jadi, infeksi pada lipatan paha dan bokong bayi timbul karena sebelumnya sudah ada eksim popok yang berlangsung agak lama. Sampai lebih dari 3 hari!
Eksim popok adalah radang kulit pada daerah yang tertutup popok, serta ditandai dengan ruam, gelembung atau lecet dan biasanya amat gatal. Nah, kulit yang lembap dan peradangan (kerusakan jaringan) akan mempermudah terjadinya infeksi jamur
Pada anak yang lebih besar, infeksi jamur jenis ini banyak terjadi pada anak yang bertubuh gemuk. Selain banyak lipatan di ketiak atau paha, bayi kan sering berkeringat. Makanya, kulitnya sering lembap. Bila anak tinggal di negara beriklim tropis (panas dan lembap), seperti Indonesia, penyakit kulitnya akan tumbuh dengan subur
Penanganan jamur. Penanganan infeksi jamur kulit memang tergantung pada penyebabnya. Cuma saja, jika ada ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter. Yang penting, Anda harus tahu dulu penyebab gangguan kulit bayi. Gara-gara jamur atau bukan?
Bila bayi hanya terkena eksim popok, biasanya dokter tidak perlu memberi obat anti jamur. Kalaupun penyebab gangguannya benar-benar jamur, harus dicari tahu dulu jenisnya. Penampakan infeksi suatu jamur kadang-kadang mirip dengan infeksi jamur lain. Jadi, penanganannya harus ekstra hati-hati. Jika sampai obatnya salah, penyakit bayi tidak akan sembuh-sembuh.
Sebenarnya, infeksi jamur pada kulit bisa dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal usia. Meski begitu, bayi biasanya relatif lebih rentan terinfeksi jamur ketimbang orang dewasa. Ini antara lain karena kulit bayi, terutama yang lahir kurang bulan (prematur), lebih tipis. Nggak heran kalau masih kurang kuat melindungi tubuh.
Bisa karena bakat. Timbulnya infeksi jamur ini bukan tanpa gejala. Biasanya, gejala yang timbul berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya infeksi dan jamur penyebabnya. Misalnya, gejala infeksi jamur yang menyerang kepala tentu saja lain dengan yang menyerang kaki
Bahkan, karena jamur yang jadi biang keladi infeksi beda-beda, maka gejala infeksi yang menyerang kepala bayi bisa saja beberapa macam. Untuk gampangnya, jenis jamur yang sering menginfeksi kulit dapat dikelompokkan menjadi tiga
Yang menarik adalah, faktor kerentanan bawaan atau bakat perlu pula jadi perhatian. Bukan apa-apa. Ada bayi/anak yang lebih mudah terinfeksi jamur ketimbang teman sebayanya. Para ahli menduga, ini ada hubungannya dengan jenis keringat bayi. Mungkin saja, keringatnya lebih berlemak sehingga mudah kena infeksi kulit seperti panu.
Beda usia, beda gangguan. Yang pasti, infeksi jamur yang terjadi pada bayi dan anak tidak sama. Mana yang lebih sering menyerang bayi? Umumnya sih, infeksi jamur jenis candida. Hanya saja, ini merupakan infeksi sekunder. Jadi, infeksi pada lipatan paha dan bokong bayi timbul karena sebelumnya sudah ada eksim popok yang berlangsung agak lama. Sampai lebih dari 3 hari!
Eksim popok adalah radang kulit pada daerah yang tertutup popok, serta ditandai dengan ruam, gelembung atau lecet dan biasanya amat gatal. Nah, kulit yang lembap dan peradangan (kerusakan jaringan) akan mempermudah terjadinya infeksi jamur
Pada anak yang lebih besar, infeksi jamur jenis ini banyak terjadi pada anak yang bertubuh gemuk. Selain banyak lipatan di ketiak atau paha, bayi kan sering berkeringat. Makanya, kulitnya sering lembap. Bila anak tinggal di negara beriklim tropis (panas dan lembap), seperti Indonesia, penyakit kulitnya akan tumbuh dengan subur
Penanganan jamur. Penanganan infeksi jamur kulit memang tergantung pada penyebabnya. Cuma saja, jika ada ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter. Yang penting, Anda harus tahu dulu penyebab gangguan kulit bayi. Gara-gara jamur atau bukan?
Bila bayi hanya terkena eksim popok, biasanya dokter tidak perlu memberi obat anti jamur. Kalaupun penyebab gangguannya benar-benar jamur, harus dicari tahu dulu jenisnya. Penampakan infeksi suatu jamur kadang-kadang mirip dengan infeksi jamur lain. Jadi, penanganannya harus ekstra hati-hati. Jika sampai obatnya salah, penyakit bayi tidak akan sembuh-sembuh.
0 Response to "Basmi Jamur di Kulit Bayi"
Post a Comment