7 Hal yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Pasang Alat KB IUD




Kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau lebih dikenal masyarakat sebagai KB spiral merupakan salah satu jenis metode KB yang banyak diminati oleh para ibu di Indonesia. Bahkan beberapa ahli mengatakan jika penggunaan KB spiral dinilai paling efisien dalam menghindari kehamilan. Apakah Anda salah satu yang tertarik untuk mencoba KB spiral? Simak beberapa hal berikut ini yang bisa Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk pasang IUD.


1. Apa itu IUD?


IUD adalah alat kontrasepsi plastik berbentuk T kecil yang ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi ini memiliki dua jenis, yaitu: 



  • IUD berlapis tembaga yang berfungsi mencegah kehamilan dengan cara menghalangi sperma untuk membuahi sel telur sehingga membuat telur lebih sulit untuk dibuahi di dalam rahim.

  • Sedangkan IUD hormonal adalah alat kontrasepsi yang dilapisi dengan hormon progestin sehingga membuat cairan serviks lebih kental, dan menipiskan lapisan rahim. Hal inilah yang membuat sperma tidak bisa masuk ke rahim.


2. Seberapa efektif IUD untuk mencegah kehamilan?


Kedua jenis KB spiral sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Selama beberapa tahun, hanya 1 dari 100 pasangan yang menggunakan IUD mengalami kehamilan. Efektifitas KB spiral yang mengandung hormon bisa bertahan 3 sampai 5 tahun untuk mencegah kehamilan. Sedangkan efektifitas KB jenis tembaga bisa bertahan sampai 10 tahun sejak pemasangan pada hari pertama. 


3. Bagaimana prosedur pasang IUD?


Anda bisa memasang KB spiral kapan saja, selama Anda tidak hamil dan tidak memiliki infeksi pelvis. Namun baiknya KB spiral digunakan bagi Anda yang sudah pernah hamil sebelumya. Pasalnya wanita yang belum pernah hamil lebih rentan merasakan sakit dan kram setelah pemasangan KB spiral. Prosedur pemasangan membutuhkan waktu beberapa menit dan hanya bisa dilakukan oleh dokter.


4. Apakah alat kontrasepsi ini bisa lepas dengan sendirinya?


IUD memang bisa lepas, hanya saja kejadian itu sangat langka sekali. Terkadang seorang wanita tidak mengetahui hal ini terjadi. Risiko keseluruhan dari hal ini rendah, tetapi mungkin sedikit umum pada wanita yang tidak pernah memiliki bayi. Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan IUD keluar dengan sendirinya.


Kemungkinan terbesar adalah prosedur pemasangan yang kurang tepat dan kondisi pasien yang tegang ketika dilakukan prosedur pemasangan sehingga posisi IUD tidak pada posisi yang normal. Jika hal tersebut terjadi, Anda perlu melakukan pemeriksaan kembali dengan dokter untuk memastikan KB spiral tersebut ditempatkan dengan benar.


5. Bolehkah melepas IUD sebelum waktu yang ditentukan?


Kontrasepsi jenis ini bisa dilepas kapan saja, misalnya karena Anda ingin hamil. Perlu diingat, jika proses pengambilan IUD ini hanya bisa dilakukan oleh dokter. Setelah IUD dikeluarkan dari leher rahim, biasanya seseorang wanita akan mengalami kram dan perdarahan yang berlangsung selama 1 sampai 2 hari. Namun jika tidak mau hamil ataupun sudah mantap tidak ingin hamil lagi, maka baiknya IUD harus diperiksakan secara rutin ke dokter dan diganti sesuai dengan masa IUD yang Anda gunakan.


6. Apa saja kelebihan lainnya dari pasang IUD?


Selain efektif mencegah kehamilan, penggunaan KB spiral ini juga memiliki kelebihan lainnya, di antara lain:



  • Penggunaan KB spiral bisa dilepas kapan saja

  • Setelah KB spiral dilepas, kesuburan Anda bisa kembali dengan normal dan cepat

  • Mengurangi risiko terkena kanker serviks dan kanker endometrium

  • Tidak membuat kegemukan seperti penggunaan kontrasepsi pil

  • Untuk penggunaan KB spiral hormon, efeknya akan mengurangi nyeri, kram, perdarahan selama menstruasi, dan mampu menurunkan risiko kehamilan ektopik


7. Apa saja risiko pasang IUD?


Beberapa risiko ataupun efek samping penggunaan IUD bagi tubuh, antara lain:



  • Jika Anda menggunakan KB spiral tembaga maka Anda akan rentan mengalami perdarahan menstruasi ataupun kram

  • Penggunaan KB spiral membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk proses pemasangannya

  • Jika Anda menggunakan KB spiral hormon makan akan menimbulkan efek samping layaknya PMS, seperti sakit kepala, tumbuhnya jerawat, pegal linu di beberapa area badan, dan nyeri di bagian payudara.

  • Tidak semua orang bisa menggunakan KB spiral khususnya bagi mereka yang memiliki penyakit radang panggul, kelainan pada rahim, kanker serviks, kanker payudara, liver, dan penyakit menular seksual.


0 Response to "7 Hal yang Perlu Anda Pertimbangkan Sebelum Pasang Alat KB IUD"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...