3 Cara Mengembalikan Hasrat Seks Setelah Didiagnosis Impotensi
Saat didiagnosis dengan disfungsi ereksi atau impotensi, mungkin Anda akan merasa stres atau hilang kepercayaan diri. Ini bisa membuat gairah seks Anda semakin padam. Lalu bagaimana mengatasinya? Bisakah mengembalikan hasrat seks setelah Anda didiagnosis disfungsi ereksi? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Mengembalikan hasrat seks setelah diagnosis impotensi
1. Diet sehat membantu meningkatkan gairah seksual
Obesitas, kekurangan nutrisi, dan makanan yang menyebabkan peradangan juga dapat meningkatkan kemungkinan disfungsi ereksi. Karena itu, menjaga pola makan sehat bisa membantu meningkatkan kesehatan Anda.
Berikut adalah makanan yang dapat membantu mengembalikan hasrat seksual dan meningkatkan sirkulasi darah, kesehatan jantung, dan kesehatan mental Anda.
- Diet tinggi serat. Makanan berserat tinggi seperti kacang, biji-bijian, buah, dan sayuran membantu menyeimbangkan hormon serta mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah. Hal ini akan membantu mengurangi gejala impotensi.
- Makanan tinggi vitamin E seperti gandum dan sayuran berdaun hijau akan membantu meningkatkan aliran darah.
- Makanan tinggi zinc. Biji labu, biji bunga matahari (kuaci), daging sapi, daging ayam, dan bayam adalah sumber zinc yang dapat membantu meningkatkan kadar testosteron.
- Kacang dan biji. Selada air dan biji wijen dapat meningkatkan libido, jadi cobalah untuk mengonsumsinya rutin selama beberapa hari.
Makanan berikut ini mungkin dapat memperparah gejala disfungsi ereksi dengan meningkatkan kecemasan, meningkatkan peradangan, dan bahkan menyebabkan gangguan usus yang mengganggu penyerapan nutrisi.
- Minyak sayur olahan. Ini meningkatkan peradangan dan dapat memperburuk penyebab disfungsi ereksi.
- Lemak trans adalah lemak terhidrogenasi yang ditemukan dalam makanan yang digoreng atau makanan olahan. Lemak trans dapat meningkatkan peradangan dan memicu parahnya gejala impotensi.
- Makanan kemasan. Berbagai bahan kimia tambahan serta garam yang terlalu tinggi pada makanan kemasan berbahaya bagi fungsi seksual Anda.
- Terlalu banyak kafein. Ketergantungan pada kafein dapat memengaruhi gairah seksual Anda.
- Terlalu banyak alkohol. Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan kelelahan, meningkatkan kecemasan atau depresi, memadamkan gairah seks, dan mengganggu keseimbangan hormon.
2. Mengelola stres dan istirahat yang cukup
Beberapa orang dengan impotensi mungkin merasa takut tidak bisa berhubungan seksual dengan pasangan, sehingga membuat hasrat bercinta berkurang.
Stres, baik secara fisik dan emosional, dapat menyebabkan peningkatan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Terlalu banyak hormon ini membuat Anda jadi susah rileks dan menikmati momen intim bersama pasangan. Selain itu, hormon kortisol bisa menurunkan testosteron dan DHEA yang sangat berperan dalam meningkatkan libido.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan tepat agar dapat mengembalikan hasrat seks. Beberapa cara untuk membantu mengelola stres meliputi:
- Kurangi konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok.
- Tidur 79 jam setiap malam.
- Luangkan waktu setiap hari untuk beristirahat, berdoa, bermeditasi, atau bahkan tidur siang secukupnya.
- Menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersantai di luar ruangan, misalnya di alam terbuka.
- Berolahraga rutin.
3. Olahraga rutin
Anda bisa mencoba jenis olahraga yang meningkatkan hormon pertumbuhan manusia atau human growth hormone (HGH) seperti latihan beban dan latihan burst (serupa dengan latihan interval intensitas tinggi). Latihan tersebut dapat meningkatkan sirkulasi, membantu mengurangi stres, dan karena itu bermanfaat untuk mengembalikan hasrat seks Anda.
Olahraga juga merupakan cara yang bagus untuk mengelola stres, meningkatkan kesehatan mental, dan mencegah obesitas. Seperti makan makanan sehat, olahraga teratur adalah salah satu solusi alami untuk impotensi yang akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Dengan begitu, Anda bisa mengembalikan hasrat seks lagi setelah didiagnosis dengan impotensi.
0 Response to "3 Cara Mengembalikan Hasrat Seks Setelah Didiagnosis Impotensi"
Post a Comment