Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan, Apa Bedanya

?

Mungkin Anda  sudah melakukan segala cara yang Anda tahu untuk mendapatkan keturunan. Mulai dari yang paling sederhana yaitu mencoba rileks dan berdoa hingga terapi kesuburan dan hormon. Sayangnya, hingga saat ini si buah hati tak kunjung datang. Sampai akhirnya, ada teman menyarankan untuk mengikuti program bayi tabung (pembuahan in vitro) atau inseminasi buatan (artificial insemination). Anda bingung, apa beda keduanya dan apa keuntungan serta kerugian masing-dua cara medis tersebut.

Perbedaan
Program bayi tabung pada dasarnya adalah prosedur pengambilan sel telur matang dari wanita lalu dipertemukan dengan sperma pasangan agar terjadi pembuahan di luar tubuh. Pertemuan keduanya terjadi di suatu cawan petri. Setelah sel telur dibuahi dan menjadi embrio, embrio ini dimasukkan ke dalam rahim ibu untuk berkembang menjadi bayi yang sempurna di sana. Program bayi tabung lebih kompleks prosedurnya dibanding inseminasi buatan.

Sedangkan inseminasi buatan adalah prosedur pemilihan sperma terbaik hasil ejakulasi dengan cara pencucian sperma. Sperma yang sudah terpilih dilepas ke dalam mulut rahim melalui bantuan kateter. Setelah itu, terserah bagaimana cara sperma mencapai sel telur di tuba falopi. Dua minggu setelah proses inseminasi buatan dilakukan, pasien harus datang untuk diperiksa untuk mengetahui keberhasilan prosedur ini.

IVF biasanya dianjurkan untuk wanita dengan tuba falopi yang tersumbat, usia reproduksi yang lanjut, pria dengan jumlah sperma yang rendah, atau ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

Program bayi tabung tidak tergantung pada siklus ovulasi tapi siklus ovulasi akan tetap diperiksa agar dokter dapat mengambil sel telur matang untuk bisa dibuahi oleh sperma suami. Ini berbeda dengan inseminasi buatan yang sangat bergantung pada waktu ovulasi ketika sperma pilihan ditanamkan ke dalam rahim.

Plus dan Minus
Menurut data medis di Amerika Serikat, program bayi tabung lebih menjanjikan dibanding dengan inseminasi buatan. Tingkat keberhasilan bayi tabung menurut usia Ibu adalah sebagai berikut :
1.Wanita dibawah usia 35 tahun memiliki keberhasilan sekitar 41-43%

2.Wanita berusia 35-37 memiliki tingkat keberhasilan sekitar 33-36%

3.Wanita usia 38-40 tahun memiliki keberhasilan sekitar 23-27%

4.Wanita usia di atas 40 tahun memiliki tingkat keberhasilan 13-18%

Sementara tingkat keberhasilan inseminasi buatan tergantung pada masalah kesuburan dan usia ibu dan suami.  Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada pasangan dengan masalah kesuburan yang tidak dapat dijelaskan adalah sekitar 4-5%. Jika dibantu obat kesuburan, tingkat keberhasilan meningkat menjadi 7-16%. Semakin ringan problem kesuburan dan usia pasangan, semakin tinggi tingkat keberhasilannya.

Program bayi tabung, karena lebih kompleks, biayanya lebih mahal dibanding dengan program inseminasi buatan.

Perbedaan dan plus minus masing-masing program, hendaknya dikonsultasikan dengan pasangan dan dokter ahli kandungan kepercayaan, agar mendapat solusi yang terbaik untuk segera menimang momongan.


Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P 

0 Response to "Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan, Apa Bedanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...