8 Fakta dan Mitos Tentang Protein yang Perlu Anda Tahu
Protein merupakan zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh. Fungsi protein yang paling utama adalah sebagai zat pembangun tubuh. Setiap orang (ya, termasuk Anda!) dianjurkan untuk mengonsumsi makanan protein 1 gram per kg berat tubuhnya. Meski terbilang jarang, kekurangan protein dapat menyebabkan kerontokan rambut, kwasiorkor, dan marasmus pada anak-anak yang dapat berakibat kematian.
Namun, benarkah protein hanya dapat ditemukan pada daging? Apakah konsumsi protein dapat merusak ginjal? Dan perlukah konsumsi banyak makanan protein untuk menguatkan massa otot? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang protein.
Menguak mitos dan fakta seputar sumber makanan protein
1. Hanya ada satu jenis protein
Mitos. Terdapat dua jenis sumber makanan protein, yaitu protein nabati dan hewani.
Ambil contoh protein yang berasal dari produk susu. Dua puluh persen whey protein terdapat pada susu cair, sedangkan 80% kasein protein terdapat pada dadih susu. Kedua jenis protein ini memiliki karakteristik yang berbeda. Whey merupakan protein yang lebih mudah dicerna, sedangkan kasein lebih lambat dicerna. Sebagian besar makanan adalah sumber protein lambat, seperti telur, ikan, steak- terutama jika dikonsumsi bersama makanan lainnya. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang secara alami ditemukan di kedelai, tempe, tahu, atau edamame.
2. Protein whey tinggi lemak
Mitos. Faktanya, banyak orang mengonsumsi protein whey (seperti susu, keju, atau yogurt) karena kandungan lemaknya rendah. Protein whey memiliki protein yang mudah dicerna. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein whey mungkin juga baik untuk sistem kekebalan tubuh Anda.
3. Makanan protein tinggi hanyalah daging
Mitos. Anda bisa mendapatkan protein di daging yang Anda konsumsi. Tapi Anda juga bisa mendapatkan protein dari sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, susu dan produk olahannya, telur, bahkan ikan asin.
4. Protein baik untuk tubuh, dan karbohidrat buruk untuk tubuh
Mitos. Baik protein dan karbohidrat, keduanya adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh, sehingga harus ada pada setiap makanan yang Anda konsumsi. Kekurangan karbohidrat justru berdampak buruk pada tubuh, yaitu dapat menyebabkan ketosis menumpuknya zat keton pada tubuh yang menyebabkan keracunan dan menyebabkan munculnya rasa mual, dehidrasi, kelelahan, dan kegagalan fungsi ginjal.
5. Semakin banyak konsumsi protein = otot semakin terbentuk
Mitos. Tubuh Anda memang tidak dapat memperbaiki atau menghasilkan otot dengan sempurna tanpa asam amino esensial yang ditemukan dalam sumber makanan protein. Bahkan, Anda dapat membangun otot dengan mengonsumsi protein tepat setelah berolahraga. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman berprotein tinggi segera setelah berolahraga dapat membantu membangun dan memulihkan otot. Tapi, hanya konsumsi protein saja tidaklah cukup untuk membangun atau mempertahankan kekuatan dan massa otot protein hanyalah sebagian kecil faktor yang dapat membantu membentuk otot. Karena untuk menguatkan otot, Anda tetap membutuhkan nutrisi penting lainnya, seperti karbohidrat.
6. Konsumsi banyak protein tidak sehat untuk tubuh
Fakta. Tanpa disadari, konsumsi protein secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Protein yang berasal dari daging atau sumber hewani mengandung lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kolesterol tubuh Anda menjadi tinggi. Terlalu banyak protein juga dapat menimbulkan masalah jika Anda memiliki kondisi medis, seperti penyakit ginjal.
7. Protein dapat menurunkan berat badan
Fakta. Makanan berprotein tinggi akan bergerak lebih lambat melalui sistem pencernaan Anda sehingga dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Protein juga dapat menjaga kadar gula darah Anda tetap stabil sehingga dapat menghindari rasa lapar yang berlebih. Beberapa penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa konsumsi protein sebagai pengganti karbohidrat dapat membantu menurunkan berat badan.
8. Laki-laki membutuhkan lebih banyak protein daripada wanita
Fakta. Jumlah sumber makanan protein yang dibutuhkan oleh tubuh dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, berat badan, dan aktivitas fisik. Umumnya laki-laki memang membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan wanita. Namun kebutuhan akan protein akan bertambah pada perempuan yang sedang mengandung atau berprofesi atlet.
0 Response to "8 Fakta dan Mitos Tentang Protein yang Perlu Anda Tahu"
Post a Comment