6 Kesalahan Saat Diet yang Bisa Merusak Mood Anda

Mood adalah suasana hati atau suatu kondisi emosi seseorang, yang cenderung mudah berubah saat seseorang mengalami tekanan atau stimulus, seperti rasa lapar. Perubahan mood juga sering dialami oleh seseorang yang menjalani diet, dan hal ini sering kali menyebabkan gagalnya upaya mengatur pola makan. Meskipun demikian, benarkah diet dapat secara langsung merusak mood seseorang?

Hasil penelitian menunjukkan diet bisa membuat mood jadi lebih baik

Diet dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mengurangi frekuensi dan jumlah makanan, sehingga merasa lapar adalah hal yang wajar. Namun jika dilakukan secara rutin dan konsisten, tubuh akan beradaptasi dan dapat memperbaiki mood setelah beberapa waktu.

Salah satu penelitian di 2015 pada 220 individu dengan berat badan yang bervariasi menunjukkan, diet yang dilakukan secara konsisten dapat memperbaiki mood seseorang. Hal ini dilakukan dengan cara mengurangi 25% kalori harian, atau mengurangi sekitar 500 kalori dari 2000 kebutuhan kalori harian standar.

Setelah dua tahun, peneliti menemukan bahwa semakin sedikit konsumsi kalori, maka semakin sedikit gangguan mood yang dialami partisipan penelitian. Meskipun demikian, peneliti juga memperkirakan efek perbaikan mood juga dipicu oleh penurunan berat badan serta peningkatan kualitas tidur dan kualitas hubungan seks dengan pasangan selama menjalani diet.

Efek perbaikan mood dari diet juga dapat dialami secara spesifik pada lansia. Hal ini ditunjukan pada suatu studi intervensi di tahun 2013 dengan metode diet puasa. Hasil penelitian menunjukkan lansia laki-laki yang melakukan diet puasa lebih sedikit mengalami gangguan mood dan stress. Peneliti juga melihat adanya peningkatan energi dan penurunan lemak tubuh sekitar 4-6% selama melakukan diet puasa.

Meskipun dapat memperbaiki mood dan memberikan efek kesehatan secara keseluruhan, melakukan diet perlu memperhatikan jenis dan kualitas asupan nutrisi serta memastikan makanan yang dikonsumsi dapat mengenyangkan dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, jika Anda memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengurangi asupan kalori.

Kesalahan saat diet yang dapat merusak mood

Gangguan mood seperti marah saat lapar merupakan bentuk pertahanan diri ketika tubuh tidak dapat beradaptasi saat menjalani diet dan hal ini dipicu oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Membiarkan tubuh dehidrasi 

Saat dehidrasi, otak akan mengalami penurunan untuk merespon tekanan dari luar tubuh dan lebih mudah memicu rasa depresi. Konsumsi air yang cukup juga sangat diperlukan saat diet untuk mendistribusikan zat nutrisi ke seluruh tubuh karena jumlah asupan makanan mengalami penurunan.

2. Tidak sarapan 

Beberapa metode diet yang menyarankan untuk menunda atau melewatkan sarapan, namun pada kenyataannya hal ini akan lebih mudah memicu gangguan mood karena kadar gula darah dapat menurun selama tidur malam. Jika diteruskan hingga pagi hari, maka kadar gula akan semakin turun dan lebih mudah memicu gangguan mood.

3. Makan lemak terlalu sedikit 

Keinginan untuk memakan makanan berlemak saat sedang stress atau lapar adalah wajar, namun membatasi lemak hingga tidak mencukupi kebutuhan dapat merusak mood seseorang. Saat Anda sedang menjalani diet, penuhi kecukupan lemak sehat dan omega-3 dari kacang-kacangan  dan ikan berminyak sepeti salmon.

4. Tidak mengonsumsi cukup vitamin D dan selenium

Baik vitamin D dan selenium merupakan jenis mikronutrien yang dapat memperbaiki mood, sehingga kekurangan kedua dapat menyebabkan depresi. Penuhi kebutuhan keduanya dari produk olahan susu, ikan laut dan sereal.

5. Tidak melakukan diet secara perlahan

Terlalu banyak mengurangi kalori dan karbohidrat saat memulai diet akan memicu gangguan mood dan rasa depresi akibat kekurangan energi yang diperlukan oleh tubuh dan otak. Sebaliknya, diet konsisten dengan mengurangi kalori secara perlahan dan menyeimbangkan diet dengan aktivitas fisik akan lebih efektif dalam memperbaiki mood selama diet.

6. Tidak makan daging 

Makanan bersumber hewan sepeti daging merah merupakan sumber yang baik untuk zat besi dan vitamin B12. Keduanya diperlukan oleh tubuh untuk mengatur tenaga. Kekurangan zat besi dapat memicu kelelahan, sedangkan defisiensi vitamin B12 akan mengurangi kemampuan tubuh untuk merespon stress.

Share this post