Berapa Banyak Garam yang Aman Dikonsumsi Anak-anak




Sebuah studi menyatakan bahwa pola makan pada anak akan tercermin saat dewasa nanti. Menciptakan kebiasaan makan makanan tanpa atau minim garam pada orang dewasa sangat sulit karena lidah orang dewasa biasanya tak menyukai makanan hambar. Maka dari itu, mengurangi kadar garam pada makanan lebih baik diajarkan sejak dini. Jika sejak kecil menu makanan anak tidak diberi garam sama sekali atau diberi garam hanya sedikit saja, anak akan terbiasa menyukai makanan minim garam saat ia dewasa nanti. Ketahui aturan pemberian garam untuk anak dalam artikel ini.


Berapa kadar garam yang dibutuhkan anak?


Umumnya bayi dan anak hanya membutuhkan sedikit garam dalam menu makanan mereka. Tetapi, karena makanan yang Anda beli seperti roti, kacang panggang, dan biskuit biasanya mengandung terlalu banyak garam, tanpa diketahui ini akan membuat anak Anda mengonsumsi garam secara berlebihan.


Kadar garam terlalu tinggi sudah sangat familiar kaitannya dengan tekanan darah tinggi di kalangan orang dewasa. Namun saat ini, sudah banyak studi khusus anak yang menunjukkan bahwa kadar garam terlalu tinggi juga dapat memengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko beberapa penyakit pada anak, termasuk: tekanan darah tinggi (hipertensi), osteoporosis, gangguan pernapasan seperti asma, kanker lambung, dan obesitas. Itu sebabnya penting memperhatikan asupan garam untuk anak Anda.


Berdasarkan Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan untuk orang Indonesia,  kadar maksimum yang direkomendasikan dalam mengonsumsi garam untuk anak adalah:



  • Sebelum anak Anda berumur 6 bulan, anak Anda hanya membutuhkan garam yang terkandung dalam ASI atau susu formula.

  • Usia 6-12 bulan: 200 mg sodium/hari

  • Usia 1-3 tahun: 1000 mg sodium/hari

  • Usia 4-6 tahun: 1200 mg sodium/hari

  • Usia 7-9 tahun: 1200 mg sodium /hari

  • Usia 11 tahun ke atas: 1500 mg sodium/hari


Bayi yang diberikan ASI akan mendapatkan kadar garam yang cukup dari ASI. Susu formula juga mengandung kadar garam yang kurang lebih sama dengan ASI.


Tips mempersiapkan makanan rendah garam untuk anak


Saat Anda mulai memperkenalkan makanan padat, ingatlah untuk tidak menambahkan garam pada makanan yang akan Anda berikan kepada bayi Anda, karena ginjal mereka tidak dapat memprosesnya. Anda juga sebaiknya menghindari pemberian makanan cepat saji yang bukan dibuat khusus untuk bayi, seperti sereal, karena mereka mengandung kadar garam yang tinggi.


Banyak makanan anak yang mengandung garam tinggi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksa dengan cermat kandungan nutrisi sebelum Anda membeli produk bagi anak Anda. Jumlah garam umumnya dapat dihitung dari jumlah sodium atau natrium yang terkandung di dalamnya.


Sebagai gambaran, makanan yang mengandung lebih dari 0.6 gr sodium setiap 100 gr, tergolong memiliki kadar garam tinggi. Anda dapat menghitung kadar garam pada makanan dengan mengalikan jumlah sodium dengan 2.5. Sederhananya, 1 gram sodium per 100 gram makanan sama dengan 2.5 gram garam. Jadi, jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung 0.6 gram sodium ini berarti makanan tersebut mengandung 1,5 gram garam.


Anda dapat mengurangi jumlah garam yang diberikan pada anak Anda dengan menghindari makanan ringan yang asin, seperti keripik dan biskuit, dan mengganti dengan makanan ringan rendah kadar garam. Cobalah pilihan camilan sehat seperti buah kering, sayuran potong mentah, dan buah segar.


Dengan memastikan anak Anda tidak mengonsumsi terlalu banyak garam, Anda dapat memastikan bahwa anak Anda akan memakan sedikit garam saat beranjak dewasa. Tidak hanya itu, membatasi asupan garam untuk anak sejak dini juga akan mencegah anak Anda terkena berbagai penyakit di kemudian hari.


0 Response to "Berapa Banyak Garam yang Aman Dikonsumsi Anak-anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...