7 Kondisi Janin yang Berbahaya


















Yuk, simak penjelasan dari dokter berikut ini. 


Tali Pusat Tersimpul
Menurut dr. Yassin Yanuar, SpOG,  dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kematian  janin akibat tali pusat tersimpul karena terhambatnya asupan nutrisi dan oksigen pada janin. Kecelakaan akibat tali pusat tersimpul ini  disebabkan antara lain oleh tali pusat pendek,  banyaknya cairan ketuban, ibu merokok, dan ibu stres.  


Tanda:  Adanya penurunan aktivitas janin setelah minggu ke-37. Jika simpul terjadi selama proses persalinan, monitor janin akan mendeteksi detak jantung yang abnormal.

Cara mengatasinya: Tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tali pusat tersimpul selain rutin berkonsultasi dengan dokter. Meski begitu, jarang sekali bayi meninggal di dalam perut akibat  tali pusat tersimpul.

Leher Terlilit Tali Pusat


Menurut dr. Agung Witjaksono, SpOG Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSIA Kemang Medical Care, Jakarta, kasus leher terlilit  tali pusat  wajar terjadi pada janin.  Meski wajar, namun merupakan kejadian yang cukup fatal dan tidak dapat dicegah,  tapi bisa dipantau melalui USG, katanya.  Saat dalam kandungan, bayi yang lehernya terlilit tali pusat bisa jadi aman.  Namun   di masa persalinan,  bisa memberi efek kontraksi yang cukup berbahaya.

Tanda: Ibu akan mengalami kehilangan gerakan janin secara mendadak atau adanya gerakan janin yang hiperaktif tidak wajar.
Cara mengatasinya: Selalu menghitung gerakan janin. Pastikan Anda merasakan satu gerakan setiap jam.  Jika gerakannya kurang dari  itu, segera  berkonsultasi dengan dokter.


 




0 Response to "7 Kondisi Janin yang Berbahaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...